Ohh iyaaa aku adalah anak yang super duper sibuk, karena aku mengikuti banyak sekali kegiatan salah satu nya adalah paskibra. Aku sangat menyukai kegiatan ini karena disinilah kami merasakan kebersamaan yang sesungguh nyaa, ohh iyaa aku juga hampir lupa dhina, putri, dan novi adalah teman sekali gus sahabat sekelas ku juga ikut organisasi paskibra. Oh yaa Aku juga masih memiliki banyak sahabat kita perkenalan dulu deh.
•citra, orang nya sangat menyenangkan sekali.
•keysa, orang nya baik tetapi sering nge gass.
•novi, orang nya sangat seru kocak ngakak super duper receh.
•putria, dia itu baik juga cantik namun judes.
•Dhina, nah ini nih bestie aku, orang nya ngakak ga kuat kalau nge receh tuh, dan kalau ketawa berisik banget pokok nya the best.
Dan masih banyak yang lain nyaa.
•••••
Aku pulang ke rumah lumayan hampir larut malam. Aku sangat tidak mau pulang kerumah rasa nya berat untuk membuka pintu rumah, karena pasti di sambut dengan ocehan ibuku. Aku pun membuka perlahan pintu rumah walaupun dengan berat hati, dan benar saja ibu memarahi ku.
"Assalamualaikum". ucap ku sambil mencium tangan ibu.
"Waalaikumsalam, dari mana saja kamu anak perempuan baru pulang jam segini". Jawab nya sambil terus menatap ku.
"Maaf bu aku tadi ada kegiatan dulu". Jawab ku yang malas mendengar ibu.
"ABIS DARI MANA?!!!!". Bentak ibu kepadaku.
"ga dari mana mana bu aku tadi ada kegiatan dulu". Jawab ku mata ku sudah mulai memanas ingin rasa nya aku berteriak.
"Kamu di ajarin siapa bohong sama ibu?, SIAPA YANG MENGAJARI MU SEPERTI INI!!!!". Ibu membentak ku sangat keras.
Aku terdiam beberapa saat, aku tidak berani menatap ibu dan aku pun tidak berani untuk menjawab nya.
"HEI BULAN KAMU DENGAR TIDAK?". Tanya nya sambil terus membentak ku.
"Iya bu maaf". Jawab ku yang sudah tak tahan ingin mengeluarkan air mana.
"SIAPA YANG NYURUH KAMU NANGIS HAH?, IBU CUMA MINTA KAMU JAWAB BUKAN MENANGIS!!" Jawab ibu sambil terus memarahi ku.
"Iyaa bu maafkan bulan" jawab ku sambil terus menagis tersedu sedu.
Ibu terus memarahi ku tanpa henti. Tak lama kemudian kak Fina pun turun dari kamar nya dan menyuruh ku untuk masuk kamar.
"Bulan cepat masuk kamar" ucap nya kepada ku.
"I iya kak" jawab ku sembari menangis tanpa henti.
Aku pun beranjak ke atas untuk memasuki kamar ku.
"Ibu apakah ibu tega membentak anak ibu sendiri seperti ini?". Tanya nya kepada ibu.
"Ibu cuman mau dia itu jadi anak baik bukan malah seperti ini". jawab ibu sedikit menyentak kakak.
"Ibu tidak mau kan bulan aku dan fany terus seperti ini?". Ucap nya.
"Yaa tidak lah, memang nya siapa yang menjari kalian untuk seperti ini". Ucap ibu sembari menunjuk nunjuk kakak.
"Kami tidak di ajari siapa pun untuk seperti ini, tapi ibu dan ayah lah yang membuat kita seperti ini". Ucap kak fina sembari mengeluarkan air mata.
"Jadi kalian menyalahkan ibu hah?". Jawab ibu sembari membentak keras kak fina.
"Tidak bu kami tidak menyalah kan ibu maupun ayah, tapi kami minta hentikan semua ini. kami bosan, malas, dan kami muak mendengar pertengkaran setiap hari atau bahkan setiap saat bu". jawab kakak sambil terus mengeluarkan air mata.
" KALIAN TIDAK AKAN PERNAH MENGERTI APA YANG IBU RASAKAN". Jawab ibu terus membentak kakak.
"Tentu kami dapat merasakan apa yang ibu rasakan, Karena kami adalah anak ibu. Tetapi ibu TIDAK PERNAH MEMPERHATIKAN KAMI, IBU SELALU SAJA BERTENGKAR DI DEPAN KAMI APAKAH IBU TIDAK MALU?".
Plaaaak
Sebuah tamparan tepat mengenai pipi kak fina. Kak fina mulai merasa kesakitan dan menangis kencang, lalu aku dan kak fany bergegas turun kebawah untuk melihat apa yang terjadi. Aku dan kak fany langsung mengampiri kak fina yang tertunduk sangat lemah.
"IBU APA YANG IBU LAKUKAN!" teriak kak fany kepada ibu.
"KALIAN SUDAH TIDAK SOPAN KEPADA ORANG TUA. SIAPA YANG MERUBAH KALIAN MENJADI SEPERTI INI". Bentak ibu sangat keras.
"Ibu aku mohon kembali lah menjadi ibu yang seperti dulu. Kami ingin menjadi keluarga yang hangat bu, kami ingin ibu dan ayah selalu memperhatikan kami, dan peduli terhadap kami atau memberikan kasih sayang yang cukup kepada kami". Ucap kak fina.
"KALIAN MASIH MEMBUTUHKAN IBU KAN, TAPI MENGAPA KALIAN BEGINI KEPADA IBU. APAKAH KALIAN BISA HIDUP SENDIRI HAH?" jawab ibu terus menyentak kepada kami.
"KAMI BISA HIDUP SENDIRI KAMI AKAN PERGI DARI RUMAH INI". Teriak kak fany.
Kak fany langsung menarik ku dan kak fina menuju ke atas.
"Cepat bereskan baju" ucap kak fany.
"Kamu yakin?". Tanya kak fina.
"Iyaa aku yakin kak" Jawab kak fany.
"Tapi kak bagaimana sekolah ku" jawab ku tertunduk lemah.
"Kamu tidak usah khawatir kedua kakak mu ini sudah berkerja otomatis kami yang akan membiayai mu, hingga kelak kamu menjadi anak sukses" jawab kak fina.
Kami berpelukan sembari menangis tak henti henti. Aku sangat benci hari ini aku juga benci keluarga ku.
Hai guys maaf yaa kalau cerita nya kurang seru terus vote yaa karena vote dari kalian itu sangat berharga terimakasih❤