01

33 10 0
                                    

 Beri vote dan komennya ya
*
*
*
Happy reading guys💝

"Elzi ,sini lo !!" teriakan sang kakak perempuannya itu membuatnya kaget .

Lalu dengan tergopoh - gopoh  gadis cantik yang dipanggil Elzi itu menghampiri sang kakak yang saat ini sadang menatapnya tajam sambil berkacak pinggang.

"Iya kak kenapa kakak memanggilku?"kata elzi sambil menundukkan pandangannya.

Memang dikeluarga ini dia diperlakukan dengan kasar tapi dia tetap menyayangi mereka karena bagaimanapun mereka adalah keluarganya .

Kadang Elzi merasa aneh kenapa keluarganya berlaku kasar padanya ?.Bukankah mereka itu keluarga kandungnya?.Seharusnya mereka menyayanginya sama seperti mereka menyayangi kakaknya .

"Apaan nih bukannya lo disuruh membersihkan ini? tapi kenapa masih ada debu disini?" kata sang kakak yang bernama Aurel  sambil tangannya menunjuk meja berdebu.

"Maaf kak ,tadi aku ketiduran karena kelelahan"ucap Elzi sambil menatap ujung kakinya

"NGGAK MAU TAU POKOKNYA LO BERSIHIN UNTUNG MASIH DIKASIH TEMPAT TINGGAL JANGAN SEENAKNYA DEH ! UDAH NUMPANG JUGA !GAK TAU TERIMA KASIH BANGET !! "
Aurel meninggikan suaranya.

Elzi hanya menatap Aurel dengan mengerutkan keningnya bingung dengan kata  numpang yang dikatakan kakaknya.

"Maksud kakak apa?" dia benar benar bingung sekarang .

"Eh asal lo tau ya lo itu cu-" perkatannya berhenti ketika dia melihat mamanya berjalan kearahnya .

"Ada apa sih sayang kok teriak teriak mama sampe kaget loh" kata nisa dengan lembut sambil mengusap rambut Aurel.
 
Elzi yang melihat pemandangan itu hanya bisa berharap dia akan mendapatkan kasih sayang dari mamanya sama seperti sang kakak.Selama ini Elzi tidak pernah diperlakukan selembut itu dari mamanya yang ia dapatkan hanyalah bentakan .

"Ini nih ma si Elzi masa aku suruh bersih bersih dianya malah tidur" ucap Aurel sambil bergelayut manja di lengan mamanya.

Ma kapan Elzi kayak gitu  .batin Elzi .

Dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari mamanya ,dia hanya mendapat kasih sayang dari papanya .Tapi sayangnya sang papa sudah meninggal tepat setahun yang lalu .Sejak saat itu dia diperlakukan semena mena oleh mamanya padahal saat papanya masih hidup dia diperlakukan dengan baik meskipun mamanya bersikap dingin dengannya.

"Benar kata kakak kamu Elzi?"tanya mamanya sambil menatapnya tajam .

"Ma ..maaf ma Elzi gak sengaja ketiduran "ucap Elzi sambil menunduk tak berani melihat mamanya.

"Kamu ini ,dasar gak tau terimakasih masih untung kamu mama kasih makan ,asal kamu tau ya kamu itu bukan bagian dari keluarga saya kamu itu cuma sampah disini"kata sang mama dengan suara yang meninggi .

"Maksud mama apa?" Elzi bingung dengan apa yang diucapkan mamanya barusan .

"Andai saja dulu mas Albi tidak memaksaku untuk merawatmu aku tidak akan sudi membawamu ke keluargaku "katanya dengan berapi api

"Kamu itu cuma anak pungut yang mas Albi temukan di samping tempat sampah" lanjutnya

Elzi benar benar syok atas fakta yang menghantam jiwanya .Dia hanya terpaku ,hatinya sakit mendengar hal itu dari mamanya sendiri.

"Tapi ma kenapa mama masih merawatku sampai aku besar seperti ini?"tanyanya dengan suara bergetar sambil menahan  tangis .
    
"Cihh... kalau bukan karena mas Albi  saya gak sudi ngerawat kamu ,tapi sekarang mas Albi sudah meninggal dan seluruh hartanya sudah menjadi milik saya jadi mulai saat ini jangan pernah memperlihatkan wajahmu lagi didepan saya ataupun didepan anak saya "ucap nya dengan penekanya di setiap kata katanya.

"Mulai sekarang kamu angkat kaki dari rumah saya "

    Sungguh Elzi sangat terkejut atas kenyataan yang baru saja dia dengar.

"Tunggu apalagi lo hah?sana cepetan pergi" Aurel memandangnya dengan pandangan meremehkan  sambil mendorong Elzi keluar rumahnya .

Airmata Elzi mengalir menghiasi pipinya . Ia melangkah menjauhi pintu rumah bercat putih gading itu .

Enam langkah kemidian ia menoleh kebelakang mendapati teras rumahnya yang kosong.
Dia tersenyum miris.
" Apa yang kamu harapkan Elzi ? Tidak akan ada yang akan mencegahmu ,kamu hanyalah anak pungut yang ditemukan disamping  ditempat sampah ,miris sekali nasibmu" lirihnya sambil melanjutkan langkahnya menjauhi rumah itu.

Banyak sekali kenangan yang terdapat di rumah itu , meskipun didominan dengan perilaku kasar dari mama dan kakaknya .

Gadis bernama lengkap Farishta Elzira itu terus berjalan tanpa tau arah dengan airmata yang setia mengaliri pipinya , berharap seseorang akan datang berbaik hati akan menolongnya yang saat ini tidak membawa apapun .

------*

 maaf kalo ceritanya gak nyambung dan banyak typo

Voment😊

See you next part💝
  

The Biggest MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang