Memori 1

65 12 21
                                    


Brukk...

Suara tubrukan itu di sertai suara mengaduh dari mulut Venya. Tak lupa beberapa umpatan keluar dari mulutnya untuk seseorang yang tadi menabraknya hingga jatuh.

"Lo kalo jalan liat-liat dong!" omel Venya

"Maaf, saya ngga sengaja. Kamu ngga papa?" tanya orang yang menabrak nya.

"Cantik..." batin orang itu

"Lo pikir? Minggir ah gue mau lewat!" ucap Venya sambil mendorong orang yang menabraknya.

Venya segera pergi dari hadapan orang itu. Dia berjalan sambil menggerutu, niatnya datang ke sekolah pagi-pagi agar tidak ada yang menggangunya seakan hancur.

Sesampai di kelas dia segera duduk di bangkunya. Dia membenamkan kepalanya di antara kedua tanganya dan mulai memasuki  alam mimpi.

Bel tanda masuk berbunyi. Venya masih setia dengan mimpinya. Tak ada dari teman sekelasnya yang berniat membangunkan nya.

Bahkan saat Bu Gina, guru kimia sekaligus kesiswaan memasuki kelas XI IPA 4 bersama seorang laki-laki entah siapa itu, masih belum ada dari mereka yang berniat membangunkan Venya.

Bisikan-bisikan mulai terdengar didalam kelas bertanya-tanya siapa laki-laki yang bersama Bu Gina.

"Selamat pagi anak-anak. Pagi ini ibu datang bersama Aidan dia pindahan dari bandung. Aidan silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman-teman." Ucap bu gina dengan panjang lebar

"Perkenalkan nama saya Aidan Pawana Eros. Biasa dipanggil Aidan. Pindahan dari bandung." Ucap Aidan memperkenalkan diri sambil memamerkan senyum manisnya

Banyak dari siswi di kelas itu yang histeris kala melihat senyum manis. Tak termasuk Venya tentunya. Karena gadis itu masih sibuk dengan mimpinya.

"Baiklah Aidan, silahkan duduk di bangku kosong belakang sana." Ujar Bu Gina sambil menunjuk bangku kosong di sebelah Venya.

Aidan segera berjalan ke bangku kosong di belakang. Pandanganya jatuh pada sosok wanita yang sedang tidur. Seperti tidak asing dengan gadis itu.
Karena tak berniat mengganggu, Aidan membiarkan gadis itu tetap tertidur.

Kring...kring...kring.

Bel istirahat berbunyi. Para siswa SMA Adhi Bakti segera berhamburan ke kantin. Mengisi tenaga mereka yang habis setelah menghadapi pelajaran yang membuat otak mendidih.

Aidan masih di tempatnya. Dia ingin membangunkan gadis di sebelahnya namun ia ragu. Saat dia masih bergelut dengan pikiranya, tanpa ia sadar gadis di sebelahnya terbangun karena mendengar suara berisik dari teman-teman kelasnya.

Sedangkan Venya, dia kaget saat melihat seseorang duduk di sebelahnya.

"Lo!! Ngapain lo disini?" ucap Venya dengan suara khas bangun tidur. Dia ingat siapa laki-laki disamping nya. Dia orang yang menabraknya tadi pagi.

"Kamu udah bangun ternyata. Tadi saya berniat bangunin kamu." kata Aidan dengan senyumnya

"Lo ngapain disini? Dan ngapain lo duduk di samping gue?" tanya Venya dengan kesal. Pasalnya tak ada yang  berani menempati kursi di sampingnya. Lah ini, dengan seenaknya orang yang bahkan tidak ia kenal berani menempati kursi di sampingnya.

"Kenalin saya Aidan. Saya anak baru disini. Dan saya duduk disini karena cuma kursi ini yang kosong untuk di tempati." Ujar Aidan pada Venya tanpa menghilangkan senyumanya

"Gue ngga tanya lo siapa. Minggir gue mau lewat."ucap Venya

Venya kemudian beranjak dari tempat duduknya namun belum beranjak pergi karena pria bernama aidan menghalangi jalan keluar dari bangkunya.

My memoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang