Just For A Moment

10.5K 1.4K 89
                                    

Johnny terududuk di ruang tunggu bandara. Hari ini ia akan pindah ke Yunani. Kepindahannya di percepat karena dua hari yang lalu ayahnya menelponnya tanpa ia duga. Dan Johnny semakin yakin jika sang ayah semakin terobsesi menjadikan dirinya sebagai penerus selanjutnya.

Ia sengaja tidak memberitau Jaehyun, Mark atau yang lainnya karena tidak mau melihat wajah sedih orang-orang yang di sayanginya. Hanya Ten yang tau. Ia mengajaknya tetapi kekasihnya menolak, dengan alasan ia tidak bisa hidup bersembunyi. Sungguh lengkap penderitaannya kini. Dan Johnny tidak tau apa yang akan ia lakukan nanti disana.

Your attention please, passengers of
Korean Airlines on flight number KA328 to Greece please boarding from door A12, Thank you.

Nah. Saat keberangkatannya sudah tiba. Ia berdiri. Berjalan perlahan sambil melihat sekelilingnya. Ini adalah terakhir kalinya berada di Korea, negara yang membuat namanya besar, tempat ia bertemu dengan kedua sahabatnya, tempat ia bertemu dengan pujaan hatinya.

'Selamat tinggalㅡ'

"JOHNNY!"

"HEI DUMBASS!"

"YAH BODOH!"

Johnny menghentikan langkahnya. Sebegitu beratnya kah ia meninggalkan tempat ini? Sampai-sampai suara Ten dan teman-teman bodohnya terdengar seperti nyata.

Grep

Bugh

"Itu untuk kau yang tiba-tiba kabur dari kami."

Bugh

"Itu karena kau mengambil keputussn sendiri."

Bugh

Sialan! Ia bahkan belum sempat melihat siapa saja yang memukulinya!

"Itu untuk kau yang berani-beraninya meninggalkanku!"

Bruk

Johnny terjatuh. Hidung dan mulutnya mengeluarkan darah. Wajahnya mati rasa karena di pukul sangat kuat. Ia membuka matanya sedikit, sontak mengeluarkan tawa mirisnya. Membuat mereka semua terheran.

"Kalian membuatku tertinggal pesawat." Itulah kata pertama yang keluar dari mulut Johnny setelah ia tertawa cukup lama.

"Ya. Dan terimakasih untuk kami semua." Itu Jaehyun. Lalu lelaki itu mengangkat tubuh Johnny dan memapahnya menuju van yang mereka bawa di bantu oleh Mark.

"Kenapa..?" Tanyanya dengan mata terpejam. Sedangkan Ten sedang sibuk membersihkan luka di wajah Johnny.

Jaehyun yang sedang menyetir hanya menghela nafasnya, melirik kepada Mark yang duduk si sampingnya.

"Apa?!" Bisiknya.

"Jelaskanlah!"

"Kenapa aku?"

"Aku sedang menyetir."

"Lalu?"

"Bisa menimbulkan kecelakaan."

"Apㅡ"

"Ayolah teman." Ten mengerang. Memang sih Jaehyun dan Mark sedang berbisik, tapi tetap saja terdengar olehnya karena suasana mobil yang sepi! "Berdebatnya simpan dulu."

"Jadi?" Tanya Johnny dengan nada lemah.

"Ten mendatangi kami..." Mark melirik kearah Ten, tetapi lelaki mungil itu masih sibuk dengan pekerjaannya. "Dan dia menceritakan semuanya. Akhirnya kami menyusulmu lalu Ten bilangㅡ"

"Jangan tinggalkan aku." Ten memutus ucapan Mark. Menghentikan sejenak mengobati luka-luka Johnny. Kemudian menggigit bibir bawahnya.

"Tak apa kau menjadi penerus ayahmu. Menjadi boss mafia. Tapi tolong, jangan pergi dariku."

Playboy's Tale ⭑ Jaeyong, Johnten, Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang