chapter fortythree

11.7K 1.1K 131
                                    

Semua bakalan indah pada waktunya. Gue percaya akan kata-kata itu, even setelah semua masalah, dan drama yang gue hadepin beberapa tahun belakangan ini. The struggle that i've been through bener bener ngebuat gue jadi seseorang yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Emang bener yah, masa lalu jadi pembelajaran nomor satu bagi kehidupan kita. Gue gak pernah bilang gue menyesali semua keputusan yang pernah gue ambil dihidup gue, walau keputusan itu jadi keputusan yang buruk bagi gue, gue percaya semua yang terjadi dalam hidup gue, semua keputusan yang gue ambil, ada alasan dibalik itu semua. Berada diposisi gue sekarang gak enak, gak enak pake banget, tapi untuk mendapatkan kebahagiaan juga gak mudah bukan ? gak pernah ada yang bilang itu mudah. Anggapannya gue lagi ngalamin masa masa sulit untuk mencapai kebahagiaan gue sebenarnya. Sesuai sama pepatah, 'Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian' gue lagi dalam tahap lagi 'bersakit-sakit' menuju ke tahap 'bersenang-senang' dan gue harap tahap kesenangan itu bisa gue gapai saat dimana akhirnya gue bisa ketemu sama orang yang paling ingin gue temuin di dunia ini, siapa lagi kalau bukan....

"Nama saya Vy, Bude" jawab gue dengan sopan,

"Vy umur berapa ?" tanya Bude mempersilahkanku duduk diruang tamu,

"umur saya 20 Tahun Bude, tapi tahun ini 21 Kok" jawab gue dengan ramah,

"Apa Vy siap jadi seorang babysitter? Menjaga seorang anak tidak mudah loh,"

"Inshallah Vy siap Bude, Vy juga lagi bener bener cari pekerjaan buat bantuin keluarga Vy dirumah, Vy juga punya adek kecil jadi mungkin Vy sudah terbiasa dengan anak-anak" jawab gue sekali lagi,

"Kalo begitu sebentar Bude kenalin sama Timmy yah, Timmy itu anaknya pemalu, agak susah untuk kenal sama orang baru jadi kamu perlahan-lahan aja kenalannya sama Timmy"

"Iyaa bude, saya coba sebisa saya" balasku.

Gue masih inget betapa gugupnya gue saat Bude naik keatas buat manggil anak kesayangan Carlos, gue gugup setengah mati berharap anaknya adalah anak yang baik, gak rewel, gak nakal, dan gue bisa kerja dengan baik disini, harapan gue cuman itu saat itu, dan akhirnya untuk pertama kalinya gue ngeliat sesosok anak kecil yang benar benar imut, gue bahkan gak percaya gue bakalan ngerawat anak seimut ini, dia masih kecil saat itu, tangan kecilnya masih harus digenggam dan dibantu oleh Bude, shit ! gue kenapa jadi nangis gini inget masa masa itu,

"Timmy kenalkan, ini Vy. Vy akan menjaga Timmy kedepannya" sahut Bude,

Gue inget bener, Timmy masih malu banget ketemu sama gue sampe dia mesti sembunyi dibalik badan Bude. Karna emang gue udah jatuh cinta sama Timmy dari pertama kali gue ketemu sama dia, gue udah percaya diri aja buat bisa deket sama dia. Gue jongkok kebawah agar tinggiku bisa sama dengan dirinya. Memberikan senyuman terbaik gue dan membalas sapanya,

"Hai Timmy, aku Vy, apa Timmy ingin berkenalan denganku ?" sapaku,

Timmy masih saja malu-malu dan bersembunyi dibelakang badan Bude, kupikir ini tidak akan berhasil. Jadi aku memutar otakku dan mencari ide agar Timmy ingin bermain denganku.

"hmmm bagaiman jika kita bermain ? Vy punya permainan yang seru untuk Timmy," lanjutku,

"bermain ?" tanya Timmy perlahan dengan suaranya yang menggemaskan,

"yahh bermain, Vy melihat banyak tanaman diluar, bagaimana kalau Vy dan Timmy bermain bersama tanaman diluar ?" ajakku,

"Timmy suka bermain," jawab Timmy melepaskan genggamanny dari Bude, dan beralih menggenggam tangan gue,

Sugar Daddy [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang