"Elzi,James cepat turun"Dengan terburu buru Elzi turun dari tangga hingga dia tak melihat James di depannya.
Brukk
"Aw sakit"
Elzi memegangi pinggangnya yang terasa sakit akibat terjatuh.
"Kakak tidak apa apa?"
James menolong Elzi berdiri.
Alan yang melihat hal itu pun hanya menggelengkan kepalanya."Ayo cepat"
Mereka bertiga lari menuju mobil.Disana sudah ada supir yang menunggu mereka.Jika kalian tanya mereka akan kemana maka jawabannya mereka akan jalan jalan ke taman kota.
Didalam mobil hanya ada suasana hening.Tidak ada yang membuka suara.Mereka bertiga sibuk dengan pikirannya masing masing.
"Tuan muda kita sudah sampai"kata supir.
"Oh baiklah terima kasih pak,bapak pulang saja nanti kita akan jalan kaki dari sini"
Mereka keluar dari mobil dan langsung berjalan ke segala arah.Menikmati udara pagi yang segar sambil melihat pemandangan indah.
Mereka terus berkeliling taman sampai kelelahan dan memutuskan untuk duduk di bangku taman.
"Ahh lelah sekali"
James mengeluh sambil mengusap keringat di dahinya.
Mereka bertiga duduk di kursi panjang berwarna putih dengan Elzi berada di tengah tengah mereka.
James mulai menyandarkan kepalanya di bahu Elzi.
"Kakak"
"Hmmm"
Elzi hanya bergumam membalas panggilan James sementara tangannya mengelap keringat yang masih menempel di dahi sang adik.
"Mau es krim"
"Kau mau es krim?"
Alan bertanya pada James.
James hanya mengangguk."Ini belilah"
Alan mengeluarkan uang seratus ribu satu lembar.
"Tapi ini sangat banyak kak"
"Memangnya kau mau membeli berapa?"tanya Elzi.
"Hanya satu"
"Lalu kami hanya disuruh menonton begitu?tega sekali kau"
"Hehehehee"
"Beli tiga saja"
James mulai beranjak pergi ke pedagang es krim di seberang jalan.
"El kemarilah"
Elzi menggeser tubuhnya mendekati Alan.Segera Alan merengkuhnya dalam pelukan hangatnya sambil sesekali mengecup kepala Elzi.
Elzi merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang luar biasa.Ternyata tuhan masih baik padanya karena mengizinkannya bertemu dengan keluarganya yang asli.
Mereka terus bercengkrama sambil sesekali tertawa akibat lelucon yang mereka lontarkan.
Mereka tak menyadari bahwa ada yang mengamati mereka dari kejauhan.
"Kau terlihat bahagia tanpa aku Zir,tapi kenapa aku tak bisa merasakan kebahagiaan seperti dirimu.Aku disini sakit tapi kenapa kau tertawa?tidak!!kau harus merasakan apa yang tengah aku rasakan.Aku berjanji akan membuatmu menderita batin maupun fisik.Itu janjiku" batin orang tersebut lalu segera pergi.
Tak lama kemudian James datang dengan tiga cup es krim berukuran besar ditangannya.
James mendudukkan dirinya ditengah tengah Elzi dan Alan membuat Alan memutar bola matanya malas.Karena dia tahu bahwa James tidak mau berjauhan dengan kakak perempuannya itu.
"Ini untuk kakak dan ini untuk kak Alan"
James memberikan es krim rasa vanila pada Elzi dan rasa coklat pada Alan sedangkan untuk dirinya dia memilih rasa strowbery.
"Bagaimana sekolahmu James?"tanya Alan.
James tidak menjawab dia masih fokus dengan es krim nya.
"James"panggil Elzi lembut.
Seketika James langsung mengalihkan perhatiannya pada Elzi.Alan yang melihat itupun hanya mendengus.
"Kenapa kak?"
"Bagaimana dengan sekolahmu?"
Kali ini Alan bertanya lagi.
"Baik,UAS minggu lalu berjalan lancar dan besok adalah pembagian rapor jadi kak Elzi harus datang"
"Kenapa harus Elzi?"
"Tidak apa apa"
"Kalau begitu biar aku yang akan datang mengambil rapormu"
"Tidak mau aku ingin kak Elzi yang datang"
James mulai bergelayutan di lengan Elzi.
"Kak Elzi setuju kan?"
Elzi hanya tersenyum manis.
"Kenapa harus kakak James?"
"Aku ingin memberitahukan pada teman temanku bahwa aku mempunyai kakak yang cantik dan hebat seperti kakak"
Elzi hanya tersenyum lembut sambil mengangguk.James yang senang melihat anggukan Elzi langsung memeluk erat sang kakak.
"Hmm"
Alan berdehem membuat James menghentikan pelukannya.
"Sebaiknya kita pulang"
Mereka berdua hanya mengangguk dan mulai berjalan menjauh dari taman.
James mengenggam tangan kanan Elzi sementara Alan mengenggam tangan kiri Elzi.
Mereka saling berebut untuk menggandeng tangan Elzi sehingga Elzi memutuskan untuk menggandeng tangan kedua pria yang amat disayanginya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Biggest Mistake
عشوائي"Mencintaimu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku" Elzi