chapter thirtyeight.

12.1K 1.3K 174
                                    

Gue gak bisa ngebiarin Dito terus terusan berharap sama gue. Dito always looking for answer dan gue bakalan coba ngasih jawaban kedia hari ini. Tenang gue udah ngasih space untuk mereka berdua. Ini udah hampir seminggu dari kejadian kemarin. Gue sadar gue gak mungkin secepat itu ngasih jawaban ke Dito jadi gue harus bikin space dulu buat mereka berdua, termasuk Pak Carlos. Mereka berdua sadar sama sikap gue yang tiba tiba aja ngejauh. Tapi gue mesti bersikap senormal mungkin dan gue gak mau berat sebelah, gue juga harus jaga hati Dito.

Hari ini rencananya gue manggil Dito ke apartment gue karna hari ini kerjaan gue juga libur. Gue mau bicara sama Dito karna gue pikir hari ini mungkin hari yang tepat buat gue nyampein jawaban gue ke Dito.

"ini udah dijalan Vy" balas Dito ditelfon,

"yaudah cepet, mau gue masakin apa ? mumpung gue rajin nih," tanya gue,

"Hmmm masakin Nasi Goreng kesukaan gue yah, udah lama gue gak makan Nasgor buatan lo" jawab Dito

Akhirnya gue mengiyakan permintaan Dito. Sambil menunggu Dito datang keapartment gue, gue mempersiapkan bahan bahan nasi goreng yang bakalan gue masak sebentar. Gak sampai 20 menit Dito udah datang diapartment gue, sedangkan gue 20 menit gak tau ngapain, nasi goreng gue belum jadi jadi.

"I miss you," seru Dito meluk gue dari belakang yang dimana gue lagi masak,

Gue tau ini bukan hal yang baik buat gue, dan juga Dito. Jadi gue langsung ngelepas pelukan Dito dengan alasan, gue harus masak. Maaf Dit, ini yang terbaik. Selesai gue masak, gue ngasihin Dito sepiring Nasi Goreng buatan gue, dan juga sepiring buat gue. Siang itu kita makan bareng diapartment gue.

"Kenapa manggil gue ? kangen yah," tanya Dito yang sudah melahap habis nasi gorengnya,

"Ih, sok tau banget. Mau nambah gak ?" tanya gue,

"Gakusah, gue udah kenyang" jawab Dito,

"Vyyyy...." seru Dito manggil gue,

"Apa Dit ?"

"Kenapa ? Pasti ada sesuatukan. Gue bisa ngeliat dimuka lo itu, kenapa ? ngomong aja" seru Dito.

Mungkin ini waktunya. Waktunya gue jawab pertanyaan Dito selama ini.

"Dit...." panggil gue dengan jantung gue yang udah mau copot,

"Hmmm gue, gue mau bilang sesuatu" lanjut gue,

"Bilang apa Vy ?" tanya Dito,

"Hmmm lebih kearah, gue mau jawab pertanyaan lo selama ini, gue mau kasih jawaban yang pasti buat lo" balas gue,

"Maksudnya ?" tanya Dito,

"Maksud gue, gue mau jawab apa gue bisa cinta sama lo apa gak Dit. Gue mau jawab pertanyaan itu, dan gue harap jawaban gue bisa lo mengerti" balas gue ke Dito,

"Vyyy....." jawab Dito dengan ekspresi dia yang udah berubah. Gue gak sanggup jujur ! tapi gue mesti lakuin ini ! Demi gue dan juga demi Dito !

"Rasa cinta gue ke lo rasanya beda Dit, sama cintanya lo ke gue. Gue gak bisa mencintai lo kaya lo cinta sama gue. I love you, tapi cinta gue beda ke lo. Gue harap lo mengerti Dit, gue udah coba, gue udah coba berkali kali untuk ngebuka hati gue buat lo, tapi udah dasarnya gue cinta sama Dito sebagai sehabat gue, bukan sebagai pacar. Gue gak mau ngebiarin lo lama-lama jatuh cinta sama gue dan menunggu jawaban, jadi gue harus bilang sekarang supaya lo bisa dapat yang lebih baik dari gue Dit, you deserve someone else" jawab gue ke Dito,

Gue duduk dihadapan Dito. Megang kedua tangan Dito yang rasanya Dito lemes banget. Ekspresi Dito juga menjelaskan betapa kecewanya Dito dengar kata-kata gue.

Sugar Daddy [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang