DON'T FORGET FOR VOTE & COMMENT !!
Happy Reading...
Seperti biasanya Fira menjalani rutinitasnya
Sebagai pelajar, dimana ia harus berangkat sekolah di pagi hari dan pulang sekolah di sore hari."Ya, sudah cukup" ucap Fira di depan cermin selepas merapikan rambutnya.
Fira menenteng tasnya lalu membuka pintu kamar dan turun untuk sarapan. Kali ini Fira hanya menyiapkan roti dengan selai coklat dan segelas susu hangat untuk dirinya sendiri.
Pagi ini tidak terlalu buru-buru dan Fira tampak sangat enjoy. Awal hari yang bagus semoga saja moodnya tidak akan buruk.
Setelah selesai menghabiskan sarapan Fira langsung keluar menuju teras rumah dan dia malah duduk bersantai di kursi. Bukannya dia tidak ingin bersekolah hari ini hanya saja Fira sedang menunggu Silfa untuk menjemputnya, masa bangun pagi pagi dan rapi seperti ini tidak bersekolah? Lagian Fira adalah tipe yang tidak tahan jika di rumah terus apalagi harus meninggalkan sekolah.
Beberapa menit kemudian tampaklah Silfa dari depan gerbang rumah dengan menggunakan motor scoopy kesayangannya. Fira mengunci pintu rumah lalu menghampiri Silfa.
"Pagi" sapa Fira.
"Pagi, cepatan naik ntar Make up gue keburu luntur" jawabnya.
"Judes banget si" ucap Fira sambil menaiki motor Silfa.
Setelah itu Silfa melajukan motornya dengan kecepatan standar namun lama kelamaan dia menancapkan gasnya lebih cepat.
Hingga tibalah dua gadis itu diparkiran sekolah, Fira menuruni motor dan memperbaiki kembali rambutnya karena tadi terterpa angin membuat rambut gadis itu teracak. Setelah Silfa memarkirkan motornya langsung saja dia menghampiri Fira dan berjalan dengan langkah yang beriringan untuk menuju kekelasnya.
***
Ruangan kelaspun sudah terlihat ramai dan lengkap bahkan tidak ada yang absen sama sekali. Di kelas ini Fira mendapatkan gelar sebagai sekertaris dan tugasnya adalah mengontrol siswa siswi yang hadir, yang tidak piket dan sebagian mengurus dekorasi kelas.
Fira mengabsen semua siswa yang sudah hadir dan duduk manis di kursinya, mula mula ia menghitung satu persatu dari meja ke meja lainnya.
"32,33,34 yap lengkap" ucap Fira lalu membuat jarinya menari di atas lembaran jurnal kelas. Tidak lama kemudian hadir seseorang di balik pintu dengan buku-buku di tangannya lalu masuk kedalam kelas dan bertujuan untuk mengajar.
Guru matematika itu duduk terlebih dahulu lalu memimpin siswa siswi untuk berdo'a setelahnya kegiatan belajar mengajar di laksanakan dengan sangat lancar.
***
2 jam Matematika akhirnya selesai membuat Fira mendengus lega karena tadi dibuat pusing oleh angka angka jahil yang mengerjainya, ibu Zahra selaku guru Matematika pun keluar dan membawa tentengan tas dan buku-buku ditangannya. Baru saja Fira merasa bersyukur tiba-tiba guru Fisika masuk dengan bekal rumus rumus berkarakter aljabar membuatnya kembali pusing setengah mati.
Sejak Smp Fira memang tidak memahami kedua mata pelajar itu dan sering kali membuat kepalanya pusing dan mendengus kesal, Matematika yang seharusnya dihitung eh persoalannya malah mengarang sedangkan Fisika laju mobil dan kelapa jatuh dihitung buang buang waktu saja, fikirnya.
Namun dengan begitu Fira selalu mendapatkan ranking semasa Smp nya. Mungkin dibidang menghitung Fira kurang ahli namun di bidang lain tidak perlu di pertanyakan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firayhan
Teen FictionFira POV Mencintai sahabat sendiri secara diam diam walaupun dulu aku pernah memberinya pengungkapan bahwa aku mencintainya lalu dia pergi begitu saja tanpa sepengetahuanku. Miris tidak? Setelah dia menghilang bertahun lamanya kini dia kembali, ent...