Semalam,
Ada yang mengetuk pintu rumah
Entah siapa dan mau apa
Orang tuaku menyambut ramah
"Ingin melamar", katanyaSemenjak itu,
Senyum tak pernah lepas dari bibirku
Degup jantung berpacu dengan laju
Rona di pipi kiri dan kanan saling beraduIni lucu,
Padahal kita baru saling mengenal lima bulan lalu
Dia yang kukira cupu ternyata bisa juga merayu Bapak-Ibu
Biarlah, lagipula dia juga tidak ragu-ragu—Karawang, 2000.