07

16 7 0
                                    

Tolong beri vote dan comentnya

Happy reading guys💝

*
*
*

Keesokannya Elvan bertekad untuk memperkenalkan dirinya secara langsung kepada gadisnya itu.Dan kini dia sudah ada di Ravindra Cafe sejak jam lima sore tadi.Elvan bersyukur karena  kelasnya berakhir jam empat sore tadi.Sekarang Elvan tidak mengajak sahabat sahabatnya itu,ia takut mereka akan menggagalkan rencananya.

Dari tadi dia hanya duduk diam ditemani secangkir coffe latte sambil sesekali memainkan ponselnya.Dia merasa bosan disini tapi dia tidak mau melewatkan momen yang dia nanti nanti.Dia akan menunggu Elzi selesai bekerja dan mengajaknya berkenalan,sungguh dia sangat ingin lebih mengenal Elzi.

-------*

"Mbak Ratna ayo pulang cafe sudah mau tutup"ajak Elzi pada teman sedapurnya itu sambil melepas celemek yang dari pagi melekat di tubuhnya.

"Ayo,ngomong ngomong James kemana?biasanya kau kan bersama dengan James?"tanya Ratna.Mereka berdua mengobrol sambil berjalan keluar kafe.

"James sakit mbak,mungkin dia kecapekan"kata Elzi.
Memang benar James saat ini demam jadi dia izin tidak masuk kerja hari ini.

"Kasihan sekali James,kalau begitu sampaikan salamku padanya aku pulang dulu,dahh"ucap Ratna sambil melambaikan tangannya.Memang arah rumah Ratna dan Elzi berlawanan jadi mereka berpisah di depan kafe.

Elzi baru saja ingin melanjutkan jalannya,tiba tiba dia merasakan tangannya digenggam seseorang.Elzi pun berbalik,ia sungguh terkejut melihat pria yang dulu pernah menabraknya ada di depannya dan jangan lupakan tangan pria itu masih menggenggam erat tangannya.

"Ehmm...tuan bisakah anda melepas tangan anda"ucap Elzi sambil menunduk.

"O oh maafkan aku,aku hanya ingin berkenalan denganmu,perkenalkan namaku Adhitama Elvan Syahreza,kau panggil saja Elvan oke?"ucap Elvan sambil mengulurkan tangannya.Elzi langsung menyambut uluran tangan itu seraya memperkenalkan dirinya.

"Aku Farishta Elzira tuan,anda bisa memanggilku Elzi saja"ucap Elzi sambil tersenyum ramah.

Tuhan..senyumnya manis sekali batin Elvan mengangumi senyuman yang Elzi tujukan padanya.Mereka pun melepaskan tautan tangan mereka.Keduanya canggung,tidak ada lagi yang memulai pembicaraan.

"Hmm Zira alamat rumahmu dimana?"ucap Elvan.Elzi pun bingung karena Elvan menyebutkan nama Zira sedangkan disini tidak ada yang memiliki nama itu.

"Kau bertanya kepada siapa?disini tidak ada orang lain selain kita"ucap Elzi kebingungan.Elvan yang menyadari hal itu pun langsung terkekeh.Sejenak Elzi tertegun melihat pria tampan dihadapannya ini terkekeh pelan.Elzi semakin bingung.

"Itu nama panggilanku untukmu,namamu Farishta Elzira kan?aku akan memanggilmu Zira saja"ucap Elvan santai sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana miliknya.

"Baiklah jika begitu kau boleh memanggilku apa saja,terserah padamu,aku permisi ini sudah malam aku takut adikku menungguku"kata Elzi sambil berjalan santai tapi tak sampai beberapa langkah sebuah suara mengintrupsinya.

"Hei kau masih belum menjawab pertanyaanku"ucap Elvan.Elzi pun membalikkan badannya menghadap kearah Elvan dengan alis mengkerut.

The Biggest MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang