#24.

320 38 21
                                    

  "Kufikir aku harus benar benar memekirkannya sebelum aku menyesal untul kedua kalinya" -minseok

"oke..tapi beri aku alasan." sehun meraih laptop di tangan minseok dan meletakannya di nakas samping ranjang.

"bagaimana kau akan menikahiku jika kau sendiri masih berhubungan dengan wanita itu"  

"maksudmu? " sehun masih tidak mengerti.. "wanita ? siapa?"

minseok menghela nafasnya sebelum menjawab ..."apa kau lupa pertemuanmu dua hari yang lalu dengan wanita itu?"

"wanita siapa minie...? dan di mana?" sehun masih belum mengerti

"waita yang kau temui di cafe itu." jawab minseok kesal.

"maksudmu lisa?" 

minseok mengangguk.

Flashback
Minseok pov

Aku tengah berjalan di dalam sebuah mall, aku baru saja bertemu dengan luhan. Ia mengajaku untuk bertemu, ya karena memang sudah lama kita bertemu. Luhan memilih bertemu di mall karena luhan ingin berbelanja denganku.

Setelah luhan pulang lebih dulu karena kekasihnya sudah meneleponnya, berakhirlah aku sendiri di sini. Awalnya aku berniat untuk langsung pulang, tapi tenggorokanku terasa kering. Aku melangkahkan kakiku untuk membeli minum di salah satu cafe disini.

Barusaa di ambang pintu cafe, pandanganku terganggu dengan dua orang yang tengah duduk disalah satu meja di cafe itu.

Tidak salah lagi dia sehun, dan........ Gadis itu . lagi lagi dia.. Moodku tiba tiba buruk. Aku mengurungkan niatku untuk membeli minuman, aku segera beranjak dari tempat ini. Muak sekali aku melihat mereka.

Ya . . aku sangat muak melihat mereka berdua, sehun dan lisa.. Gadis yang membuat sehun berpaling padaka dulu, saat aku masih bersamanya.

Miseok pov end
Flashback of

"hahahaha... jadi karna itu.. hahaha... kau cemburu? " sehun tertawa terbahak bahak 

Minseok mengerutkan keningnya, apa yang lucu. Sungguh sehun ini tidak lucu.

"Jadi karna dia" sehun mencubit gemas pipi minseok, "biar keceritakan padamu kenapa aku bisa bersamanya. Jadi saat itu ku berniay bertemu dengan temangku untuk membicarakan bisnis. Kau ingat kai? Aku pernah mengenalkannya padamh dulu.. Kau tau kan? Jika perusahaanku benar benar terpuruk sejak aku masuk penjara. Aku ingin membangunnya kembali, tapi ia meneleponku akan datang terlambat, ia memintaku untuk menunggunya sebentar. Saat aku menunggu kai tiba tiba lisa berada di sana. Kita tidak sengaja bertemu.. Aku dan dia tidak ada hubungan apapun. Sungguh.. Kami hanya berbincang sebentar. Dia juga menanyakan kabarmu. Aku juga mengatakn padanya jika aku sudah mempunyai putra. " jelas sehun panjang lebar. Minseok hanya diam.

"Kau percaya padakau?" tanya sehun
"Mungkin" minseok menjawab setengah percaya pada sehun
"Sungguh minie.. Itu sudah berakhir sejak lama.. Tepatnya sebulan setelah kita bercerai" tutur sehun lagi.

Semburat merah jelas terlihat di wajah minseok, ia merasa malu karena sudah bersikap kekanak kanakan.

"Maaf..." ucapnya dengan wajah menunduk.
"Tak apa aku mengerti" sehun mendekatkan tubuhnya dan memeluk minseok. "Aku tak akan mengulangi kesalahanku yang dulu. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri" lanjutnya seraya mengelus surai coklat minseok. Minseok oun sukarela membalas pelukan sehun.

"Maaf . harusnya aku tidak bersikp kekanak kanakan." ucap minseok lagi masih dalam dekapan sehun.
"Tak apa sayang.. Beehentilah meminta maaf" balas sehun.

Sehun melepas pelukannya, tangannya beralih meraih tengkuk minseok dengan tujuan mendekatkan wajah minseok pada wajahnya. Lebih dekat lagi, hingga bibir mereka bertemu, sehun mengecup bibir mungil minseok dengan lembut, tak lama kecupan tersebut menjadi lumatan. Minseok tidak menolak bahkan dia membirkan sehun mengabsen tiap bagian mulut minseok.

Oke biarkan mereka menikmati cumbuan mereka..
.
.
.
"Paman .... Kau tau bibi baek kemana?" tanya jisung pada daniel yang trngah sibuk membuat pesanan .
"Paman tidak tau. Coba kau tanya omma" jawab daniel disela sela kesibukannya
"Oke" jisung berlari menuju lantai dua

Ceklek
Suara pintu terbuka.
Dua insan yang tengah asik berciuman itu pun langsung menghentikan aktifitas mereka.
"Omma... Kau tau bibi baek dimana?" tana jisung saat memasuki kamar
"Emmmm..Omma tidak tau. Mungkin dirumah" jawab xiumin masih gugup karena tiba tiba jisung masuk.. Untung saja tidaksedang berbuat enak enak.

"Jisung ingin pulang omma... Jisung lelah" rengek jisung yang kini berada di pangkuan sehun
"Yasudah kita pulang .. Kau akan pulang sekarang atau tunggu cafe tutup?" tanya sehun pada minseok.
"Aku nanti saja.. Kalian oulang duluan saja."

"Oke.. Kajja kita pulang.. Kita tinggalkan omma yang gila kerja" ajak sehun dan disetujui dengan anggukan oleh jisung. sehun menggendong jisung, tak lupa jisung mencium pipi minseok sebelum pergi begitupula sehun.

"Hati hati... Sampai rumah langsung tidur nde jisung-ah"

.
.
.
.
.
10.00 pm
Minseok telah sampai di rumahnya, rumah terlihat sepi, taoi ia masih melihat mobil sehun terparkir di depan rumah. Minseok berjalan menuju kamar jisung, pintu kamar terbuka, minseok memasuki kamar jisung. Terlihat jisung sudah terlelap dengan sehun yang juga terlelap disamoing jisung sebelah tangannya memeluk tubuh mungil jisung.

Minseok tersenyum melihat pemandangan didepannya yang baru pertama kalinya ia lihat.  Terlihat damai .
"Ck.. Bisa hsanya kau tidur dengan pakaian seperti itu" gumamnya saat melihat sehun masih dengan oakaian rapi.

Miseok meraih selimut yang berada di ranjang jisung dan menyelimuti dua pria yang terlelap.

"Selamat tidur"  ucapnya lalu berjalan keluat kamar.

.
.
.
.
Maksain update..

Mon maap kalo makin gaje.

Salam sapa manjah dari kimkim

Vote juseo

Don't disturb [Hunmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang