7. Reason

4.5K 430 22
                                    

J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


J

isoo memejam kan erat mata nya begitu melihat berita yang menyambut nya pagi hari ini. Semakin mendekati hari ulangtahun nya membuat jisoo semakin di landa rasa sakit hati.

"Huh. Aku benar2 tak bisa membayangkan ini. Kenapa harus kai? Seandai kau dengan jimin atau taehyung mgkn aku tak segila ini jennie-ya."

"Bagaimana kalau dia nanti membawa mu ke hotel dan berenang bersama seperti yg di lakukannya dengan krystal dulu?

"Ck. Tentu saja jisoo bodoh. Dia kan pacar jennie. Jadi dia bisa bebas membawa jennie kemana pun."

"Aissh jinjja. Sebaik nya aku ke kamar nya. Pasti dia butuh tempat untuk menangis." Monolog jisoo sendiri lantas pergi ke kamar jennie.

Jisoo pov on

Kriet...

Ku buka perlahan pintu kamar jennie dan ku lihat dia meringkuk di dalam selimut. Namun badan nya bergetar. Dia menangis. Aissh jeundeukk-ku apa seberat itu sampai kau menyimpan nya sendiri.

"Jennie-ya kau tak apa?" Tanya ku seraya mengusap bahu nya pelan

"Pergilah. Aku tak butuh kau." Jawab nya yang sukses membuat ku terkejut.

"Hei. Aku disini. Kalau kau butuh tempat bercerita aku disini jennie-ya. Katakan lah."

"Jebal pergi. Aku benar2 lelah." Ucap nya lagi tapi semakin menangis. Ku beranikan diri ku untuk mengarahkan tubuhnya ke pada ku. Begitu berhadapan ku lihat dia menangis. Bahkan air mata nya sangat banyak.

"Jennie-ya ku mohon cerita kan semua pada ku. Apa yg terjadi? Hmm?"

"Jebal keluar dari kamar ku. Aku tak membutuhkan mu. Kau tau? AKU SANGAT MEMBENCI MU. SEMALAM KAU KEMANA? HAH? AKU BENAR2 MEMBUTUHKAN MU TAPI KAU BAHKAN TAK BERNIAT MENGANGKAT TELPON KU. AKU MEMBENCI MU. JADI KELUAR SEKARANG. AKU MUAK DENGAN MU!!". Teriak nya sarkas yang membuat ku seketika menangis.

Ya tuhan. Betapa bodoh nya aku yg mereject telpon nya hanya karna sakit hati ku.

"Jennie-ya aku benar2 tak tau kau menelpon ku. Kau pikir aku tak sakit hati melihat berita itu hah? Kau tau betapa aku tak menyukai pria itu tapi apa? Skrng kau malah kencan dengan nya. Kau bahkan tak pernah bercerita perihal kencan mu. Aku yg terluka di sini jennie-ya. Aku." Ucap ku semakin menangis

"But I don't care. If you really hate him that's a fucking bullshit. Because I love him so much. And I don't care event the world hate it. Tak ada satu orang pun yang mampu menghentikan ku termasuk kau. Karna kau bukan siapa2 ku."

Plak!!...

Ucapan nya yang terkhir membuat ku menampar nya seketika. Ya Tuhan. Mengapa aku menyakiti gadis ku?.

Ku lihat dia terkejut dan refleks memegang pipi nya yg memerah akibat tangan ku. Menatap ku tajam. Sangat tajam. Dan kembali air mata berlinang di pipi indah nya.

"Mian. Mianhe jennie-ya. Aku benar2 tak sengaja." Ucap ku seraya memegang tangan nya yg masih menempel sempurna di pipi indah nya.

"Get out from my room jisoo-ssi." Ucap nya lantas kembali menudur kan badan nya di tempat tidur.

"Jennie-ya ku mohon jangan panggil aku seperti itu. Kau tau aku menyayangi mu jennie-ya. Aku hanya tak ingin kau terluka. Aku benar2 menyayangi mu. Maaf kan aku jen. Aku tak sengaja." Ucap ku panjang lebar tapi tak di tanggapi oleh nya

Akhir nya ku putus kan untuk meninggal kan nya sendiri. Begitu ku buka pintu aku menarik napas dalam lantas mengucap kan hal yg paling ku takut kan keluar dari mulut ku

"Saranghae jennie-ya. Aku menyayangi mu melebihi seorang adik. Aku sangat sangat mencintai mu. Maaf atas tindakan bodoh ku yang terlanjur sakit hati. Bohong jika ku katakan aku baik2 saja. Aku sangat sakit hati jennie sayang." Ucap jisoo lantas berlalu tanpa melihat ekspresi dari jennie di belakang nya

Jisoo pov end

"Nado saranghae eonni." Balas jennie pelan begitu melihat jisoo berlalu.

Tak bisa di pungkiri bahwa ia berkencan dengan kai untuk mengubur perasaan terlarang nya terhadap jisoo

Bahkan sejak pertama kali mengenal jisoo dia merasakan hal yg 'berbeda' ketika bersama jisoo.

Dia mencintai jisoo bahkan jauh sebelum gadis itu menyukai jennie.

7 tahun bersama membuat nya semakin tak bisa mengubur perasaan nya.

Jisoo adalah gadis pertama yang ia sayangi. Jauh sebelum nya jennie memiliki perasaan normal yang menyukai lelaki tampan.

Namun begitu mengenal jisoo semua nya berubah. She is the first

Senyum nya. Tawa nya. Tangis nya. Amarah nya. Lelucon nya. Semua nya yg ada pada jiso membuat nya jatuh cinta

"Hei aku jisoo. Kim jisoo. Eum a-aku trainee baru di sini. Dan ya eum a-aku juga akan menjadi teman sekamar mu yang baru." Ucap jisoo gugup begitu melihat tatapan dingin jennie

"Hmm. Masuk lah. Itu tempat tidur mu." Balas jennie yg sempat terdiam karna terpesona melihat visual cantik jisoo

"Kau tak mau mengenalkan diri mu?" Tanya jisoo lantas masuk.

"Jennie. Jennie kim. Itu namaku. Sudah ya. Aku mau tidur. Aku masih mengantuk." Ucap jennie lantas berlalu ke tempat tidur.

Jennie menangis begitu mengingat pertemuan pertamanya dgn jisoo

"Jisoo eonnie aku mau es krim. Jebal." Rengek jennie ketika mereka hangout bersama

"Yak jennie-ya kau bukan anak2. Berhenti bersikap seperti itu." Ucap jisoo memasang tampang jijik.

"Issh palli eonni. Kau lama sekali. Aku sudah lapar." Ucap jennie seraya mengeluar kan aeygo andalan nya.

"Omo. Omo. Omo. Baik lah kajja." Ajak jisoo yang memang tak bisa tahan dengan aeygo jennie.

"Gumawo eonni. Saranghae." Ucap jennie lantas mencium pipi jisoo sekilas.

Jennie kembali menangis mengingat masa lalu dengan jisoo. Yang kemungkinan besar akan berakhir dua hari lagi. Biar lah jisoo membenci nya. Yg terpenting dia melakukan ini agar jisoo tak semakin mencintai nya. Karna jennie adalah ahli mencintai dalam diam.

***

Real (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang