Special Chapter: Through It All

13.4K 1.7K 146
                                    

Ten sedang sibuk di belakang komputernya. Hanya 3 hari ia pergi, pekerjaannya sudah menumpuk seperti ini. Belum lagi, dokumen-dokumen yang harus ia cek ulang sebelum di serahkan ke Jaehyun untuk di tanda tangani.

Omong-omong, media sampai sekarang masih betah nangkring di depan kantornya. Terus menerus mengejar informasi tentang menghilangnya Johnny Seo, si model papan atas. Belum lagi kontraknya dengan beberapa brand mahal yang di putus begitu saja, membuat perusahaan harus ganti rugi dan jumlahnya tidak sedikit. Sang CEO dari agency Johnny tidak pernah kelihatan dan membuka suaranya, membuat para wartawan tidak akan menyerah sebelum mereka mendapatkan berita yang diinginkan.

Lelaki berkewarganegaraan Thailand itu melepas kacamatanya kemudian memijat pangkal hidungnya, merasa pusing dengan ini semua. Pasalnya, ia lah salah satu penyebab kekacauan ini terjadi. Walau Jaehyunlah yang sebenarnya menanggung kerugian dan seharusnya bosnya itu yang pusing, tapi tak dapat di pungkiri bahwa ia juga ikut pusing. Jangan tanya mengapa, karena Ten pun tidak tau jawabannya.

Menelengkupkan wajahnya di antara kedua lengannya, lelaki mungil itu mulai memejamkan matanya. Merasa lelah karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tidak ada niatan pulang, ia hanya akan beristirahat sebentar kemudian membabat habis semua pekerjaannya.

Setidaknya itulah yang ada di benaknya, sebelum ia mendengar suara pintu terbuka di susul wangi aroma tubuh yang sangat ia kenal.

"Chittaphon? Aku tau kau tidak tidur."

Si pemilik nama mengerang. Arghh kenapa nasibnya amat sangat menyedihkan?!

"Johnny, please. Aku sedang lelah dan tidak memiliki tenaga untuk meladeni semua leluconmu."

Setah mengatakan itu, Ten tidak mendengar Johnny menyaut perkataannya. Kenapa? Padahal ia tau Johnny masih berada disitu.

Menghela nafas, ia mengangkat kepalanya dan langsung membulatkan matanya melihat apa yang berada di sodorkan oleh lelaki tinggi itu.

"Katanya, kalau kita makan permen pasti akan merasa lebih rileks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Katanya, kalau kita makan permen pasti akan merasa lebih rileks. Aku tau kau sedang banyak pikiran kan? Makanlah."

Ten tidak bisa untuk tidak tersenyum. Bukan karena Johnny yang memberinya lollipop, ia terharu karena tanpa ia bilangpun lelaki yang ia nobatkan sebagai buaya darat itu ternyata mengerti dirinya.

Ia mengambil satu lollipop itu lalu membuka bungkusnya. Setelahnya cepat-cepat ia masukkan permen berwarna warni itu ke mulutnya, merasakan sensasi manis yang membuat beban di pikirannya menghilang sejenak.

"Feeling better?" Johnny ikut tersenyum ketika melihat lelaki incarannya terlihat senang saat mengemut permen pemberiannya.

"Aku malas mengatakan ini, tapi terimakasih, Seo." Lelaki manis itu tersenyum sangat lebar, membuat lelaki satunya yang masih setia berdiri sambil menumpukan tangannya di atas meja itu merasakan desiran pada dadanya. Sangat cantik. Batinnya.

Playboy's Tale ⭑ Jaeyong, Johnten, Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang