43. SELAMAT TINGGAL AKSARA
“Mengapa hadirmu seperti ombak laut? Datang, pergi, lalu kembali lagi. Seakan-akan kamu bekerja sama dengan takdir untuk mempermainkanku.”—SastraRahmasya.
“INI undangan pesta ulang tahun gue buat lo,” ucap Baron seraya menyerahkan sebuah undangan kepada Sastra yang sedang duduk sendirian di halte bus.
“Aku di undang?” tanya Sastra masih tidak percaya. Pasalnya saat ini Sastra bukan pacar Aksa lagi. Apa masih pantas jika Sastra dekat dengan teman-teman Aksa?
“Kalau gue ngasih undangan ke lo. Berarti lo di undang,” balas Baron.
“Tapi aku bukan pacar kak Aksa lagi,” ujar Sastra. Baron justru tertawa mendengar perkataan Sastra.
“Emangnya ngaruh lo pacar Aksa apa bukan? Lo tetep temen gue. Gak peduli lo pacar Aksa apa bukan,” ujar Baron sambil tersenyum.
“Makasih ya Kak. Nanti aku usahain dateng,” ucap Sastra.
“Jangan di usahain! Tapi harus dateng! Kalau gak dateng gue jemput ke rumah lo,” kata Baron bergurau.
“Iya Kak, aku pasti dateng.”
****
“Lo ngerayain ulang tahun lo di hotel bintang lima Bar?” tanya Alle tidak percaya. “Habis duit berapa lo?”
Seharian Baron sibuk menyebarkan undangan pesta ulang tahunnya kepada teman-temannya. Bahkan yang berbeda sekolah sekalipun. Sore ini Baron datang ke markas Ascargo untuk menyerahkan undangannya kepada anggota Ascargo.
Baron tertawa. “Gue gak bayar.”
“Gimana Baron mau bayar. Hotelnya aja punya keluarganya,” ujar Daniel membuat Alle terkejut.
“Gue minta undangan lagi Bar!” pinta Daniel pada Baron yang sedang memberikan undangannya pada Bams.
“Ngapain lo minta lagi bego?!” tanya Alle menepuk lengan Daniel yang terulur pada Baron.
“Buat pacar gue lah! Najwa! Makanya punya pacar Le. Biar kemana-kemana gak sendiri. Di temenin kunti kapok lo,” ujar Daniel kurang ajar.
“Gue pergi sama Bams lah! Dia juga gak punya pacar,” ujar Alle melirik Bams.
“Siapa yang ngomong gue gak punya pacar?” tanya Bams membuat semua orang di markas bingung.
“Bukannya lo jomblo abadi?” kata Alle mengingatkan.
“Gue udah jadian sama Rhea,” kata Bams memberitahu. Setelah lama terjebak friendzone. Akhirnya Bams bisa memiliki Rhea sebagai pacar.
“Gak papa! Ada Aksa yang jomblo!” tutur Alle yang langsung mendapat lirikkan tajam Aksa.
“Jangan samain Aksa sama lo! Aksa jomblo tetep aja serasa punya pacar. Lo gak inget loker Aksa pernah penuh gara-gara isinya bunga sama coklat?” ujar Daniel mengingatkan.
Siapa yang tidak lupa dengan kejadian itu? Saat Aksa berulang tahun. Pasti loker Aksa di sekolah akan penuh dengan surat-surat cinta, coklat, hadiah mewah, dan bunga. Padahal Aksa saat itu tidak memiliki pacar. Namun serasa memiliki banyak pacar.
“Lo kenapa putusin Sastra Sa?” tanya Baron duduk di samping Aksa yang sejak tadi hanya diam.
“Gak kenapa-kenapa. Gue cuma mau fokus ujian,” tutur Aksa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Подростковая литература"Cinta itu racun tanpa obat penawar."-Aksara Denta Karanva. "Cinta itu anugrah dari Tuhan untuk kita rasakan kehadirannya di dalam hati."-Sastra Rahmasya. Bercerita tentang Aksara Denta Karanva. Murid tampan dari SMA Kalingga yang memiliki sifat gal...