Kringgg kringggg
Alarm ku berbunyi ketika ku lihat ternyata menunjukan pukul 05.00. Aku sangat malas sekolah, dan aku sangat terkejut ketika mengingat kalau hari ini adalah hari pelantikan calon anggota osis. Dimana semua perserta yang mengikuti nya harus datang pukul 06.30 tidak ada yang boleh telat jika telat di beri hukuman oleh para senior.
Aku pun segera bersiap - siap dan sangat tergesa gesa, Dan aku segera turun dari kamar untuk mengambil sarapan, aku sudah biasa di sambut oleh pertengkaran kedua orang tua ku, aku sangat bosan melihat kedua orang ku selalu saja bertengkar. Aku bosan mendengar nya, dan aku sangat muak, aku tidak tahan lagi lalu aku pun memberani kan diri untuk menghentikan mereka.
"Ayah ibu hentikan!!!!!!". Aku berteriak sambil mengusap air mataku.
Ibu dan ayah ku langsung menatap ke arah ku.
"Apa mau mu?". Ucap ayah ku sembari menatap ku.
"Aku hanya ingin satu hari saja tenang tanpa mendengar kalian bertengkar seperti ini. Apa ayah dan ibu tidak malu bertengkar terus?". Ucapku sambil menangis
"Hei kamu masih kecil tidak akan paham dengan urusan orang tua, udah sana sana pergi sekolah". ucap ibuku dengan memasang wajah kesal.
Aku tertunduk sambil menangis, tanpa henti mendengar ucapan mereka yang seolah tidak peduli lagi terhadap ku. Aku mempunyai dua orang kakak, sebut saja mereka Fany dan Fina mereka juga sama seperti ku malas berada di rumah.
Kak fany pun keluar dari kamar nya. Dan segera menghampiri ku sambil memeluk ku dan berkata.
"Udah sayang jangan nangis yu kaka anter sekolah nya biar ga telat". Ucap nya sambil menghapus air mata ku.
"Iyaaa kak". Jawab ku masih tertunduk lemah.
*****
Sesampai nya di sekolah aku melihat Langit ada di depan gerbang sekolah, lalu dia memanggil ku.
"Bulannn hei". Teriak nya sambil berjalan ke arah ku.
"Ehh iyaa langit". Ucap ku yang masih tertunduk dan aku tidak bisa berhenti menangis.
"Bulan?"
"Iya kenapa langit?"
"Kamu nangis?"
"Engga"
Langit pun mengangkat wajah ku yang masih tertunduk.
"Ini yang kamu bilang engga nangis?". Ucap nya sambil terus menatap ku.
"Engga kok ini ga nangis". Ucap ku sembari canggung.
"Kamu kenapa ada masalah kah?". Tanya nya kepada ku.
"Tidak hehe".
"Benar kah?"
"Iya langit"
"Barang barang persiapan sudah di bawa semua?"
"Su su dah ahhhhh langit aku lupa membawa tanaman nyaaa bagai mana ini?". Jawab ku mulai panik.
Langit tertawa karena melihat wajah ku yang panik.
"Hahahahaha muka kamu lucu ya". Ucap nya sambil terus tertawa.
Aku diam mendengar ucapan Langit. entah mengapa aku baper atau terlalu terbawa perasaan.
"Udah gausah panik aku bawa 2 tanaman kok. Aku sengaja bawain satu buat kamu takut nya kamu lupa, ehh ternyata bener lupa kan". ucap nya sambil masih menertawakan ekspresi wajah ku yang panik-_
" i iya langit terimakasih banyak maaf merepotkan". Ucap ku sambil tertawa kecil.
"Ahhh engga kok sesaling teman kan harus saling membantu" Ucap nya sambil menatap ku.
"Iya terimakasih langit".
"Yaudah ayo masuk nanti telat bisa di hukum loh".
"Iya ayo".
"Btw kok muka kamu lucu ya, kalau kamu lagi panik gemes liat nya hahahahaha". Ucap nya sambil masih tertawa.
Aku terdiam pipi ku mulai memerah, aku tidak tau harus jawab apa yang ada di pikiran ku saat ini adalah "apa benar langit juga suka kepada ku?", Tapi rasa nya sangat tidak mungkin. Langit yang cuek, dingin, tidak peka, di sukai banyak cewe tertarik kepada aku yang biasa saja.