First

1.6K 81 1
                                    

Tak tak tak

Terdengar suara langkah kaki seorang menuruni tangga lantai dua rumahnya dengan lesu tanpa semangat sama sekali.

Sesampainya dilantai satu dia segera menuju ruang makan dimana semua keluarganya berkumpul.

Dan benar saja yernyata semua keluarga nya sudah berkumpul disana,dia segera mempercepat langkahnya dan mengambil tempat duduk disebelah kakak terakhirnya.

"pagi!"sapanya tak lupa seolah kelesuannya lenyap ketika melihat keluarganya berkumpul.

"pagi!"jawab papa dan mama nya,sang mama segera berdiri dan mengambil makanan didapur dan mengangsurkannya pada bungsunya.

"habiskan!"ujarnya dengan senyum tipis tak lupa usapan sayang di kepalanya sedangkan Atha nama remaja itu hanya tersenyum sebagai jawaban.

"hari ini jangan sampai lupa ada les bahasa jerman sehabis pulang sekolah dan les piano setelahnya dan jangan coba2 mbolos lagi!"ujar sang ayah disela makan nya dan hanya didengar baik2 oleh Atha.

Sedangkan kakaknya hanya diam fokus pada makanan mereka "Tana,bagaimana kuliah kamu?"tanya nya kini pada anak keduanya yang ditanya mengangkat kepalanya menatap sang ayah "baik,lancar!"sahutnya sang ayah hanya menhangguk mengerti "bagus!cepat selesaikan dan segera bantu kakak kamu!"balas Sean ayah dari mereka semua dan Tana hanya mengangguk.

"aku berangkat!"ujar Rion kakak terakhir Atha berdiri dari duduknya dan hemdka keluar rumah.

"Rion berhenti!"interupsi sang ayah membuat Rion menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menatap sang ayah.

Sang ayah berdiri dari duduknya dna menghampiri Rion mengadahkan tangannya di depan Rion "berikan kunci motor dan mobil kamu!"ujarnya saat didepan anak nya itu.

"kenapa?"tanga Rion "kamu masih tanya nilai kamu bahyak turun dan ingat kamu sering membolos dan berbuat masalah disekolah,sudha cepat kemarikan kamu papa hukum dan berangkat bersama Atha dan Tana!"ujar Sean,Rion mengeraskan rahangnya dan merogoh kantung celananya dna memberikan aoa yang ayahnya utu inginkan.

"ini!dan aku bisa berangkat sendiri!"sahutnya dan berlalu dari sana tanpa sepatah kata,dan Sean hanya diam dan kembali ke tempat duduknya setelah meletakan kunci mobil dan motor tadi di tempatnya.

Atha dan Tana hanya menyaksikan semua itu dengan diam,begitu juga Sara ibu mereka.

"sudah cepat habis kan sarapan kalian!Tana antar Atha nanti ya!"ujar sang ibu dibalas anggukan dari sang pemilik nama.

******

Keadaan sangat canggung didalam mobil hanya ada suara radio yang dihidupkan oleh Tana untuk menghilangkan canggungnya.

Sedangkan Atha hanya diam membaca buku astronominya tanpa terganggu sama sekali.

Karna memang diantara ketiga kakaknya Atha hanya dekat dengan Ares kakak pertamanya yang sekarang melanjutkan studinya di London yang hanya pulang akhir tahun saja.

Hingga tak lama kecanggungan itu akhirnya berakhir menurut Tana karna telah sampai disekolah adiknya itu.

"makasih kak!"ucap Atha pada sang kakak dan kemudia turun dari mobil dan berjalan tanpa menoleh lagi pada mobil Tana lagi.

Tana hanya memperhatikan punggung adik bungsunya yang semakin menjauh tertelan diantara ratusan murid lainnya.

Dan tak lama kemudian Tana pun melajukan mobil nya kembali menuju kampus nya yang yak jauh dari sekolah tersebut.

*****

Atha berjalan perlahan menyusuri lorong sekolahnya dengan tenang tak lupa earphone yang menyumpal kupingnya hingga sebuah tangan memneouk pundaknya membuat Atha mengehntikan langkahnya.

"halo bro!"sapa remaja seumuran atau lebih tua dari Atha bernama Raja.

Atha tersenyum melihat sahabatnya itu,ia melepas earphon nya dan membalas salam yang biasa dilakukan mereka.

"pagi kak!"sapa Atha kembali,Raja tersenyum dan merangkul pundak Atha menuju kelas mereka.

"Kak Rasya mana?"tanya Atha disaat mereka menunggu lift untuk menuju kelas mereka.

"biasa!lagi dilantai tiga ngapelin kakel katanya!"sahut Raja dan Atha hanya mengangguk.

Keduanya memasuki Lift yang telah terbuka,sekolah itu memang memiliki lift karna memiliki 6 lantai sekolah itu juga merupakan sekolah multi internasional ternama di kota itu bahkan sekolah itu memiliki aula yang mampu menampung 2 ribu  orang.

ting

Lift berdenting menandakan mereka sudah mencapai tujuan mereka dan mereka keluar dari lift berbelok kekanan dan menuju kelas mereka yang tak jauh lagi.

"itu kak Rasya!"tunjuk Atha melihat sahabat nya yang lain,Raja menegik dan benar saja disana terlihat Rasya sepupu sekaligus sahabatnya.

Raja mengangguk dan berjalan menuju Rasya diikuti Atha dibelakangnya.

"pagi kak!"sapa Atha saat mereka sudah berhadapan "pagi ta!"sapa balik Rasya "selesai lo ngapel nya!"ucap Raja dengan wajah super duper datar,"dih,biasa aja lo kalo ngomong!iri ya lo gak punya pacar,atau lo marah gue tinggal!"sahut Rasya dengan tampang super duper menjengkelkan menurut Raja.

Sedangkan Atha hanya diam karna memang tak tau apapun.

"bacot tau sya! bacot"sahut Raja.

tukkk

"mulut lo ya,disini ada si Atha ynag masih polos jangan kau coreng kepolosan seorang Atha oleh kata2 busuk mu wahai Raja kaum monyet!"sahut Rasya memukul mulut Raja,Raja pun hendak membalas tetapi keburu....

"udah deh kak!itu bu Rensa udah masuk!"interupsi Atha membuat Raja mendengus kesal melihat Rasya menertwakannya dan memasuki kelas.

"sabar kak!"ujar Atha dengan menepuk pundak Raja memberi kekuatan dan masuk kedalam kelas,sedangkan Raja hanya meratapi nasibnya yang sudah tercoreng dipagi hari oleh seorang Rasya Serdana Pradipta.

Kemudia Raja pun mengikuti kedua sahabatnya memasuki kelas karna guru mata pelajaran pertama sudah terlihat dan mereka memulai pagi itu dengan lancar.

*******

"eh yon lo kenapa gak masuk,dicariin gembul tadi!"ujar seseorang oada Rion yang sedari tadi ternyata membolos dj rooftop sekolah.

"males gue!"sahut Rion pada Rafka sahabat satu2 yang dimilikinya.

"kenapa lagi sih?"tanya Rafka mengambil tempat disamping Rion.

"mobil sama motor gue di sita!"sahutnya dan Rafka hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"pasti gara2 lo banyak bolos sih,terus kemaren nilai lo turun,ya pasti lah bokap lo marah!"sahut Rafka.

Rion menghela nafas kasar dan mebgacak rambutnya asal "heran gue sama bokap gue,capek gue ka, selalu dituntut ini itu sama dia!"keluh Rion pada sahabatnya itu.

Rafka tak langsung menjawab mayanya menerawang jauh kedapan "tapi menurut gue tuntutan lo gak sebesar Atha Yon,walaupun kayak apa lo gak disuruh buat les satu minggu full,lo masih bisa hangout sama gue tapi adik lo?"ujar Rafka,Rion hanya diam tak menjawab karna bingun hendak menjawab apa.

"udah lah ayok kantin,bentar lagi masuk laper gue!"pecah Rafka merangkul Rion dan mereka pun meninggalkan rooftop menuju kantin.

TBC

Ok selesai bab satu sorry kalo banyak kekurangan aku sebisa mungkin menvoba memperbaikinya.

Dan untuuk cerita ini fokus sama Atha yang paling menonjol tapi si Rion sesekali keluar sebagai pelengkap dan untuk cast nya nyusul ya soalnya dari kemarin gambarnya gak ke unduh terus jadi nyusul gak papa ya...

Terus ikutin dunia ku yang baru...

Dunia Alkatri family dengan tokoh nya yaitu.

Muhammad Athaya Alkatri.

Please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang