DON'T FORGET FOR VOTE & COMMENT !!
Happy Reading..
Jam menunjukan pukul 14 : 30. tepat di depan rumah Fira memandangi pintu utama rumahnya. Ia menghela nafasnya dengan kasar dan mengembangkan senyuman sebelum benar-benar membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam.
Fira melihat seorang wanita paruh baya yang ia panggil dengan sebutan "mama" sedang menonton televisi di ruang tengah langsung saja fira menghampiri Ratna (selaku mamanya Fira) lalu mencium punggung tangannya.
" Siang ma" ucap Fira yang berdiri di samping sofa yang di duduki oleh Ratna.
"Siang juga nak, anak mama udah pulang ya"ucap Ratna dan menarik Fira untuk duduk di sofa.
"Gimana sekolahnya? lancar? kamu dapet kelas unggulan apa reguller? tanya Ratna berturut turut.
"Ih mama, nanya nya satu satu dong Fira kan jadi bingung mau jawab yang mana dulu" kata Fira dengan memanyunkan bibir bawahnya.
Ratna tidak menjawabnya lagi melainkan ia hanya mengelus halus rambut Fira.
"Fira dapat kelas unggulan tapi yang kedua dan Fira udah dapet teman baru lo mah" ucap Fira.
"Bagus lah kalo gitu" ucap Ratna melengkungkan senyuman.
"Yaudah deh ma, Fira ke atas dulu yah gerah mau mandi" ucap Fira lalu meninggalkan Ratna yang berada di ruang keluarga.
Fira menaiki satu persatu anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya. ia merebahkan tubuhnya pada kasur kesayangannya dan berbisik pada dirinya sendiri "hari yang melelahkan" Tak lama kemudian ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah sangat lengket.
***
Fira POV
Hari mulai gelap dan rembulan sudah muncul sadari tadi, tidak lupa pula di temani oleh bintang-bintang kecil yang menambah keindahan langit malam.
Aku berdiri di sebuah balkon menikmati sejuknya udara malam dengan gengaman sebuah novel di tanganku. Perlahan aku membukanya, mencari bagian kelanjutan bacaan yang tak sempat terselesaikan lalu membacanya kembali. Mataku hanya memandang tulisan demi tulisan tanpa teralihkan. Dan tangan kiri ku memegang secangkir teh hangat lalu ku menyeduhnya dan menyimpannya kembali pada pegangan balkon. Dalam novel itu tertera tulisan yang membuatku diam lalu membacanya berulang kali."Persahabatan mampu memulakan cinta dan cinta mampu menghancurkan persahabatan"
Seketika air mataku jatuh namun tak lama langsung ku hapus kembali "ini aneh" ucapku dengan senyuman kecut lalu ku tutup novel itu. Dan kembali mengirup udara seakan ingin membuang ingatan yang lalu jauh jauh. "aku bisa melupakannya, eh bisa merelakannya" ucapku bermonolog lalu meninggalkan balkon itu.
***
Fira menuruni tangga untuk menuju ke.dapur dan melihat isi kulkas, jelas saja terlihat disana tidak ada cemilan favoritnya karena kemarin ia sudah menghabiskannya dengan adik sepupunya yang datang berkunjung. Seperti biasanya jika apa yang Fira inginkan harus tercapai saat itu juga. Dan malam ini juga Fira keluar untuk mencari apa yang ia inginkan.
Kebetulan, Minimarket tidak terlalu jauh dari perumahannya. Ia pun keluar dengan sweater dan celana panjang karena udaranya sangat dingin.
Fira berjalan melewati rumah tetangga yang memang sudah sepi lalu ia melewati juga taman bermain, ia melirik-lirik taman tersebut seperti mengingat-ingat sesuatu dan berbisik pada dirinya sendiri "Aku rindu" ucapnya. ia meneruskan perjalanannya hingga sampai pada Minimarket tersebut. Fira masuk dan memilih-milih cemilan yang kini menjadi favoritnya, setelah mendapatkannya ia langsung menuju ke kasir untuk membayarnya dan pulang melewati jalanan yang tadi ia lalui dengan membawa kresek belanjaannya.
Hampir setiap malam sebelum tidur Fira selalu menonton film di laptopnya sambil memakan cemilan favoritnya. Yah, memang itulah kebiasaan Fira, Walaupun hanya film itu itu saja tapi Fira tetap seperti menikmati tontonannya dan kadang-kadang Fira suka menonton film kartun, drakor, horror dan lain lainnya.
Tibalah Fira di rumahnya lalu mengunci pintu rapat rapat dan menuju ke kekamar, tak butuh waktu lama Fira langsung duduk bersila di kasur dan membuka laptopnya lalu mencari film yang sesuai dengan moodnya kali ini, tidak lupa pula di temani oleh cemilan-cemilan favoritnya.
***
Ratna POV
Aku melihat jam yang di tempelkan pada dinding menunjukan jarum pendek dengan angka sebelas. Tidak ada jejak akan kepulangan Fira, yah tadi Fira memang meminta izin pada ku untuk pergi membeli cemilannya di luar, begitulah Fira dia memang suka dengan cemilan sehingga jika kulkas baru saja di penuhi dengan cemilan akan hilang dengan tiba-tiba karena di habiskannya seharian.
Tadi aku sempat tertidur di sofa saat menonton televisi jadi aku tidak tau apakah Fira sudah pulang atau tidak. Aku melihat pintu utama sudah tertutup dengan rapat.untuk lebih jelas aku langsung mengecek kamar Fira, perlahan aku menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar putri ku itu. Aku mencoba untuk membuka pintu kamarnya dan ternyata tidak di kunci, langsung saja aku masuk kedalamnya dan terlihat sosok gadis yang sedang tertidur tengkurap dengan bantal di dagunya dan sebuah laptop di hadapannya. Aku tersenyum dan mengeleng-gelengkan kepala ke kanan dan ke kiri melihat gadis semata wayang ku itu "kebiasaan" ucapku pelan lalu ku matikan laptop dan menutupnya segara ku letakan pada meja belajarnya. Setelah itu aku mengambil sebuah selimut dan menyelimuti nya. Sebelum pergi aku menyium keningnya lalu ku bisik pelan pada telinga nya "have a nice dream my girl" . Ku matikan lampu dan menutup pintu kamarnya.
***
Jangan lupa jejak🌟
Ekhem.. sebelumnya Author mau minta maaf kalo ceritanya belum jelas. Hehe maklum pemula:v Author cuma kepengen minta dukungan dari kalian aja untuk ngevote dan comment:) karna berhubung Author baru coba buat nulis cerita jadi Author butuh kritik dan saran dari kalian.Terimakasih, salam hangat Author🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Firayhan
Teen FictionFira POV Mencintai sahabat sendiri secara diam diam walaupun dulu aku pernah memberinya pengungkapan bahwa aku mencintainya lalu dia pergi begitu saja tanpa sepengetahuanku. Miris tidak? Setelah dia menghilang bertahun lamanya kini dia kembali, ent...