______________________________
“Di tengah kemarahanku. Sesungguhnya aku menyukai saat kamu memanggil namaku.”
______________________________
3. AKU SUKA SAAT KAMU MEMANGGIL NAMAKU
“AYOK Sas nanti keburu rame!” ujar Fira seraya menarik tangan Sastra agar ikut dengannya memasuki kantin SMA Kalingga.
“Udah rame kalik Fir,” balas Sastra berusaha mengimbangi langkah kakinya dengan Fira.
Sastra dan Fira berhasil mendapatkan meja untuk tempat mereka makan. Untung saja Fira dan Sastra gerak cepat. Karena hanya tinggal satu meja yang tersisa.
“Bener kan kata gue! Pasti tinggal satu meja,” ujar Fira mengibas-ngibaskan tangannya karena panas.
“Iya Fir,” balas Sastra.
“Sas gue mau pesen makanan dulu. Lo juga mau pesen gak? Biar gue yang pesenin. Lo jaga meja,” ujar Fira berdiri.
“Aku pesen es jeruk aja Fir. Tadi mama udah bawain aku bekal soalnya,” ujar Sastra menaruh kotak makannya di atas meja kantin.
“Oke!”
Fira langsung pergi untuk memesan. Beberapa saat setelah kepergian Fira. Sastra melihat Aksa bersama teman-teman satu geng-nya sedang berjalan memasuki kantin beramai-ramai. Kantin yang tadinya heboh menjadi semakin heboh karena kedatangan Aksa.
“Kak Aksa ngapain ngeliatin aku terus sih? Gak sadar apa kalau tatapannya mirip valak?” batin Sastra saat Aksa melangkah masuk ke dalam kantin sambil menatapnya.
Sastra menundukkan wajahnya saat Aksa tak henti-henti menatapnya. Sastra melihat ada sebuah meja yang kosong. Sastra berdiri sambil membawa kotak makannya untuk pindah ke meja itu. Setidaknya meja itu bisa membuatnya tidak di tatap Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (TAMAT)
Novela Juvenil"Cinta itu racun tanpa obat penawar."-Aksara Denta Karanva. "Cinta itu anugrah dari Tuhan untuk kita rasakan kehadirannya di dalam hati."-Sastra Rahmasya. Bercerita tentang Aksara Denta Karanva. Murid tampan dari SMA Kalingga yang memiliki sifat gal...