10

8 5 0
                                    

Author pov

"Tunggu".Seketika semua yang ada di ruangan itu menghentikan kegiatan mereka dan menoleh ke arah pintu.Disana ada pria sedang menumpukan tangannya pada lututnya dengan nafas tak beraturan.Pria itu mendongak dan terlihatlah keringat yang membasahi wajah tampannya.

"Maaf aku terlambat tadi masih ada urusan yang harus aku selesaikan"ucap Elvan.Ya pria tadi adalah Elvan.

"Tidak apa apa,kukira kau tidak akan datang"

"Mana mungkin aku tidak datang ke acara yang sangat berarti bagimu"Elvan tersenyum manis kearah Elzi.

"Berhubung acara tiup lilinnya sudah selesai,ini kado untukmu".Elvan memberikan sebuah kado besar untuk Elzi.

"Terima kasih"ucap Elzi dengan mata berbinar.Sepertinya dia sangat antusias menerima kado dari Elvan.Elvan hanya tersenyum dan mengacak rambut Elzi.

Elzi menyimpan semua kadonya di kamar Sava yang tadi ia tempati,dia akan membukanya nanti setelah sampai dirumahnya.

"Zir ayo ikut aku".Elvan menarik tangan Elzi.

"Kemana Van?"tanya Elzi penasaran tapi Elvan menghiraukannya.Elzi mencebikkan bibirnya kesal karena merasa terabaikan.Diam diam Elvan melirik ke arah Elzi dengan senyum tertahan melihat betapa menggemaskannya gadis disampingnya ini.

Elvan menariknya ke taman belakang rumah Sava.Elzi terkagum akan keindahan dari taman ini.

"Ayo".Elvan menarik tangan pelan tangan Elzi menuju sebuah ayunan yang pengangannya dihiasi dengan bunga.Sangat indah.

"Apa kau suka?"tanya Elvan yang saat ini ada dibelakang Elzi sambil mendorong pelan ayunan itu.

"Sangat suka".

Elvan berpindah ke depan Elzi dan menumpukan badan menggunakan sebelah lututnya.

"Zir,aku tahu ini belum genap seminggu tapi aku sudah tidak sabar menunggu selama itu jadi apa jawabanmu"tanya Elvan dengan tangannya yang besar menggenggam tangan Elzi yang lebih kecil dari tangannya.

"Mmmmm.....ak--aku".

"Baiklah aku akan mengatakan untuk yang kedua kalinya,kuharap kali ini ada jawaban pasti yang kau berikan padaku.Zir aku tahu aku bukan orang yang sempurna aku masih mempunyai banyak kekurangan dalam diriku tapi aku mau kau menjadi orang yang akan melengkapi semua kekuranganku.Zir will you be my girlfriend?".

Elvan kembali mengungkapkan perasaanya pada Elzi.Elzi mengangguk sebagai jawaban.Elvan langsung tersenyum cerah melihat anggukan dari Elzi.Dia sangat bahagia hari ini.

"Terima kasih Zir,aku tidak berjanji untuk tidak pernah menyakitimu karena mungkin aku tidak sengaja akan menyakitimu tapi jika itu terjadi tolong tergur aku"

-------*

Sekarang Elzi sudah berada dikamarnya.Setelah selesai acara di taman tadi bersama Elvan yang nyatanya sudah direncanakan oleh sahabat dan adiknya itu kini dia sudah berada didalam kamar kesayangannya.Dia membuka satu persaru kado yang diperolehnya.

Kado pertama adalah kado dari Kinan.Dia membuka kado itu penasaran apa yang Kinan berikan untuknya.Dia melihat sebuah dress cantik berwarna putih di dalamnya juga ada surat.Dia mengambil surat itu lalu membacanya.

To:Farishta Elzira

El aku hanya memberikan ini untukmu,kuharap kau akan selalu memakainya saat kita ingin berkumpul bersama atau apapun itu.Itu adalah dress couple aku membelikan juga untuk Sava jadi kita bertiga akan mengenakan baju kembar.Anggap saja itu sebagai tanda persahabatan kita dari ku.

                         Kinandita Belvina
                         Sahabat cantikmu

Elzi terkekeh pelan membaca surat dari Kinan,selanjutnya ia membuka kado dari Sava.Sava memberinya sebuah tas berwarna putih.
Elzi kemudian membuka kado dari James.James memberinya sebuah gelang bertuliskan kata 'kakak' disana.Harganya mungkin murah tapi bagi Elzi benda itu sangat berharga.Terakhir dia membuka kado dari Elvan.
Elvan memberinya sebuah boneka lucu,dan sebuah surat melekat pada leher boneka itu.

To:Farishta Elzira

Mungkin hanya ini yang dapat aku berikan Zir.Meskipun harganya tidak seberapa tapi kau harus tahu bagaimana perjuanganku untuk mendapatkan boneka itu.Kau tahu?aku sampai berebut dengan anak kecil yang juga ingin membelinya tapi untung saja aku menariknya lebih dulu dan langsung membayarnya sebelum anak kecil itu mengadu kepada orang tuanya.Jika kau merasa kesepian,boneka itu yang akan menjadi temanmu jadi jaga dia dengan sebaik baiknya.


             Adhitama Elvan Syahreza

                      Your boyfriend



Elzi terkekeh pelan setelah membaca surat dari Elvan.Dia berjanji akan menjaga boneka itu karena baginya boneka itu sangat berharga.Setelah selesai membuka semua kado yang diperolehnya dia menrebahkan badannya dan menutup mata bersiap mengarungi dunia mimpinya.























See you next part




The Biggest MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang