chapter four.

33.7K 3.6K 342
                                    

Dasar bego, please gue malu dihadapan Pak Carlos. Dengan sotoynya gue mau nyelonong keluar gitu aja, hellawwww tau rumahnya aja kagak.

Pak Carlos nyebut nama gue barusan rasanya gue pengen jatoh, suara Pak Carlos terlalu iconic, terlalu berat, terlalu gampang diingat jadinya ke ulang mulu di otak gue. Yang sekarang jadi masalah gue adalah, gimana kalo anaknya Pak Carlos gak suka sama gue ? Jijay sama gue ? Bisa mati berdiri gue diusir dari gaji 10 Juta perbulan.

Gue diantar sama supir Pak Carlos dengan mobil BMW klasik yang gue naiki. Oh jadi gini rasanya duduk dimobil mahal, terakhir kali gue naik mobil sih kursinya keras banget, namanya juga angkot hehe.

Sesampainya dirumah Pak Carlos yang menurut gue gak besar but Modern banget. Gue gak bisa jelasin gimana sih cuman dari luar rumah Pak Carlos modern minimalis gitu. Gue suka dengan keadaan dimana diluar rumah Pak Carlos banyak Tanaman keliatannya adem gitu. Diluar sana sudah ada seorang wanita yang cukup tua, bukan kaya nenek nenek sekitar umur 40tahunan gitulah.

"bude ini Vy, pekerja baru yang bakalan jadi penjaga Timmy" sahut Supir Pak Carlos yang memperkenalkanku dengan wanita itu,

"Hallo, Nama saya Ratna tapi semua orang panggil saya 'Bude'" sapa 'Bude' menggenggam tanganku,

"Nama saya Vy, Bude" jawab gue dengan sopan,

Dari situ Supir Pak Caros pergi meninggalkanku bersama Bude. Gue dipersilahkan masuk kedalam rumah Pak Carlos yang ternyata keliatan besar didalam. Masih dengan design yang futuristik dan juga modern, gue bisa liat kalo Pak Carlos suka dengan warna hijau karna keliatannya adem asri banget didalam sini.

"Vy umur berapa ?" tanya Bude mempersilahkanku duduk diruang tamu,

"umur saya 20 Tahun Bude, tapi tahun ini 21 Kok" jawab gue dengan ramah,

"Apa Vy siap jadi seorang babysitter? Menjaga seorang anak tidak mudah loh,"

"Inshallah Vy siap Bude, Vy juga lagi bener bener cari pekerjaan buat bantuin keluarga Vy dirumah, Vy juga punya adek kecil jadi mungkin Vy sudah terbiasa dengan anak-anak" jawab gue sekali lagi,

"Kalo begitu sebentar Bude kenalin sama Timmy yah, Timmy itu anaknya pemalu, agak susah untuk kenal sama orang baru jadi kamu perlahan-lahan aja kenalannya sama Timmy"

"Iyaa bude, saya coba sebisa saya" balasku.

Gak lama Bude pergi untuk memanggil Timmy. Gue sekarang jadi harap harap cemas, berharap anak Pak Carlos itu imut, sabar, gak marah marah, terus bisa suka sama gue, berabe kan kalo ternyata anak Pak Carlos nakal nauzubillah, manjat manjat tembok, gelantungan dilampu, anak monyet kali ah.....

Bude akhirnya turun bersama pria kecil yang menggengam tangan Bude. Dia begitu imut menuruni tangga dirumahnya. Tentu saja anak Pak Carlos akan terlihat begitu menggemaskan, Orang Tuanya saja luar biasa sempurna apalagi anaknya.

"Timmy kenalkan, ini Vy. Vy akan menjaga Timmy kedepannya" sahut Bude,

Timmy kelihatan malu-malu. Ia bersembunyi dibalik badan Bude sambil menggengam tangan Bude. Karna gue pikir gue harus mencari hati Timmy dan harus gue harus dapetin perhatiannya, gimanapun caranya.

Gue jongkok kebawah agar tinggiku bisa sama dengan dirinya. Memberikan senyuman terbaikku dan membalas sapanya,

"Hai Timmy, aku Vy, apa Timmy ingin berkenalan denganku ?" sapaku,

Timmy masih saja malu-malu dan bersembunyi dibelakang badan Bude, kupikir ini tidak akan berhasil. Jadi aku memutar otakku dan mencari ide agar Timmy ingin bermain denganku.

"hmmm bagaiman jika kita bermain ? Vy punya permainan yang seru untuk Timmy," lanjutku,

"bermain ?" tanya Timmy perlahan dengan suaranya yang menggemaskan,

Sugar Daddy [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang