chapter thirtyfive.

13.9K 1.3K 113
                                    

Setelah permintaan yang diberikan Pak Carlos, entah kenapa tubuh gue menolak untuk mengatakan tidak. Gue setuju dengan ajakan Pak Carlos, rasanya keputusan yang gue buat adalah keputusan yang paling benar. Bukan, ini bukan menyampingkan Dito, i would never ever do that to him, tapi gue hanya butuh waktu sama Pak Carlos, rasanya aku masih ingin terus terusan bareng dia walaupun gue tahu ini salah, gue gak bisa kaya gini terus.

"Kemana kita ?" tanya Pak Carlos didalam mobilnya,

Saat itu waktu sudah menuju pukul 4 Sore dan angin cukup dingin meniupkan keadaan yang mendung hari itu. Pikiran gue langsung menuju ke Taman, entah kenapa gue langsung keinget aja sama Taman setelah ngeliat keadaan yang cukup menyejukan saat itu.

"Taman ?" tanya gue,

"Saya tau Taman yang bagus didekat sini," Jawab Pak Carlos

Jawaban Pak Carlos menimbulkan rasa tanya dikepalaku, dan untungnya Pak Carlos menjawabnya saat kami sampai di Taman dan berjalan mengelilingi Taman Rindang pada sore itu,

"Pak Carlos tau tempat ini dari mana ? Bapak sering Joging disini ?" tanya gue sambil melangkah perlahan disebelahnya,

"Gak, saya sering bawa Timmy kesini" jawab Pak Carlos sambil tersenyum dengan kedua tangannya yang berada didalam saku celananya,

Mendengar nama Timmy, tentu saja pikiran gue kembali ke sikecil Timmy yang selalu gue kangenin.

"Hmm Bapak gak kangen sama Timmy ?" tanya gue, kali itu kita berdua duduk dibangku yang ada, mungkin sudah cukup untuk berjalannya,

"Tentu saja saya rindu dengan Timmy, ini sudah tahun ke 3 saya hidup sendiri tanpa si Kecil Timmy" jawab Pak Carlos memandang langit yang jauh,

"Kenapa Pak Carlos mutusin buat ngasih Timmy ke Ibunya ?" tanya gue lagi yang terus menerus penasaran,

"Jujur, saya ngerasa dengan keadaan saya dan Timmy waktu itu, saya berpikir saya gak akan kuat untuk membesarkan Timmy seorang diri. Terlebih Timmy yang selalu beranggapan jika saya penyebab kamu pergi dari dirinya, which is true. Karina mungkin solusi terbaik untuk saya dan juga Timmy, Timmy juga membutuhkan sosok Ibu dalam hidupnya dan saat itu mungkin itu adalah jawabannya" jawab Pak Carlos dengan nada penuh penyesalan disana,

Hati gue rasanya gelisah, apa gue punya pengaruh sebesar itu dalam hidup mereka ?

"Maaf Pak, saya gak tau kalau kepergian saya harus ngebuat hidup Bapak dan Timmy menjadi lebih sulit," Balas gue,

"Tidak Vy, Saya yang menyebabkan ini semua walau sudah bukan waktunya untuk saling menyalahkan, tapi saya senang, saya senang dan bersyukur jika kamu mau maafin saya dan kembali berteman dengan saya" jawab Pak Carlos ngeliat wajah gue,

"Semua orang pernah membuat kesalahan bukan," balas gue sambil menarik nafas gue dalam dalam saat itu,

"Mungkin kalau ada Timmy sekarang, dia sudah pasti kegirangan bermain disini" lanjut Pak Carlos,

"Mungkin Timmy sudah tidak bermain di Taman ini Pak, Timmy mungkin sudah sebesar ini sekarang" jawab Gue sambil mengukur tinggi Timmy,

"Pak....." panggil gue,

"Yahhh Vy....." jawab Pak Carlos,

"Apa... hmmm apa saya boleh suatu saat bicara sama Timmy ditelfon ?" tanya gue perlahan,

Pak Carlos ngeliat gue cukup lama, dan gue masih menunggu jawaban dari kedua tatapan matanya,

"Tentu saja, kau akan mendapatkan waktumu untuk berbicara dengannya" Balas Pak Carlos yang benar benar ngebuat hati gue legah banget,

Sugar Daddy [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang