Jangan lupa beri vote dan komennya ya
Happy reading guys💝
*
*
*Gadis itu terus berjalan dengan langkah gontai.
Pandangannya kosong dengan wajah sembam ,hidung merah ,dan sisa jejak air mata yang telah mengering dipipinya
Yap!!gadis itu adalah Elzi
Dia melihat sebuah warung didepan tapi warung itu sudah tutup ,tentu saja mana ada warung yang masih buka di tengah malam seperti ini .
Dia memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya didepan warung yang dilihatnya .
Warung itu terletak di pinggir jalan yang dia lewati .
"Mungkin aku bisa tidur disana ,biarlah besok aku akan mencari bantuan,barang kali ada orang yang akan membantuku "batinnya
Dia berjalan mendekati warung itu ,tapi yang dilihatnya seorang anak laki laki berwajah tampan seperti orang bule yang tidur meringkuk di teras warung sambil beralaskan koran .
Dilihatnya wajah anak laki laki itu .
"Sepertinya dia masih seumuran dengan anak smp"gumamnya.
Anak lelaki itu bergerak gelisah dalam tidurnya .
Keringat bercucuran di keningnya .Dia memeluk tubuhnya sendiri seperti merasakan kedinginan.
Elzi yang melihat itu langsung mendaratkan punggung tangannya di dahi anak itu.
Elzi pov
Ketika aku berjalan kearah warung itu ,aku melihat seorang anak sedang tidur .
"Bagaimana bisa anak ini bisa berada disini? .Dimana orang tuanya?" .Akupun menghampiri anak itu.
Kulihat sepertinya dia seumuran dengan anak smp pada umumnya.
Kuperhatikan lebih lekat lagi wajahnya .
Anak itu bergerak gelisah ,keningnya berkerut seperti sedang kesakitan.
Ku daratkan punggung tanganku .
"Astaga badannya panas sekali "Dia memeluk tubuhnya sendiri .
Sepertinya dia kedinginan."Sayang sekali anak ini , dimana orang tuanya ? .Tidak khawatirkah mereka terhadap keadaan anaknya ?.Bagaimana bisa mereka meninggalkan anak setampan dia ? "Ucapku tanpa sadar terus menyerocos .
Perlahan kulihat anak itu membuka matanya .
Mungkin terganggu dengan kata kataku barusan.Dia menatapku lekat dengan manik mata birunya.
Tiba tiba dia memelukku dengan erat.
Aku yang sangat terkejut karena mendapat serangan yang tiba tiba bahkan aku hampir terjungkal .
Kudengar isak tangis yang begitu pilu dan kurasakan bahuku basah .
Oh tuhan anak ini menangis -batinku.
Aku berusaha menenangkannya.
Kuusap usap punggungnya yang bergetar .Hatiku terenyuh melihat anak ini menangis.
Entah apa yang aku rasakan ,aku ingin menjaganya ,aku ingin merawatnya.
Tapi apakah aku bisa?aku saja tidak tau akan tinggal dimana setelah ini bagaimana aku bisa merawat anak ini ? Tapi disisi lain hatiku ingin sekali melihat dia bahagia .
Setelah cukup dia menangis dalam dekapanku ,aku mulai bertanya padanya.
"Hmmm... namamu siapa?"kataku ,kulihat dia hanya diam .
Kemudian dia menangis lagi ,segera aku membawanya kembali ke dekapannku,membiarkannya menangis menumpahkan apa yang dirasakannya.
Aku melepaskan pelukanku , aku memandanginya lekat ,wajahnya nampak menggemaskan dengan hidungnya yang merah .
Aku tersenyum kearahnya saat dia juga menatapku .
"Mmm maaf kak tadi aku langsung meluk kakak ".Dia menunduk .Kulihat pipinya merah sampai telinga .
Ah...dia malu ,sungguh sangat menggemaskan .
Aku hanya tersenyum maklum .
"Siapa namamu?"
"Mm namaku James Folden "
"Umurmu ?"
Dia terlihat seperti berfikir.
"Mungkin 14 tahun ".Dia terlihat ragu.
"Kalau boleh tahu kenapa kau tidur disini?"
Raut wajahnya kembali murung.
"Aku diusir dari rumah katanya aku bukan anak kandung mereka ,kata mereka aku hanya anak pancingan karena dulu mereka sulit untuk mendapatkan anak .Tapi setelah anak mereka lahir aku sudah dianggap tak berguna dan mereka mengusirku".
Aku terkejut .Nasib anak ini sama denganku yang diusir dari rumah oleh orang tuanya.
"Yasudah mulai saat ini kau akan jadi keluargaku karena aku tidak punya siapa siapa disini .Jadi kau akan menjadi adikku apa kau mau??"
Kulihat dia menganggukkan kepalanya.
"Tapi apa kenapa kakak bilang kakak tidak punya siapa siapa ?memangnya orang tua kakak ada dimana?"ucap James dengan polosnya.
Mendengar itu aku kembali teringat tentang apa yang terjadi padaku.
"Aku juga sama sepertimu yang diusir dari rumah ,tapi aku bukan anak pancingan sepertimu ,tapi aku anak angkat .Dulu aku sangat disayang dikeluargaku ,tapi sejak ayahku meninggal ,ibu dan kakakku mengusirku".kataku pada James yang memandangku dengan rasa bersalah .
"Maafkan James kak, James tidak bermaksud untuk membuat kakak sedih,maafkan James".Kulihat matanya mulai berkaca kaca.
Aku hanya tersenyum.
"Sudahlah ..mungkin ini sudah takdir kakak .Tapi kakak bersyukur karena kakak bisa bertemu dengan James yang menggemaskan ini "kataku sambil mencubit pipinya."Sakit kak"dia mencebikkan bibirnya .Sungguh sangat menggemaskan .
"Jadi aku akan tinggal bersama kakak?selamanya?".James bertanya padaku dengan matanya yang berbinar.
"Iya James".kataku .
Sungguh aku sangat beruntung bertemu dengan James yang akan menjadi penyemangatku .
Aku berjanji akan membuatnya bahagia"Kalau begitu James boleh tidak memeluk kakak".Dia terlihat ragu .
Aku merentangkan tanganku untuk menyambutnya .
Dia menghambur ke dalam dekapanku."Makasih kakak mau nerima James jadi adik kakak .James beruntung bertemu kakak.
Jangan pernah tinggalkan James sendiri" ucapnya sambil mengeratkan pelukannya padaku .Namun tiba tiba aku ingat James kan sedang demam.
"James kau kan sedang sakit"
James tidak menjawab ,dia hanya tetap diam di pelukanku.
Tak lama kudengar deru napasnya teratur ,ternyata dia tertidur tetap dalam posisi memelukku erat .
Aku hanya tersenyum kemudian kurebahkan lagi badannya diteras tadi.
Lalu kurebahkan juga badanku disamping James yang tertidur dengan nyenyaknya.
Semoga aku dapat hidup bahagia bersama James,adikku ,ah ...lebih tepatnya adik baruku .
Semoga.------*
Vomentnya ditunggu ya!
See you next part💝
KAMU SEDANG MEMBACA
The Biggest Mistake
Random"Mencintaimu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku" Elzi