Malam itu Carlos tidak bisa menikmati tidurnya, bahkan ia tidak bisa tidur sama sekali. Pikirannya terus melesat ke arah Vy, ia terus memikirkan pria mungil itu. Pikirannya berupa rasa takut, bahagia, dan juga penasaran. Semuanya bercampur aduk dalam satu pikiran. Carlos benar benar bahagia dan bersyukur jika Vy menerimanya kembali dan memberinya kesempatan untuk mengulang kembali hubungan mereka. Tapi dilain sisi Carlos juga takut, ia takut akan kehilangan Vy. Ia takut akan mengulangi kesalahan yang sama dan menyakiti Vy. Melihat keadaan Vy sekarang, Carlos merasa ini adalah tanggung jawabnya untuk membawa Vy ke dunia yang penuh bahagia karna sekarang, Vy tidak sedang bahagia sama sekali.
Carlos mencintai keduanya. Carlos mencintai Vy, dan Carlos mencintai pria kecilnya Timmy. Ia merindukannya, sangat merindukannya. Jika dipikir, Carlos sudah cukup bahagia bisa bersama Vy, apakah sudah waktunya untuk Carlos membawa Timmy pulang kerumah ? Carlos tidak ingin semua ini terkesan buru-buru, ia ingin mempersiapkan semuanya sesuai porsi dan jalannya agar mimpinya untuk memiliki keluarga kecil bahagia bisa terlaksana.
Jika Carlos merindukan Timmy, terlebih Vy. Vy mungkin bisa terus menangis jika bercerita mengenai anak kecil kesayangannya itu. Carlos terus berpikir apakah Timmy adalah jawabannya ? Jawaban agar Vy bisa kembali bahagia dan menemukan semangat hidupnya. Carlos terbangun dari posisi tidurnya. Ide gila itu baru saja melesat kedalam otak Carlos !
Carlos akan membawa Vy ke Brazil untuk menjemput Timmy !
Pagi itu Carlos dengan buru buru menuju kekantornya. Tidak biasa Carlos sepagi ini mengunjungi ngantor. Setelah ide gila yang Carlos pikirkan semalam, Carlos ingin ide itu segera terealisasikan dan Vy setuju dengan idenya. Carlos segera menuju ruangannya, beberapa karyawan bahkan herat melihat Carlos yang udah ada di kantor.
Carlos segera menyelesaikan laporan yang harus dia kerjakan dan mengosongkan jadwalnya untuk beberapa minggu kedepan. Bukan hanya menjemput anak kesayangannya, Carlos juga akan membawa keluarga kecilnya itu berlibur di Brazil, just three of them.
"Kosongkan jadwalku 2 minggu kedepan, dan siapkan tiket untuk 2 orang ke Rio, saya akan menjemput anak saya" seru Carlos kepada asistennya,
Siang itu Vy terbangun dari tidurnya. Rasanya ini pertama kali bagi Vy untuk bangun selama ini, dia tidak pernah tidur hingga siang. Hari yang melelahkan bagi Vy kemarin, tidur dengan cukup lama membuat dirinya bisa sedikit lebih bersemangat untuk menjalani harinya lagi.
Sekarang apa ? tanya Vy dalam benaknya. Dia tidak tahu apa yang harus dia perbuat sekarang. Dirinya adalah seorang pengangguran dan tidak ada yang harus dia kerjakan selanjutnya. Vy tidak mungkin menelfon Luna dan Marsya ini adalah hari kerja jadi mereka berdua sudah pasti bekerja menurut Vy !
Menelfon Carlos ? Vy tidak ingin menganggu jam kerja Carlos, dia harus fokus dan Vy tidak ingin menjadi seseorang yang menganggu kerja kekasihnya.... Vy bertanya apakah dia adalah kekasih Carlos ? Vy menggeleng-gelengkan kepalanya agar berhenti bersikap bodoh.
Tiba-tiba saja pintu kamar apartment Vy diketuk entah dari siapa. Vy langsung segera membukakan pintu, dan Carlos sudah ada disana. Rasanya seperti Tuhan menjawab Doa Vy, Vy yang kesepian sekarang ditemani oleh Carlos yang datang.
Carlos membawa makan siang, dia tahu pasti Vy tidak selera untuk makan, maka dari itu dia sengaja membawa makanan agar mereka bisa makan siang bersama.
"Bapak ga.... maksud aku Carlos, kamu gak harus repot-repot kaya gini, bahkan ini buak jam istirahat ! kamu gak kerja ?" tanya Vy,
"Kerjaan aku udah selesai Vy, kamu harus makan okey" jawab Carlos memberikan makanannya untuk Vy,
Vy tidak mau membuat Carlos kecewa dengan menolak makan siang itu, setidaknya Vy tidak kesepian dimakan siangnya kala itu.
"Jadi kamu mau ngapain kedepannya ?" tanya Carlos,
"Aku juga masih belum tau, mingkin besok aku bisa pergi cari kerja ? ngirim CV aku ke beberapa perusahaan" jawab Vy,
"Please let me help you" seru Carlos,
"Carlos, aku udah bilang, biarin aku yang berusaha, kamu sudah berbuat banyak buat aku, okey" balas Vy,
"Kalo begitu, saya mau ngajak kamu kesesuatu tempat, sebelum kamu mencari pekerjaan dan memulai hidup baru kamu" seru Carlos berdiri dari tempatnya,
"Kemana ?" tanya Vy bingung ngeliat Carlos yang bertingkah aneh,
"Mungkin ini akan terdengar aneh ditelinga kamu, tapi saya benar benar serius akan hal ini" lanjut Carlos,
"Ngomong aja" balas Vy yang jadi penasaran dengan perkataan Carlos,
"Saya mau bawa kamu ke Brazil, saya mau kamu ketemu dengan Timmy, dan saya ingin bawa Timmy pulang" jawab Carlos.
Vy terdiam mendengar perkataan Carlos. Bahkan Vy belum bisa mencerna semua kata-kata yang Carlos lontarkan.
"are you okey ?" tanya Carlos,
Ke Brazil ? Bertemu dengan Timmy ? Menjemput Timmy pulang ? tanya Vy dalam benaknya,
Vy shock dengan permintaan Carlos. Vy tidak tahu apakah dia harus bahagia atau harus sedih akan hal itu. Vy merasa dirinya tidak pantas untuk dibawa kesana, bertemu dengan Timmy kembali dan menjemput Timmy pulanh walaupun itu adalah salah satu kemauan Vy yang paling besar untuk bisa bertemu dengan Timmy.
"Kamu gak suka dengan tawaran aku ?" tanya Carlos,
"Tidak, tidak. Maksud aku bukan gitu, aku, aku hanya gak tau harus jawab apa. Kenapa kamu harus ngajak aku ? aku bisa nunggu disini, nunggu kamu jemput Timmy" jawab Vy,
"Vy, kamu adalah salah satu alasan kenapa aku harus bawa Timmy kesana, dan saya ingin kita berdua yang menjadi alasan Timmy kembali kerumahnya, jika Timmy melihat kamu dia pasti akan bahagia dan dia pasti akan senang untuk bisa kembali kesini," jawab Carlos memegang kedua pundak Vy,
"Saya selalu bermimpi untuk memiliki keluarga kecil yang bahagia Vy, having you already rasanya belum cukup, saya ingin kita bertiga bisa bahagia, kamu dan Timmy. Saya ingin kalian melengkapi hidup saya dan mengambulkan mimpi saya" lanjut Vy,
Vy merasa dirinya adalah pria paling beruntung bisa dicintai dan mencintai pria seperti Carlos. Semua orang benar, kita tidak akan bisa menilai suatu buku hanya dari covernya saja, kita tidak bisa menilai sebuah cerita hanya dari sinopsisnya saja, dan Vy percaya akan itu. Dulu Vy hanya mengenal Carlos hanya dsri sinopsis dan hanya dari covernya saja, dia tidak pernah benar benar membaca dan mengerti siapa Carlos sebenarnya. Kini rasanya Vy sudah bisa mengenal dan mengerti siapa Carlos sebenarnya, dan dia bersyukur bisa mengenal pria itu, bisa mencintai, dan menjadi bagian dari mimpi pria itu.
Vy setuju untuk pergi ke Brazil bersama Carlos. Carlos menerima jawaban Vy dengan penuh rasa bahagia dan perasaan tidak sabar. Untungnya Vy memilik passport walaupun tak pernah terpakai. Yang sekarang dilakukan adalah, Carlos dan Vy harus sabar menunggu untuk proses pengurusan VISA untuk Vy karna itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Carlos, aku ingin ketemu dan bicara sama Dito sebelum kita pergi ke Brazil" seru Vy malam itu...
-----
to be continue.....
first of all Happy New Year everyone 🤟🏻 Happy 2020 semoga tahun ini menjadi tahun yang luar biasa buat kita semua yah 🥰 Cieee Vy mau keluar negri akhirnya passportnya kepake juga....
jangan lupa vote nya yah guys, dan jangan lupa komen juga yg banyak ♥️🤟🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy [BoyxBoy]
Teen FictionMenjadi seorang pengangguran diumur mudanya ngebuat Vy harus ngalamin strest akan kehidupan ekonominya yang semakin menurun. Menjadi seorang BabySitter dan mengubah jalan hidupnya bukanlah mimpi seorang Vy ? Tapi menjadi seorang BabySugar ? Apakah i...