e m p a t

25 6 4
                                    

Anggi menatap langit-langit kamarnya. Ia mengingat kejadian waktu kelas sepuluh, saat ia menyembunyikan sepatu Angga di toilet cewek. Benar-benar konyol memang. Jadi tertawa sendiri.

Suara notifikasi WhatsApp dari ponselnya berbunyi. Anggi mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Kalau sudah ada notifikasi begini, paling yang chat cuma grup 'Always Together' , nasib jomblo.

Tapi, setelah dilihat, yang mengirim WhatsApp bukanlah grupnya, melainkan Angga. Kenapa cowok itu mengirimkan pesan?

AnggaK : pasar malam kuy

Kening Anggi mengkerut, kenapa cowok itu mengajaknya ke pasar malam. Memang sih, perasaan Anggi bahagia karena di ajak oleh Angga. Tapi kan, apa tujuan cowok itu mengajaknya?

Anggi M : ngapain coba?

AnggaK : ya mainlah

Anggi A : kenapa ngajak gue? :'

AnggaK : karna lo sahabat gue *:)

Anggi A :cuma berdua?

AnggaK : Cakra sama Elsa juga ada

Anggi menghela napas pelan. Kemudaian mencari nomor Elsa. Lalu menghubungi cewek itu.

"Hallo?" Terdengar suara Elsa dari sebrang sana.

"El, lo mau ke pasar malam sama kak Cakra? Angga juga minta gue ikut sama dia." Anggi mulai berbicara.

"Iya tuh, kak Cakra minta gue tungguin dia jemput. Terus ke pasar malam. Gue gak tau kalau kak Cakra ngajak Angga juga."

"Oh, yaudah deh. Eh, Maudy ikut nggak? Yang lainnya?"

"Ajak aja, tapi kasian dia sendiri nantinya."

"Gue chat dia aja ya."

"Iya, yaudah. Kak Cakra udah nungguin."

Telepon terputus.

Anggi mengirimkan pesan kepada Maudy untuk ikut ke pasar malam. Cewek itu sangat antusias ingin ikut, Anggi sudah menjelaskan bahwa ia akan ke sana bersama Angga, dan Elsa bersama Cakra. Tetapi, Maudy ingin tetap ikut, katanya, ia sendirian di rumah. Sedangkan yang lainnya tidak ikut, soalnya ya, ada urusan atau mereka pada malas.

Di pasar malam.

"Gue jadi nyamuk," kata Maudy, sambil melirik mereka. Ia menyesal karena ikut ke pasar malam, sendiri lagi. Emang nasib jomblo mah kayak gini.

Elsa menarik tangan Maudy untuk berada di sebelahnya, "lo gak akan jadi nyamuk ko, ada gue." Katanya sambil tersenyum.

Anggi dan Angga sedang melihat-lihat sekeliling pasar malam. Terdapat banyak pedagang yang menjual segala macam barang dan makanan. Dan saat ini Anggi dan Angga sedang berada di salah satu stand penjual jagung bakar.

"Lo kenapa ajak gue ke sini sih kak?" Tanya Elsa di sela perjalanan saat ia melihat-lihat pasar malam.

Cakra melipat tangannya, "gue cuma mau minta maaf atas kejadian tadi sore. Ya, semua keputusan ada di lo, dan gue gak perlu menyuruh lo nunggu. Dan sebeleumnya, makasih untuk itu."

Elsa mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue sih orangnya jarang marah, ya, jadi apa yang lo lakuin tadi gak perlu dibawa emosi, meskipun gue mau nurutin ucapan lo--"

"Jangan lakuin itu," sergah Cakra cepat.

Elsa tersenyum, "kalo gue mau bilang sayang sama lo, gimana?"

Maudy berdehem. "Nyamuk, temenin gue jalan ya?" Tanyanya pada nyamuk yang kebetulan lewat. Benar-benar jadi nyamuk kan?

"Boleh ko boleh. Gue juga sayang sama lo." Balas Cakra, tanpa memedulikan ucapan Maudy.

Always Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang