Marry Me

13.2K 1.8K 166
                                    

Lelaki dengan surai keunguannya sedang meratapi nasipnya. Ia berpikir apakah ia terkena karma karena dulu menyakiti hati seorang malaikat?

Setelah insiden calon pengantinnya menghilang, dia- Yuta kembali ke negara asalnya. Osaka. Dan ia berjanji tidak akan kembali ke Korea lagi. Tidak akan menemui mantan kekasihnya itu. Mungkin dia sudah mengambil langkah yang salah selama ini.

Ia melihat benda tipis di hadapannya dengan pandangan datar. Berita sejak seminggu yang lalu tidak pernah berganti topik. Masih sama. Meninggalnya ayah dari CEO Jung Corp yang ternyata selama ini menetap di Jepang.

Setelah mematikan tvnya, ia berjalan ke kamarnya. Tepat saat ia sampai di kamarnya, ponselnya berdering menandakan pesan masuk. Yuta duduk di pinggir ranjangnya, kemudian membuka pesan masuk itu.

Hai Yuta, ini aku. Sebelumnya aku ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya karena baru mengabarimu sekarang. Tapi aku baik-baik saja. Keadaan saat ini tak memungkinkan untuk aku bertemu dan menjelaskan semuanya padamu. Maaf juga karena malah menulis pesan dan bukannya malah menghubungimu. Aku terlalu takut mendengarmu berteriak dan memakiku. Aku hanya ingin bilang jika aku tidak bisa menikah denganmu, karena walau bagaimanapun perasaanku padamu tidak lagi sama seperti dulu sebelum kau menyakiti hatiku terlalu dalam. Maaf telah menyakitimu dan memberimu harapan selama ini. Aku tidak pantas untukmu, carilah yang lebih baik daripada aku. Hiduplah dengan bahagia, Yuta. Selamat tinggal. Jaga dirimu baik-baik.

-Taeyong.

Begitulah isi pesan yang dikirimkan Taeyong kepadanya. Yuta tidak tau jika dirinya akan bernasip semenyedihkan ini. Salahnya juga sih sebenarnya. Jadi setelah memejamkan matanya dan mencoba menenangkan diri, Yuta menaruh kembali ponselnya di meja nakas tanpa ada niatan membalas pesan dari mantannya.

.
.
.

"Kau tidak ikut kembali ke Korea?"

Johnny selesai memasukkan koper milik Ten dan Haechan ke dalam bagasi mobil. Hari ini mereka berempat akan pulang ke Seoul. Sedangkan Jaehyun tidak ikut.

Jika Jaehyun tidak ikut. Otomatis Taeyong juga tetap berada disini kan?

Setelah menghabiskan waktu 3 harinya di Jepang, Ten dan Haechan harus kembali ke Korea. Begitu juga dengan Mark. Mereka bukan pengangguran, oke? Terkecuali Johnny yang masih harus terisolaso dari dunia luar.

"Masih ada beberapa berkas milik ayah yang harus aku urus," kata Jaehyun sambil merangkul bahu pujaan hatinya.

"Tolong jangan macam-macam pada Taeyong kami."

Mendengar kata 'Taeyong kami' membuat Jaehyun sedikit cemburu. Uh sepertinya ia harus gerak cepat untuk menjadikan Taeyong miliknya. Agar tidak ada yang bisa mengklaim pujaan hatinya lagi.

"Ck berisik. Sana pergi kalian. Aku akan menghabiskan waktuku bersama Taeyong berduaan tanpa gangguan kalian~ ah sungguh indahnya dunia."

Jaehyun ini ceritanya sedang berbunga-bunga. Seperti remaja smp yang sedang jatuh cinta. Melihat kelakuan seorang Jung yang amat Out Of Character itu membuat semua yang berada disitu bergidik ngeri. Itu sangat menggelikan, omong-omong.

.
.
.

"Aku khawatir jika meninggalkan mereka berdua begitu saja." Ten terus menatap ke belakang saat mobil mereka sudah berjalan. Dirinya tidak ingin kembali sebenarnya. Tapi apa daya pekerjaannya di kantor sudah sangat menupuk.

"Ayolah. Mereka sama-sama sudah dewasa, lagipula mereka berdua berstatus single. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan." Ujar Mark. Dia sebenarnya sudah lelah dengan sifat overprotective lelaki Thailand itu.

Perkataan Mark ada benarnya juga. Bos mereka pun sudan taubat dan kembali ke jalan yang benar. Tapi apa salahnya antisipasi, iyakan?

..

Sepeninggalan teman-temannya, Jaehyun membawa Taeyong masuk. Mengajaknya ke taman belakang. Selama tinggal disini, taman itu Taeyong yang mengurusnya. Jaehyun baru tau jika si manis kesayangannya sangat suka merawat tanaman, terlebih jika itu adalah bunga.

"Jaehyun! Aku lupa menanayakan ini padamu."

"Ada apa hmm?" lelaki yang lebih tinggi dari Taeyong itu berjalan mendekatinya. Kemudian memeluknya dari belakang.

Deg

Deg

Deg

Sialan sekali. Jantung Taeyong berdegup kencang sekali! Semoga Jaehyun tidak mendengar. 'kumohon berhentilah berdegup, jantung bodoh.'

Tetapi Taeyong tidak mempunyai niat untuk menyingkirkan tubuh besar itu. Malahan dia merasa.... nyaman dalam posisi seperti ini.

"Ayahmu suka bunga?" Tanya lelaki mungil yang tengah berada di pelukan Jaehyun.

Yang ditanya menggedikkan bahunya. "Tidak tau. Aku pun bingung kenapa di rumah ini memiliki taman yang dipenuhi bunga-bunga."

"Rasanya aku ingin memindahkan bunga-bunga ini kerumahku," Taeyong menggumam kemudian tertawa kecil mendengar ucapan konyolnya.

Dengan jarak yang sangat dekat, tentu saja Jaehyun mendengar gumaman Taeyong. Ia hanya diam saja tanpa menanggapi. Kemudian matanya menjelajahi sekeliling taman.

Ternyata ada banyak sekali aneka bunga disana. Mulai dari yang berwarna putih, merah, pink, kuning, ungu. Hah. Hampir semua jenis dan warna bunga ada. Gila. Kalau dibuat toko bunga mungkin bisa mendapatkan uang banyak dia.

Matanya menangkap sebuah bunga yang ia ketahui artinya. Dan sebuah ide terlintas dipikirannya.

Jaehyun melonggarkan pelukannya. Menarik tangan lelaki mungil itu, menuntunnya ke gazebo. Kemudian mendudukkan tubuh kecil itu dikursi.

"Tunggu disini."

Jaehyun berjalan menjauhinya. Taeyong hanya terdiam melihat lelaki super tampan itu berdiri di salah satu tanaman bunga. Ia mengerutkan dahinya ketika melihat jika ternyata Jaehyun memetik satu tangkai bunga.

Jaehyun berlutut dihadapan Taeyong sambil menyodorkan bunga lily putih. Shock. Itulah perasaan Taeyong saat ini. Matanya membola, bibirnya terasa kelu.

"Sugar, mungkin kau belum yakin akan perasaanku. Tapi yang harus kau tau, aku amat sangat mencintaimu. Sampai rasanya aku mau mati ketika kau pergi meninggalkanku. Tolong percaya padaku, kali ini saja. Aku mohon."

"Jaehyu-"

"Taeyong. Menikahlah denganku."

.
.
.

TBC

*lily putih dianggap sebagai simbol kepercayaan dan kesetiaan. Bunga ini bisa menjadi sarana untuk menunjukkan bahwa pasanganmu serius untuk hubungan jangka panjang.

pendek ya? emang. aku capek nulis panjang2 toh lebih banyak yg sider. apa cerita ini begitu jelek?

double update untuk menebus kesalahanku yg menghilang sangat lama.✌

enaknya yg jadian johnten duluan atau jaeyong duluan? atau langsung nikahin jaeyong? wkwkwk. bantu aku memilih frins.

vote and comment untuk kelanjutan cerita ini? ♡

Playboy's Tale ⭑ Jaeyong, Johnten, Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang