Inspeksi

187 6 0
                                    

"Yang Mulia, apakah anda sudah bangun?", Mei Feng tersenyum karena pagi ini suasana hatinya lumayan bagus, setelah memikirkan kehidupan masa lalunya ia kini lebih bersyukur.
"Xiu Min, tolong siapkan air mandi dan pakaianku. Hari ini aku ingin makan bersama dengan keluarga kerajaan."
"Apakah anda sudah bisa berjalan atau perlu saya ambilkan tandu kerajaan?" Mei Feng hampir tertawa melihat reaksi kekhawatiran berlebihan dari wajah pelayan setianya itu.
"Tidak perlu, tapi aku minta tolong kau mungkin nanti bisa sedikit memapahku atau menggendongku jika aku kelelahan hahaha." Xiu Min menganggukkan kepalanya, mereka telah bersama-sama semenjak mereka kecil dan Mei Feng sudah seperti adiknya sendiri.
Setelah berhias dan menggunakan hanfu Biru mudanya, Mei Feng berdiri menuju aula kerajaan. Setiap pagi sebenarnya ada rutinitas jamuan bersama, namun Mei Feng jarang mendatanginya karena alasan kesehatan, peristiwa ia diracuni bukan hal baru di istana. Bahkan ibu suri selalu memberikan titah untuk mengecek secara ketat dalam makanannya. Namun Mei Feng hampir tak menggubrisnya, ia justru memanfaatkan momentum keracunannya agar bisa meninggalkan istana bahkan dunia ini. Ia sangat lelah hidup dalam intrik kerajaan yang sangat kotor, tak ada satupun yang ingin dia perjuangan apalagi Kaisar, seseorang yang menjadi alasan ia mau memasuki istana, justru amat sangat membencinya. Tapi setelah hampir sekarat pada peristiwa terakhir kali, ada hal yang ingin ia perjuangkan.
"Yang Mulia Permaisuri Kerajaan Han memasuki aula Istana." Suara dari sang kasim sontak membuat yang hadir mengarahkan pandangannya menuju pintu masuk. Ibu Suri tersenyum karena melihat kondisi menantunya sudah membaik,
"Kau datang yang mulia permaisuri, syukurlah kau sudah sembuh anakku."
"Mohon maaf telah membuat anda khawatir Yang Mulia ibu Suri, hamba berjanji tidak akan membuat anda bersedih dan khawatir lagi. "
Selir Yu Fei yang melihat adegan itu merasa sesak di hatinya. Ia merasa iri karena ibu Suri tidak melakukan hal serupa pada dirinya, bahkan beliau tak sering menanyakan kondisi kesehatannya meskipun kini ia sedang mengandung.
"Baiklah, ayo kita mulai sarapan kita."
"Pelayan, tolong siapkan peralatan makan untuk diriku. Ganti semua perabot giok dengan perak!" ucap permaisuri, ibu Suri yang mendengarnya keheranan namun Selir Fei memandangnya dengan rendah. "Mengapa anda menginginkan itu yang Mulia, tidakkah anda menginginkan emas saja untuk menggantikan giok?", tanya selir Fei. "Peralatan dari perak bukanlah hal yang sering dipakai oleh   anggota kerajaan."
"Adakah saya meminta pendapat anda selir Fei?", jawab Mei Feng dengan dingin. Gigi  Selir Fei bergelatuk menahan emosi dalam dirinya, "kurang ajar...." umpatnya dalam hati.
Setelah peralatannya diganti, permaisuri dan yang lain memulai jamuan sarapannya. Dan setelahnya obrolan-obrolan ringan mereka lakukan sebelum kembali ke aktivitas masing-masing.
~~~~~~~
Permaisuri Feng kini kembali ke paviliunnya, "Xiu Min aku ingin meminta seluruh data pelayan di  paviliun ini. Pastikan kau menuliskannya secara lengkap, terutama latar belakang keluarga mereka!" Setelah memberikan perintah pada Xiu Min, kini ia berkeliling di area istana dalam beserta rombongan pelayannya. Ia pergi untuk memeriksa wilayah dapur umum, seluruh pelayan yang sedang memasak menunduk hormat ketika melihatnya.
"Apakah bahan-bahan ini segar?"
"Benar yang Mulia, semua bahan ini didapat dari para pedagang pagi ini."
"Baiklah, tetap selalu memasak bahan yang masih baik dan segar. Jangan satukan bumbu yang sudah busuk dengan yang masih segar karena pembusukan itu akan menyebar!" setelah itu, permaisuri Feng melanjutkan inspeksinya ke wilayah penjahitan dan pencucian pakaian istana.
"Pelayan, sebentar lagi musim gugur. Siapkan baju hangat yang lebih banyak. Dan untuk yang mulia Kaisar usahakan baju hangatnya buatkan dari bahan yang tetap ringan, terutama untuk pesta berburunya nanti agar beliau bisa bergerak lebih bebas." Setelahnya ia memasuki wilayah lumbung pangan.
"Berapa banyak gandum yang kita miliki di istana?"
"Lapor pada yang mulia permaisuri, lumbung pangan kerajaan masih penuh dan persediaan cukup hingga musim semi tahun depan."
Permaisuri Feng ingin memastikan istana dalam keadaan baik, terutama karena akhir-akhir ini ia jarang mengecek secara langsung karena alasan kesehatannya. "Setidaknya aku harus berperan dan bertanggungjawab dengan baik, aku akan sangat merindukan kalian." gumam Lirih Mei Feng ketika melihat pelayan-pelayan istana bekerja.

The Crown Of Great EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang