0.2

16 3 0
                                    


"Apakah Veera memang se-'dingin' itu?"

"Entahlah, aku tak terlalu mengenalnya" Jawab Tom singkat.

"Sudah kan? Sebaiknya kita bergegas sekarang" Tom langsung berjalan tanpa menunggu jawaban dari Kei.

Kei masih tak mengerti dengan jawaban Tom, dia seperti berbeda. Memang dia mengatakan kalau dia tak terlalu mengenal Veera, masuk akal karena sepertinya Veera bersikap seperti itu kepada semua orang. Jadi Kei tak membiarkan pikiran itu mengganggu nya dan pergi menyusul Tom.

Walau dirasa hanya ditinggal sebentar, nyatanya Kei jauh di belakang Tom sehingga Kei harus berlari kecil untuk mengejar Tom.

"Kau cepat sekali Tom" ucap Kei dengan nafas sedikit tersengal.

"Salahkan kakimu yang berjalan seperti kakek kakek, Kei" jawab Tom diiringi tawa.

"Dasar kau ini, cukup bercanda nya, sekarang ayo kita ke kelas" ajak Kei.

Tapi dia melihat Tom sama sekali tak bergerak dari tempatnya.

"Apa yang salah Tom?" Tanya Kei memastikan.

Tom sedikit terperanjat.
"Ah tidak tidak, ayo ke kelas" Tom lalu berjalan mendahului Kei.

"Oh, ok" tak diberi kesempatan untuk melempar pertanyaan, Kei hanya mengekor Tom menuju kelas.

Beruntung, mereka datang tepat sebelum Pak Heru masuk ke kelas. Pak Heru adalah guru matematika yang terkenal sangat galak, ditambah kumis tebal nya membuat siapa saja merasa terintimidasi.

ㅡㅁㅇㅁㅡ

Setelah menerima 2 jam pelajaran yang penuh tekanan, akhirnya bel pulang sekolah datang menyelamatkan. Para murid langsung merapihkan alat tulisnya dan bergegas pulang.

Begitu pula Kei, dengan semangat ia memasukkan barang barang nya ke dalam tas dan langsung pulanh. Masakan bunda tercinta nya sudah Menantinya di rumah, dan dia tak mau 'mereka' menunggu terlalu lama untuk disantap.

Baru beberapa langkah ia meninggalkan kelas, Bu Hera memanggilnya. Dengan sedikit berat hati dia ikut Bu Hera, tapi ya mau bagaimana lagi, ada beberapa informasi data diri Kei yang kurang lengkap jadi mau tak mau Kei harus melengkapi nya.

Setelah kurang lebih 20 menit mengurus urusannya, Akhirnya Kei bisa benar benar pulang. Meninggalkan kehidupan sekolah nya yang membosankan. Sekolah sudah sepi, hampir semua murid sudah pulang, di tempat parkir pun hanya tersisa motor sport milik Kei saja yang masih di sana. Yah siapa peduli, pada akhirnya mereka akan pulang juga.

Kei memakai helm nya, lalu menyalakan mesin motornya dan melaju meninggalkan parkiran sekolah. Di depan gerbang, ada seorang wanita yang tampak tak asing baginya. Dia terlihat seperti sedang mencoba menghubungi seseorang.

"bukankah itu Veera?"  batin Kei.

Dia memperlambat laju motor nya untuk memastikan, ternyata benar dia adalah Veera.

"Veera? Belum pulang?" tanya Kei setelah menepikan motornya.

Veera nampak kesal karena orang yang sedang dia hubungi tak kunjung menjawab telfon nya.

"aku sedang mencoba menghubungi supirku, tapi sedari tadi tak diangkat angkat"

Veera masih terus mencoba menghubungi supirnya itu dengan emosi yang semakin memuncak.

"Apakah rumah mu jauh dari sini? Mau ku antar?" tawar Kei.

Veera sedikit terkejut dengan tawaran Kei.

"entahlah" jawab Veera singkat.

"Kau yakin masih ingin di sini? Sekarang sudah sore, dan langit mulai gelap. Akan bahaya jika malam tiba dan kau belum sampai di rumah"

Veera tak menjawab, dia masih sibuk Berkutat dengan smartphone nya. Di detik selanjutnya dia menyerah, nyawa nya seperti lepas dari tubuhnya. Dia lemas.

"ada apa?" tanya Kei heran.

"Baterai ku habis"

"ayo naik, semakin cepat semakin baik"

"baiklah" Veera tak punya pilihan lain, satu satunya harapan nya telah pergi. Smartphone nya telah mati.

Saat akan naik ke motor Kei, sebuah mobil sedan menghampiri mereka. Setelah menurunkan kaca nya, tampaklah siapa pengemudi mobil itu, Tom.

"Ada apa Kei?" tanya Tom.

"Supir Veera tak bisa menjemputnya, jadi kuputuskan untuk mengantarnya" Jelas Kei.

"Rumah Veera cukup jauh dari sini, dan lokasi nya cukup membingunkan akan lebih baik jika aku yang mengantarnya, lagi pula rumah ku searah dengan rumah Veera" ucap Tom.

"Tapi.."

"Itu benar Kei, karena kau masih baru disini, aku takut kau akan tersesat, seperti yang kau bilang tadi, ini sudah sore jadi sebaiknya kau juga sampai rumah sebelum malam" Veera menyetujui ajakan Tom.

"oh, baiklah kalau begitu" Kei juga setuju.

"Terima kasih tawarannya Kei, kami pulang dulu" ucap Veera sebelum masuk ke dalam mobil.

"Iya, tak masalah" jawab Kei.

ㅡㅁㅇㅁ

Kejar apa yang kau inginkan,
Pertahankan apa yang kau dambakan, lindungi apa yang kau punya selagi masih dalam genggaman,
Karena jika semua pergi,
Penyesalan yang akan datang menggantikan.

ㅡㅁㅇㅁ

Kayaknya part ini pendek banget:(
Tapi, jangan khawatir.
Soalnya itu saya lakukan karena saya rasa jika digabungkan akan terlalu panjang, jadi saya potong ke part selanjutnya, so stay tuned guys!

P R A Y X G A •

(730 Words)

Out Of My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang