Mahkota!

1.6K 299 62
                                    

I do not own the story.
Original story by Esile the Raven.

.

.

Di musim panas, Minhyun tidak ke sekolah, dan Hyunbin begitu senang sampai susah sekali menyuruhnya tidur.

Kakaknya membawanya ke danau, dan mengajarinya berenang (Hyunbin masih harus dipegangi, tapi susah sekali memegangi cacing kecil licin itu). Hyunbin juga ikut lomba lari kelompok bermain di festival olahraga desa (ia kalah dengan anak bernama Minho dan menangis sampai tidak mau pulang).

Minhyun dan Sooyoung ikut estafet, dan saat ada acara meminjam, ada teman mereka, yang 'meminjam' Hyunbin (nenek marah dan mengejar anak itu habis-habisan sampai kontestan estafetnya sendiri kalah cepat).

Lalu, di tengah bulan Juli, Hyunbin bersikap aneh. Ia kelewat bersemangat—pagi-pagi sekali dia akan bangun dan membangunkan kakaknya.

"Miinyuuu!" panggilnya, memanjati kakaknya dan duduk di atas perut Minhyun, lalu menggoyang-goyang kepalanya dengan kedua tangan kecilnya. "Maiin, maaiin,"

Minhyun mengerang dan meraih ponselnya. Masih jam enam pagi! Di tengah liburan musim panas! Tapi setelah Hyunbin keras kepala dengan keributannya, Minhyun menyerah dan memakai baju olahraganya. Masih mengantuk, ia pamit pada nenek sebelum membebaskan Hyunbin ke dunia luar.

"Oi, Minhyun!" keliningan sepeda terdengar. Hyunbin segera melesat ke arah Sooyoung—dan sepedanya—tapi gadis itu dengan cekatan mengerem sepedanya dan tertawa meremehkan (semacam tes kepercayaan antara Hyunbin dan Soonyoung), keduanya menghiraukan keluhan Minhyun yang mengatakan permainan mereka itu berbahaya.

"Tumben, pagi-pagi sudah mau ke gunung?"

"Uh...Hyunbin mau menangkap kumbang, katanya," Minhyun menguap, lalu Hyunbin menghampirinya sambil membawa belalang.

"Umbang?"

"Bukan, itu belalang."

"Balalang~ Hup~ Gwaa!" Hyunbin tersentak kaget ketika serangga itu melompat dari tangannya, dan segera mengejarnya lagi ke rerumputan. Sooyoung masih sempat-sempatnya memotret. Lalu, ia berjalan berdampingan dengan Minhyun sambil menuntun sepeda. Hyunbin berlarian di sekitar mereka, merusuhi belalang-belalang di rerumputan, tertawa girang menikmati hewan-hewan itu berlarian darinya.

"Nenekmu sudah tidak cek lagi?" tanya Sooyoung untuk mengisi keheningan pagi.

"Hnn...Kadang sebulan sekali kalau ingat. Tapi sudah hampir setengah tahun, nenek nggak apa-apa kok, sehat terus," kata Minhyun meyakinkan. Sooyoung menyembunyikan senyum sedih dengan berpaling ke arah hutan, lalu mengubah pembicaraan menjadi tentang PR musim panas mereka.

Hutan di kaki gunung saat itu semerbak dengan aroma bunga-bunga. Hydrangea bersemburat di sana sini, sementara morning glory bermekaran di pasak-pasak yang ditanam oleh orang-orang desa. Bunga-bunga plum jingga menaungi mereka, sesekali berguguran, membuat Hyunbin menangkapi mahkota-mahkota tersebut. Suara desingan serangga seperti musik latar.

Mereka mencari duduk di dekat muara sumber air, di mana bunga-bunga aster liar bermekaran memenuhi tebing. Hyunbin dan Sooyoung perang air, sementara Minhyun merangkai mahkota dari bunga-bunga aster. Setelah itu Hyunbin menirukan raja yang ia dengar dari dongeng yang dibacakan oleh Onew-Sonsaengnim di kelompok bermain, sementara Sooyoung menjadi penyihir jahat.

"Wah, ternyata ada yang sudah di sini duluan, hahaha," Pak Donghae datang menjelang siang, Taeyong menggantung di pundaknya. Ayahnya membawakan titipan dari nenek—sarapan pagi mereka, roti isi selai. Taeyong yang ketakutan dengan permainan Hyunbin dan Sooyoung ternyata lebih tertarik duduk diam menonton Minhyun merangkai bunga.

baby hyunbin ♕ minhyunbin ♔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang