26. API UNGGUN & SEBUAH NIAT JAHAT

139K 13.6K 2.7K
                                    

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________

“Kepolosanmu adalah hal yang paling kusuka dari dirimu.”

__________________________________

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26. API UNGGUN & SEBUAH NIAT JAHAT

MALAM ini para peserta camping berkumpul di tengah-tengah alam terbuka yang di kelilingi pohon-pohon pinus untuk melaksanakan acara api unggun. Tumpukkan kayu di tata di berdiri. Sambil menunggu api unggun berkobar para peserta camping sibuk bermain gitar, makan jagung bakar, mengobrol dengan temannya, ada yang bermesraan dengan kekasih mereka, ada juga yang hanya duduk diam sambil bermain ponsel.

Sementara itu Sastra, Fira, dan Ana justru bermain truth or dare sambil memakan jagung bakar. Fira memutar botol kaca sekali. Botol itu berputar semakin lama semakin pelan. Lalu perlahan berhenti tepat menunjuk Sastra.

“Lo kali ini harus pilih dare Sas. Udah tiga kali lo milih truth. Jadi kali ini harus dare!” ujar Fira pada Sastra yang kini menelan salivanya susah payah.

“Tapi aku mau truth,” tutur Sastra. Bagaimana kalau dare yang di berikan Fira atau Ana aneh-aneh?

“Gak bisa! Lo harus pilih dare!”

“Iya Sas, lo gak bisa milih truth lagi kalau udah lebih dari tiga kali,” ujar Ana.

“Ya udah deh aku milih dare. Apa dare-nya?” tanya Sastra memakan jagung bakarnya.

Fira tersenyum licik seakan sudah merancang sebuah rencana mematikan untuk Sastra. Demi apapun dare yang akan di berikan Fira pasti berbahaya untuk Sastra. Bukan bahaya dalam artian mencelakai. Tapi dalam arti membuat serangan jantung dan malu sampai ke tulang.

Dare-nya lo harus nyium tangan kak Aksa di depan semua orang pas api unggun udah nyala,” kata Fira langsung membuat Sastra tersedak jagung bakarnya.

“APAA?!!” kaget Sastra melebarkan kedua matanya.

“Bagus banget dare lo Fir,” puji Ana.

AKSARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang