Chapter 3

190 112 65
                                    

DON'T FORGET FOR VOTE & COMMENT !!

Happy Reading..


Fajar menyambut halus kedatangan matahari dan matahari pun seolah membalas semuanya, terlihat dari cela cela jendela sinarnya masuk hingga membuat seorang gadis yang tertidur terpaksa untuk membuka matanya karena kesilauan.

Perlahan gadis itu mengucek ngucek sepasang matanya lalu ia mengambil sebuah alarm yang terletak di atas nakas di lihatnya jam menunjukan angka 06:30.

Dengan rasa resah gadis itu bangkit dari tempat tidurnya lalu menuju kamar mandi
Entahlah gadis itu seperti terburu buru. Yah bagaimana tidak, kelasnya akan masuk pada jam tujuh tepat dan Fira hanya memiliki waktu sekitar 30 menit saja, belum lagi kemacetan yang membuatnya pusing setengah mati.

Sehabisnya dari kamar mandi, Fira langsung mengenakan seragam putih abu-abunya yang menjadi seragam kebanggaan untuk kalangan anak SMA. Dengan terburu-buru membuat penampilan gadis itu agak sedikit compang-camping dan rambutnya juga masih berantakan karena ia membiarkannya terurai begitu saja. Ia menuruni anak tangga dengan menenteng tas coklat di bahunya lalu keluar menuju teras halaman depan rumah. Terdengar suara perempuan dari dalam rumah yang memaksa untuk sarapan namun Fira menolaknya dengan alasan bahwa dirinya akan terlambat.

"Fira sini sarapan dulu" Ucap wanita paruh baya dari dalam rumah.

"Fira sarapan di sekolah aja ma takut ke siangan" teriak Fira.

"Aku berangkat dulu ma, Assalamualaikum" ucap Fira ketika selesai memakai sepatu dan langsung berjalan tanpa menghiraukan jawaban salam dari mama nya.

Ya ini semua karna waktu, coba aja kalo Fira tidak tidur kemalaman pasti tidak akan seperti ini. Kali ini Fira harus berangkat menaiki angkotan umum di karenakan ayah nya sedang bertugas di luar kota sehingga tidak bisa menggantarnya untuk ke sekolah.

Fira menoleh ke arah jam di tangannya, kini ia hanya memiliki waktu 15 menit lagi dan nasib baik berpihak padanya, ketika Fira tiba di depan perumahan dia tidak perlu menunggu lagi karena sesaat dia tiba di halte langsung saja terlihat angkotan umum yang lewat.

Fira mengulurkan tangannya memberi isyarat agar angkotnya berhenti, dengan cepat dia menaiki angkot tersebut dan sedikit terengah engah, gadis itu merasa bahwa dirinya seolah olah sedang mengejar waktu.

Raut wajah Fira semakin risih di tambah lagi dengan angkotnya yang ramai sehingga dia harus bersempit sempitan dengan orang orang yang justru membuat kepanasannya bertambah dua kali lipat.

"Oh tuhan cobaan apa ini"keluh Fira.

***

"Ini mang, makasih ya" ucap fira yang menyodorkan selembar uang 10rb lalu menuruni angkot tersebut.

"Makasih neng"

06:57

Hurfff.. akhirnya sampai juga..
Oke di akui kali ini Fira masih berada dalam zona aman karena masih bisa masuk sekolah tepat waktu tapi kesialan tidak bisa di tutupi oleh kejadian memalukan ini. Biar ku ceritakan.

Fira POV

Kini aku menuju kelas yang sudah di tetapkan kemarin. Dengan sangat cepat ku melangkah kan jejak demi jejak hingga sampai lah aku pada pintu kelas. Menurutku tidak ada yang aneh sama sekali ketika aku mulai memasuki ruangan tersebut. Dan akupun berpikir kenapa orang orang itu menertawai ku.

FirayhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang