"Veraa, udah ditungguin temen kamu" teriak Renata dari meja makan, membuat Vera segera menyiapkan semua perlengkapan yang ia butuhkan.
"Iya ma bentar" jawab Vera tak kalah teriak.
Setelah selesai dengan kesibukannya di kamar, Vera bergegas ke meja makan sambil membawa tas di tangannya.
"siapa ma?" tanya Vera.
"Cowo" jawab Renata datar
"Hahh siapa?" tanya Vera penasaran.
Vera berjalan ke ruang tamu dimana temannya berada, alangkah terkejutnya saat ia mendapati Tino duduk manis sambil memainkan ponselnya.
"Ngapain kesini?" tanya Vera sinis.
"Jemput bidadari" jawab Tino centil.
"Hihh gue bawa mobil sendiri" ucap Vera pedas.
"Cewe gabaik kalo bawa mobil sendiri" ucap Tino lembut.
"Yeh bodo amat, toh mama juga sering" jawab Vera lebih pedas membuat Tino tersenyum kecut.
'Sabarr Tino, sabar. Masih awal' batin Tino
"Kakak buruan sarapan" teriak Renata dari dapur.
"Iya mah bentar" jawab Vero teriak.
Vera tercengang saat Renata memanggil kakaknya dan saat itu juga Tino sedang berada dalam satu atap bersamanya. Vera segera berlari menuju kamarnya.
"Vero bentar aja lo disini, di bawah ada Tino gue buru berangkat kok tenang aja" ucap Vera tergesa gesa saat sampai di kamarnya.
"Hah lo bareng dia?" tanya Vero
"Nggatau, orang dia tiba tiba kesini ngga bilang sama gue" jelas Vera.
"Udah bentar aja lo nunggu disini, gue ke bawah habis itu langsung berangkat. Kalo mobil Tino udah pergi lo baru boleh turun oke" jelas Vera dengan gestur tubuhnya supaya Vero mengerti maksudnya.
"Iyaiya cepet" jawab Vero menyerah kemudian kembali memaksa bokongnya menempel ke sofa di kamarnya.
"Makasih Vero sayangku" ucap Vera sambil mencium pipi Vero singkat. Kemudian segera berlari ke lantai bawah dimana Tino berada.
"Ma, Vera berangat ya" pamit Vera pada Renata. Kemudian dari ruang tamu Tino berjalan ke arah dapur dan menyalami Renata sopan.
"Tino juga berangkat dulu yaa tante" pamit Tino tak kalah sopan dari Vera.
"Iya hatihati yaa, nanti Vera pulangnya gimana?" tanya Renata sambil beralih menatap Vera.
"Sekalian bareng Tino aja tan" jawab Vero tiba tiba. Membuat Vera segera menatapnya tajam.
"Oh yaudah, tapi ngga ngerepotin kan?" tanya Renata memastikan.
"Nggaklah tan" jawab Tino sambil tertawa renyah.
"Yaudah cepet berangkat nanti keburu telat" ucap Renata sambil menyiapkan meja makan.
"Iyaa maa, dah" pamit Vera segera menuju ruang tamu dan mengambil tasnya. Saat akan mengambil peralatan yang ia masukka ke dalam tas tangannya, Tino mengambil sebelum Vera mengambilnya.
"Gue bawain" ucap Tino lembut hanya mendapat balas anggukan dari Vera. Mereka bergegas ke luar dari rumah dan menuju ke sekolah.
Disisi lain, Vero yang melihat dari kamarnya hanya berguman pelan "selamat berjuang Tino, semoga lo berhasil"
🌻🌻🌻
Sekolah cukup ramai hari ini. Para siswa sibuk mempersiapkan bazar yang akan diadakan di hari Senin, dan sekarang sudah hari Jumat, butuh 3 hari lagi bagi mereka untuk mempersiapkannya.
Banyak yang sedang membersihkan kelas, berlatih untuk pentas pembukaan bazar, dan tak sedikit yang hanya bersantai santai duduk sambil mengobrol, termasuk Tino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Goodbye?
Fiksi Remaja"Kalo gue disuruh milih, gue milih gapunya hati, karena yang hati punya cuma ketulusan!" isak Vera dengan air matanya yang sudah mengalir deras. "Terus kalo lo nggapunya hati, gimana lo mau mencintai gue?" tanya Tino menenangkan gadisnya. "Karena lo...