Kembali
Kau yang tlah lama pergi
Musim kembali bersemi
Embun menetes lagiNamun semi kali ini tak semenarik tahun-tahun sebelumnya
Biasa saja mencoba biasa
Belajarku dari guru terbaik
Ialah pengalaman yang paling mengerti dan memaklumiDari lazuardi yang memanggil tonggeret
Kurasa lagi hangatnya di dada
Sepertinya si "Tulip" pun tahu
Disibaknya selimut karena tak ada lagi dingin padanyaTak lupa ikan di kolam kembali warnai dinginnya air
Mungkin cuaca sedikit mendukung
Untung saja sungguh beruntung
Kolibri tak mati, temui bunga musim semiTetumbuhan kembali rimbun
Dahan dan ranting membuat cabangnya
Menjadikannya tempat favorit tuk berteduh
Dari hangatnya udara yang berlebihSeruling penggembala pun kembali terdengar
Sayup-sayup di bawah pohon rindang
Terpantau domba dan kambingnya begitu lahap menyantap
Rerumputan segar bernutrisiWajar saja "putri malu" yang lama bersikap dingin
Sekarang kembali malu
Tatkala warna-warni "putri-putri" lainnya juga membuka diri
Akankah ia juga akan menjadi percaya diri ?Terlelaplah kau ilalang
Jangan pernah lagi, jangan
Tumbuhi pekaranganku ini,
Yang mulai menghijau dan juga berhiaskan pelangiIndah bukan ?
Kucoba nikmati
Resapi, rasakan, membiasakan
Sebagai catatanku dalam kamus kehidupan~namiasma~
KAMU SEDANG MEMBACA
Entah Apa Ini
PuisiMenulis merupakan hal yang menyebalkan bagiku, Namun terkadang terlintas dalam pikir ini kata-kata yang muncul tanpa ku hendaki, Mengapung begitu saja bagai buih ikan yang meletup ke permukaan, Ku pikir sayang apabila itu hanya menjadi penghias lamu...