"Yang Mulia kenapa anda basah kuyup dan....?" Xiu Min heran melihat tuannya basah dan apa itu, dia menggunakan jubah raja?
"apakah anda mandi bersama raja?" Senyum ceria terukir di wajah Mei Feng. "Xiu Min, tolong bawakan aku baju ganti. Cuci pakaian ini cukup pakai air dingin dan jangan tambahkan wewangian apapun. Dan satu lagi, aku tidak ingin maksudku jangan sampai pakaian ini terpakai lagi untukku. Gantung pakaian ini di lemari kaca. Apa kau mengerti?" Xiu Min mengangguk heran tapi juga turut berbahagia melihat tuannya. Sebenarnya Mei Feng sudah dipaksa untuk berganti pakaian di paviliun Naga milik kaisar, ia beralasan harus buru-buru kembali ke kamarnya untuk meminum obat. Padahal ia tak ingin pelayan-pelayan memperlakukan pakaiannya dengan asal. Ia ingin memperlakukan hanfu ungu muda ini dengan baik, karena pakaian ini telah memberi kenangan baru bersama kaisar. Alhasil, kaisar memberikan jubahnya agar Permaisuri tak kedinginan ketika kembali ke paviliunnya. Namun selama permaisuri berlari menuju paviliun teratai, Selir Yu Fei memperhatikannya dari kejauhan dan ia hafal betul jubah siapa yang melekat di tubuh Mei Feng. Tangannya terkepal erat bahkan hampir memutih karena aliran darah yang hampir berhenti. "Sepertinya aku terlalu meremehkanmu," gumamnya lirih.
~'~~~~~~~~~~~~
Malam ini adalah jamuan besar kerajaan sebagai upacara penyambutan kembalinya dan kemenangan dari kaisar. Di lapangan kerajaan telah disajikan berbagai macam pertunjukan. Kaisar dan permaisuri duduk berdampingan sedangkan selir Fei duduk bersebelahan dengan ibu Suri. Pesta berlangsung begitu meriah, namun di tengah acara kaisar memotong jalannya pertunjukan.
"Rakyat Han, hari ini Zhen penguasa daratan Feng Bo telah membawa kemenangan bersamaku. Kemenangan ini kupersembahkan untuk kalian dan akan aku anugerahkan untuk putra mahkota kelak." Semua hadirin bertepuk tangan, "Dan satu lagi, aku membawa seseorang bersamaku. Sebagai perlambang takhluknya kerajaan Fang dan perdamaian dua kerajaan, Zhen perkenalkan ia adalah putri Fang Jin Er, putri kedua kekaisaran Fang. Untuk ke depannya ia akan tinggal di istana dalam dan menjadi salah satu selir kerajaan." Tamu hadirin memberi hormat pada wanita cantik yang berdiri di hadapan kaisar. Rambutnya yang tergerai panjang dan kulitnya yang seputih susu mampu membuat hadirin takjub. Namun gemuruh melanda hati selir Fei, ia tidak mengharap hadirnya wanita lain di hati kaisar. Menyingkirkan Mei Feng saja sudah cukup sulit, dan ia tidak ingin dibebani persaingan dengan satu wanita lagi.
Begitupun Mei Feng, ia sedikit bersedih. Iya benar, hanya sedikit. Ia memahami bahwa kaisar diperbolehkan memiliki banyak wanita untuk memenuhi istananya. Tapi kali ini perasaan kaisar tak akan tertuju padanya. Hanya dirinya saja, istri yang dinikahi dengan terpaksa, berbeda dengan kedua selirnya. Namun ia mulai terbiasa dengan keadaan itu, toh pada awalnya ia sama sekali tidak mendapat kasih sayang bukan. Kaisar hanya menempatkan dirinya sebagai permaisuri, pejabat kerajaan, pemimpin istana dalam. Tidak kurang dan tidak lebih, namun kenangan tadi pagi sempat membuat dirinya melambung dan berharap lebih, "Bodoh kau Mei Feng....," rutuknya dalam hati. Namun ketika dirinya bersedih ia justru melihat ekspresi mendung di wajah putri Fang Jin Er, meski tertutupi senyuman tapi Mei Feng bisa merasakan kehampaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Of Great Empress
Historical Fiction"Kau adalah permaisuriku, bukan wanitaku!" ~Huang Li Xiu~ "Aku hanya ingin jadi wanitamu." ~Xiao Mei Feng~ Maaf kalau urutan part tidak runtut dan mohon perhatikan nomor urutnya 😄😄😄😄😄