에필로그 - Epilog

9.4K 473 74
                                    

November 28, 2019

“Jadi kau yang telah memenangkan hati Kim Seok-Jin?” Gadis yang disapa Irene itu tersenyum malu, mengulurkan tangan untuk berkenalan.

“Jung So-Min.”

“Bae Irene.” Wanita itu melirik Eun-Ji yang berdiri di samping adiknya. “Kau tampak jauh lebih manis dan menyenangkan ketimbang kakakmu.”

“Banyak yang bilang begitu.” So-Min tertawa renyah, mengabaikan Eun-Ji yang mendelik ke arahnya. “Konsep pernikahan yang sungguh unik.”

“Ideku,” ujar Irene. “Semua orang tampak sama. Seragam.”

“Aku heran,” Eun-Ji memotong pembicaraan mereka. “Kenapa pria seperti itu bisa menikahimu?”tanyanya dengan nada mencemooh.

“Yah,” ucap Irene tak acuh, “aku hebat di atas ranjang.”

“Diragukan.” Wanita itu seketika terperanjat mendengar suara Jun-Myeon dari arah belakang tubuhnya. Pria yang kemudian mengalungkan lengan ke sekeliling bahunya. “Dia masih perawan.”

Irene menyikut pria itu sehingga pria tersebut sedikit tersentak mundur sambil memegangi sisi perutnya.

“Kau kan tidak perlu mempermalukanku seperti itu!” protesnya.

“Apa yang memalukan dari seorang perempuan yang menjaga kehormatannya untuk suaminya?” So-Min angkat bicara. “Menurutku itu manis sekali.”

“Menurut seorang Bae Irene tidak,” tukas Tae-Hyung. “Reputasinya sebagai penakluk pria bisa rusak kalau dia ketahuan masih perawan.” Setelah mengucapkan itu, Tae-Hyung tertawa keras dan baru berhenti setelah menyadari pelototan yang diberikan Irene kepadanya.

“Omong-omong, golongan darah kalian apa?” So-Min bertanya dengan mata yang menunjukkan keingintahuan yang besar, sedangkan Eun-Ji seketika menyikut adiknya tersebut.

“Dia tergila-gila pada segala fakta tentang golongan darah.”

“Dia mengejarku juga karena dia percaya bahwa golongan darah A dan AB akan menjadi pasangan yang sempurna,” timpal Seok-Jin, yang dibalas dengan senyum cengengesan oleh So-Min.

“Kami berdua AB,” ujar Jun-Myeon. “Dan Irene bilang itu adalah penyatuan yang buruk.”

“Oh, memang!” So-Min berseru semangat, tapi segera menyadari bahwa itu bukanlah sesuatu yang pantas diucapkan di hari pernikahan seseorang, jadi dia buru-buru menambahkan. “Maksudku, pasangan AB dan AB memang akan menjadi pasangan yang tak acuh dan dingin, hubungan mereka terkadang menjadi menjadi terlalu rumit, tapi.. tidak ada yang lebih memahami para AB dari pada AB sendiri. Jadi, kalian akan menjadi pasangan yang hebat!”

“Jadi karena itu ya mereka sulit sekali bersatu?” Tae-Hyung mengangguk-anggukan kepala. “Cara berpikir mereka terlalu rumit.”

Jun-Myeon mengulurkan tangannya ke arah pria itu, merangkul lehernya dalam cekikan kuat.

“Hanya karena kau tidak macam-macam lagi dengan istriku,” desisnya, “bukan berarti aku sudah sepenuhnya menoleransimu.”

Tae-Hyung memaksakan diri untuk tersenyum, sedangkan sahabat perempuannya malah tampak senang karena merasa diperebutkan.

Kecanggungan itu dirusak oleh kedatangan dua manusia yang berjalan cepat menuju mereka. Seorang gadis yang kabur, dan seorang pria yang mengejar.

“Hei, kau mau ke mana?” Chan-Yeol -- sahabat Jun-Myeon dan Seok-Jin -- berseru, melewati mereka, dan seketika langkahnya terhenti karena bagian tengkuk jasnya ditarik Seok-Jin.

Berevolusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang