#14 - bukber

1.4K 74 7
                                    

"nothing is impossible❤"
-Idolaku ternyata Imamku-
°queendelya°

•••

Saat ini Ayus, Ali, Hafiz dan Ari sedang berada di rumah Azka. Mereka menunggu waktu buka sekaligus menunggu Syifa, Qeena dan Nissa datang.

"oiya Yus, kemarin lo bilang lo suka sama seorang bidadari siapa tuh bidadari nya?" tanya Azka yang sedang duduk disamping Ayus.

"inget aja lo ya haha, bidadarinya ituu... " ucapan Ayus tergantung saat mendengar ucapan salam Syifa.

"assalamualaikum"

"ituu dia bidadari yang gue ceritain kemarin" ucap Ayus menunjuk ke arah Syifa yang memasuki rumah Azka.

Entah mengapa Azka merasakan sakit di hatinya. Apakah dia mencintai Syifa juga? Hanya dia dan Allah yang tau tentang perasaannya.

"kalian udah lama nunggu? Maaf ya heheh" ucap Qeena

"engga kok qeen" jawab Ali membuat perasaan Qeena berbunga-bunga. Qeena memang sudah lama menyukai Ali.

Tiba-tiba seorang seorang perempuan menhampiri mereka.

"ini kak Syifa ya?" tanya perempuan tersebut menghampiri Syifa.

"ehh, iya nama mbak Syifa, nama kamu siapa?" tanya Syifa balik. Sebenarnya dia bingung darimana perempuan ini mengetahui namanya. Tapi dia tak ingin banyak bertanya.

"nama aku Kayla mbak, aku adiknya mas Azka" jelasnya

"owhh, kamu cantik deh"

"mbak juga cantik"

"aaa bisa ajaa" ucap Syifa tertawa kecil.

"ibu nya kak Azka mana?" tanya Syifa kepada mereka semua.

"di dapur Syif" jawab Azka.

"owhh, lagi nyiapin makanan ya, Syifa bantuin dulu yaa" Syifa pun berlalu pergi kedapur diikuti Qeena dan Nissa.

"ada yang bisa Syifa bantuin tante?" tanya Syifa kepada Uminya Azmi.

"kamu temennya Azka ya, udahh gk usah repot repot bantuin udah ada tante sama bik inem kok" ujar Umi.

"gapapa tante, Syifa siapin minumannya aja ya?" tanya Syifa

"yaudah itu sirupnya, es batunya di kulkas kalau tempatnya tanya bik Inem aja" jelas Umi.

Syifa hanya mengangguk dan mulai menyiapkan minuman untuk mereka. Sedangkan Qeena dan Nissa membantu Syifa juga.

"Syifa's pov"

Aku menyiapkan minuman dan kemudian membawa minuman ke ruang tamu bersama Qeena dan Nissa. Sedangkan ibunya Azka dan bik Inem membawa makanan. Saat aku ingin duduk tak ada lagi tempat duduk untukku.

"Syifa gk duduk?" tanya ibu Azka kepadaku.

"gaada tempat duduk lagi tan" jawabku jujur

Idolaku ternyata ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang