Marah (1)

16.6K 740 14
                                    

Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.

Rey seminggu dimana Via diculik, Rey berhasil menmukan keberadaan Edo dan menyuruh seseorang menembak mati Edo tapi yang kena adalah istrinya.

Rey menatap Viani dengan wajah bahagia sambil memegang pipi Viani dengan lembut.

"Rey kamu harus pergi menemui papa kamu, kamu gak boleh lewat kan meeting kali ini" Ucap Via yang kesal saat Rey tiba-tiba batalkan meeting demi melihat Viani dan Via.

"Iya" Ucap Rey dengan nurut.

"Nanti aku jemput kamu, agak siang, kita selesaikan masalah Edo" Ucap Rey.

"Biarkan saja dia" Ucap Via yang tidak mau memperpanjang masalah.

"Kamu harus buat dia masuk penjara,kamu gak lihat apa yang dibuat dirinya kepada kamu?!" Ucap Rey yang mulai marah.

"Kalau kamu gak suru orang menembak Edo, semua baik-baik saja yaudah lah biarin aja, bisa tidak kita hidup dengan bahagia hm?" Ucap Via sambil melipat baju Viani.

"VIA?! KAMU TUH YA?! AKHHH!" Bentak Rey dengan marah lalu pergi meninggalkan Via didalam kamar.

Via mengacuhkan Rey dan biar saja ia marah, Via tidak mengerti dengan jalan pikiran Rey yang sempit.

TING!TONG!

Tak lama Rey pergi, seseorang mengunjungi rumahnya.

Via membukanya sambil menggendong Viani.

"Edo?" Ucap Via dengan terkejut tapi bercampur bahagia.

"Masuk" Ucap Via dan mempersilahkan Edo masuk.

Edo duduk dihadapan Via dengan wajah bersalah.

"Maafin gue" Ucap Edo dengan wajah bersalah.

"Enggak papa, aku baik-baik aja" Ucap Via yang menampakkan dirinya baik-baik aja.

"Aku gak bakal lanjutkan masalah kita ke jalur hukum, tapi janji salah sama aku, berubah jadi yang baik" Ucap Via dengan baik hati.

"Gue gak nyangka lo bakal sebaik ini, maafin gue lagi, gue benar-benar nyesal" Ucap Edo dengan wajah sedih.

Via menaruh Viani diatas Sofa lalu mendekat kearah Edo.

"Kita bisa jadi teman, lupakan masa lalu Edo" ucap Via sambil menepuk bagu Edo dengan pelan.

"Boleh gue gendong anak lo?" Tanya Edo dengan ragu.

"Tentu" Ucap Via sambil menggendong Viani lalu memberikannya kepada Edo.

"Kecil banget kamu" Ucap Edo sambil memegang pipi Viani dengan lembut.

Edo benar-benar tampak menyayangi Via seperti anaknya, Via menatap itu tampak lega.

"Kamu boleh sering-sering kesini melohat Viani" Ucap Via dengan tulus.

"Maafin om, Viani" Ucap Edo dengan tulus.

Edo pergi saat semuanya beres tapi saat ingin masuk ke mobil Rey tiba-tiba mencul dan menyerang Edo.

BRUK!

"Bangsat lo ngapain kesini?!" Tanya Rey saat melihat Edo terjatuh ketanah.

"REY! APA YANG KAMU LAKUKAN!" Teriak Via saat berada didekat pintu rumah.

"Kamu ngapai sama dia hah?!" Teriak Rey dengan marah.

"Gue kesini mau meluruskan semuanya! Lo apa-apaan main nyerang gue?!" Ucap Edk yang siap membalas memukul wajah Rey tapi ia urungkan setelah mendengar suara Via.

Istri 2 Miliyar {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang