Mentari sudah menjulang tinggi tapi tak ada tanda seorang Athaya bangun dari tidurnya bahkan bergerak pun tidak.
Wanita paruh baya yang masih cantik diumurnya yang sudah kepala empat,berjalan dengan anggun menuju kamar putra bungsunya guna membangunkannya..
Sara memutar kenop pintu itu perlahan dan ternyata pintu kamar itu terkunci dari dalam.
"Atha!bangun!kamu harus sekolah!"ujar nya cukup keras didepan pintu anaknya itu.
Tak ada sautan maupun suara dari dalam kamar itu,membuat Sara khawatir juga kesal sekaligus takut.
"Athaya!"ucapnya lebih keras lagi tak lupa gedoran dipintu kamar itu.
Mendengar kegaduhan yang terjadi membuat Sean dan Tana menghampiri Sara didepan kamar Atha.
"kenapa mah?"tanya Tana berdiri didepan mama nya.
"Atha dari tadi gak keluar2 dia kan harus sekolah!"sahut Sara masih berusaha membangunkan Atha.
Sean pun maju mengambil alih,Sara pin dengan sendirinya mundur membari ruang suaminya itu.
"Atha!cepat keluar kalau tidak papa dobrak pintu kamu!"ucao Sean dengan suara yang cukup keras.
Namum nihil Atha tak ada menunjukan tanda keluar dari kamarnya sama sekali.
"Tana coba kamu tanya Bik Sari kunci cadangan Atha!"dan Tana hanya mengangguk dan segera menemui pembantu rumah tangga keluarganya itu.
Sara yang berada di belakang Sean pun hanya bisa menggigit kukunya resah pada bungsunya "Atha gak kenapa2 kan!"tanya nya pada suaminya dibalas anggukan pasti Sean.
Tak lama Tana datang dengan Bik Sari dengan kunvi ditangannya "ini tuan"ucapnya dengan menyerahkan kunci kamar Atha pada Sean,Sean segera meraihnya dan memasukannya kelubang kunci dan membukanya.
Ceklekkk....
Gelap...
Itulah yang pertama kali bisa mereka deskripsikan tentang keadaan kamar Atha,Sara segera berjalan menuju jendela besar dikamar Atha dan menyibakkan horden dikamar anaknya itu.
Seketika cahaya matahari menyeruak masuk memberi sedikit cahaya dikamar itu dan menampakan sedikit keadaan kamar itu.
Mata mereka menelisik keadaan kamar tersebut mencari keberadaan sang empunya kamar.
Mata Sean mendapati Atha tertidur dengan tenang dan pulas diatas kamarnya tanpa merasa terusik sama sekali dengan kegaduhan yang terjadi dikarenakannya sedari tadi.
Sara mendekati Atha dna duduk disamping anaknya itu.
"Atha bangun!kamu harus sekolah!"ucapSara berusaha membangunkan Atha tapi Atha tak bergeming sama sekali bergerak pun tidak.
Sara mengangkat wajahnya menatap semua orang yang ada disana satu persatu bahka Rion oun sudah berada disana karna mendengar keributan sedari tadi.
"pah..!"lirih Tana seraya menunjuk butiran pil dibawah kasur Atha,mata Sean membulat dan menghampiri bulatan2 putih itu menatapnya sebentar lalu menatap Atha yang tertidur pulas sekali.
Sara bahkan sudah menangis mendekap Atha "CEPAT PANGGIL AMBULANCE!"kalap Sara dengan terus memeluk Atha,Tana yang terkejut mendengad teriakan ibunya langsung berlari kelaur kamar Atha mengambil ponselnya yang berada dikamar.
Sean mendekati Atha dan Sara "kenapa kamu melakukan ini Atha!"lirih Sean menitikan air matanya.
Sedangkan Rion hanya mematung menyaksikan drama keluarganya dioagi hari ini,badannya terpaku melihat Atha yang diam tidur dengan tenang nya.
