"akan ada saatnya semua do'a-do'a yang kau langitkan akan di qabulkan, teruslah berdo'a dan bersabarlah"
-Idolaku ternyata Imamku-
°queendelya°•••••
2 minggu kemudian.....
Inilah saat yang di tunggu tunggu oleh Syifa. Selain hari ini dia akan bertemu dengan Azka, hari ini juga merupakan hari ulang tahunnya. Dia sangat bahagia akan melihat Azka secara langsung. Ya walaupun hanya dari kejauhan.
"sekarang saat yang kita tunggu tunggu saksikan penampilan dari nasyid Al-Fakri" ucap si pembawa acara yang membuat para kaum hawa yang ada disini teriak histeris. Berbeda dengan Syifa yang hanya diam namun di jantungnya berdetak dengan kencang.
Azka dan Ali mulai menyanyikan lagu lagu sholawat mereka. Acara pun selesai, karna nasyid mereka merupakan acara penutup.
"suaranya Azka aslinya merdu banget ya Syif" ucap Qeena kepada Syifa yang hanya diam entah menghayalkan apa
"WOE!!" teriak Nissa yang mengagetkan Syifa
"ehh, apaan sih, kaget woe" ucap Syifa kesal sambil memajang muka sebel
"abisan lo pekak banget sih" ucap Qeena
"maaf deh ya hehe"
"kita ke sana yuk" ajak Nissa sambil menunjuk ke salah satu cafe yang ada di sekitar situ.
"kuy lah gue laper" ucap Syifa sambil memegang perutnya yang sudah lumayan laper
"lo aja yang diluan kesana, kita mau ke toilet bentar" ucap Qeena menarik tangan Nissa dan kemudian meninggalkan Syifa sendiri.
"yaelahh, yaudah deh gue diluan" syifa pun berjalan ke cafe tersebut.
Sudah hampir 20 menit Syifa menunggu Qeena dan Nissa yang tak kunjung datang. Syifa sudah menelfon Qeena dan Nissa berkali kali namun tak diangkat angkat. Tiba tiba Qeena nelfon Syifa.
"kalian kemana sih kok lama banget?" ucap Syifa kesal
"Syiff, maaf banget ya, tadi Nissa tiba tiba sakit jadi kita pulang, lo pulang sendiri bisa kan?" jelas Qeena dari sebrang sana
"yaampun ini udah jam 8 malam, gue takut pulang sendiri, lagian gue mau naik apa?" ucap Syifa mulai panik
"maaf ya Syif, lo pulang naik gojek aja, ini gue udah sampe di rumahnya Nissa"
"kaliann jahat!!!" Syifa menangis. Gadis ini memang cengeng. Syifa berjalan keluar cafe tersebut. Saat ingin berlari tiba tiba saja Syifa bertabrakan dengan seorang laki-laki.
"ehhh maaf, mas" ucap Syifa masih menangis
"ga papa mbak, eh kok nangis, udah gapap mbak, kan ga sengaja"
Syifa yang menyadari kalau laki-laki itu adalah Azka langsung mengambil sapu tangannya yang terjatuh dan berlari ke bangku di salah satu tempat festival itu.
"gue kesel! Kenapa harus kayak gini? Harusnya itu hari ini bahagia, tapi malah apaa? Sahabat gue ninggalin gue, dan tadi gue nangis di depan Azka? Malu banget!" omong Syifa sendiri dengan kesalnya sambil menangis.
Qeena dan Nissa yang melihat itu dari kejauhan hanya tertawa dan langsung mendatangi Syifa sambil membawa kue bolu. Mereka sebenarnya tidak pulang, mereka hanya mengerjai Syifa karna hari ini ultahnga Syifa.
"happy birthday to you, happy birthday to you" nyanyi Qeena dan Nissa. Syifa yang melihat itu langsung merasa kesal dan bahagia.
"ciee yg tadi tabrakan sama Azka" ucap Qeena menggoda Syifa
"kalian hikss, gue malu tau ga" ucap Syifa bahagia
"udah udah, surprise kita Berhasilkan" ucap Nissa dengan bangganya. "make a wish Syif, baru tiup lilinnya"
Syifa pun membuat permohonan. Entah apa permohonan yang dia buat. Hanya dia dan Tuhan yang tau. Dia pun mengelap air matanya. "WHATS???" ucapnya berteriak
"apaaan woe, teriak teriak"
"ini saputangan siapa? Sapu tangan gue kan warnanya pink, ini kok biru?" ucap Syifa heran sambil melihat sapu tangan itu.
"itu punya si Azka mungkin, tadi kan lo tabrakan sama dia, lo salah ambil saputangan kali" ucap Nissa
"ehh iya, ini punya Azka" ucap Syifa saat melihat nama Azka di ujung saputangab tersebut.
"aaacieeeeeee, bahagia nya poll tuh" ucap Qeena. Mereka hanya tertawa dan kemudian memakan kue ulang tahun Syifa tadi.
-----
"perempuan tadi kenapa ya?" tanya Azka sendiri . "ahh, bodo ah" ucapnya lagi.
"lahh? Ini saputangan siapa? Kok bisa di kantong ku?" tanya nya sendiri lagi
"apa ini sapu tangan perempuan tadi? Ehh ini ada nomer telfon, gue coba telfon aja deh""kok ga di angkat angkat sih" ucapnya kesal. "coba sekali lagi dah" Azka pun kembali menelfon nomer tersebut, dan akhirnya di angkat juga setelah berkali kali menelfon, ehh engga deng baru dua kali.
"halo, assalamualaikum"
•••••
Thx for reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Idolaku ternyata Imamku
Random"Jika kau bisa memimpikannya maka kau bisa mewujudkannya" - Azka "Jika menurutmu semua mimpi bisa tercapai, lantas apakah mimpiku untuk memilikimu bisa tercapai?" - Syifa