Lima

13 2 0
                                    

18:21

Jangan menghukum orang dengan waktunya, karena waktumu dan waktunya memiliki makna yang berbeda
-

Kresek.. kresek

Aisyah membuka jas hujan yang menempel pada tubuhnya, sepulangnya dari Rumah Sakit hujan turun cukup deras.

Alhamdulillah ia membawa mantel. Sebelum ia membuka mantel nya ia teringat pagar rumahnya belum ditutup.

Saat ingin mengunci pintu pagarnya, ada sepuluh jari tangan memegang pagar yang akan ia kunci, Aisyah menatap wajah pemilik tangan ini, betapa kaget dirinya.

"Kamu!" Ucap Aisyah

"Ngapain ada disini, kamu ngikutin saya ya ? Astaghfirullah, kurang kerjaan banget sih" ia tak menyangka Azriel kini ada di depan rumahnya, bajunya kuyup terguyur sempurna oleh Rahmat yang Allah turunkan melalui hujan siang ini.

"Syahh, boleh saya numpang neduh sebentar ? Mata saya perih mengendarai​ motor dibawah hujan deras ini dari Rumah Sakit" Ucap Azriel yang terus mengusap wajahnya.

Aisyah langsung membukakan pintu pagarnya sedikit lebar, karena ia tahu motor gede Azriel membutuhkan jaraknya yang sedikit luas dibanding motor maticnya.

Aisyah melangkahkan kaki memasuki rumahnya yang diikuti Azriel setelah membuka jaket dan memeras bajunya yang basah.

Kini, Azriel telah berada di ruang tamu
Aisyah, rumah yang menurutnya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan rumahnya. Rumah nya sederhana dan cukup tertata dengan rapih.

Azriel duduk di sofa ruang tamu Aisyah sambil terus mengelap wajah, kaki dan tangannya dengan sapu tangan yang ia miliki.

Aisyah menatap malas laki-laki yang kini ada di dalam rumahnya, ia tak habis pikir apa yang sedang Azriel lakukan hingga ia bisa sampai ke rumahnya.

Dengan langkah malas, ia masuk kedalam kamar meninggalkan Azriel tanpa satu kata pun.

Tak lama, Aisyah kembali ke ruang tamunya.

Azriel melihat sepotong baju dan handuk kecil yang Aisyah sodorkan kepadanya, ia masih menatap dengan bingung.

"Ini baju buat kamu, sana ganti di kamar mandi" ucap Aisyah tanpa menatap Azriel.

Azriel beralih menatap wajah Aisyah, manis. Aisyah manis menurutnya. Lesung pipit dan wajah bersih natural kini menjadi objek pandangannya. Ia sedikit menarik garis senyum.

"Satu sifat kamu yang saya tahu, perhatian." ucap Azriel dengan penuh keyakinan. Aisyah langsung menatap wajah Azriel dengan kesal.

"Saya hanya tidak ingin sofa itu basah karena kamu" Balas Aisyah dengan tajam.

Tanpa membalas perkataan Aisyah, Azriel mengambil semuanya yang ditawarkan untuknya dan langsung melangkah menuju kamar mandi.

Aisyah menghempaskan tubuhnya di sofa sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Lelah, itu yang ia rasakan saat ini.

"Itu siapa mbak?" Terdengar pertanyaan dari seorang perempuan.

"Teman mbak, dia numpang neduh" ucapnya dengan malas.

Perempuan itu hanya bergumam dan langsung menuju kamarnya kembali. Zulfah, adiknya.

Aisyah merupakan anak ke-3 dari enam bersaudara, dua kakak diatasnya telah menikah dan tinggal di bekasi, tak jauh dari rumah orang tuanya ini.

Not You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang