Soojung benar-benar bingung, apa yang harus dia lakukan saat ini. Bagaimana bisa hal ini terjadi.
"AHHH!! bagaimana ini?"
Ini benar-benar memusingkan. Seingatnya tadi dia masih memakai ponselnya dan sekarang ponsel digenggamannya sudah berubah dengan menampilkan wajah pria yang ditabraknya tadi.
Soojung segera berlari menuju tempat dimana dia dan pria tadi bertabrakan. Mungkin saja pria itu masih disana, dan menunggu soojung mengembalikan ponselnya. Walaupun dia juga tidak yakin.
Saat sampai disana soojung langsung mengedarkan pandangannya, meneliti satu persatu orang disekitarnya seraya berdoa pria itu masih disana. Sungguh dia sangat berharap pria itu masih disana, bagaimana pun juga ponsel itu sangat penting dan dia juga yakin pria itu membutuhkan ponsel ini, mengingat bagaimana orang yang menghubunginya tadi terlihat panik.
Tapi sepertinya ini benar-benar hari tersialnya. Pria itu tidak ada dimana pun bahkan soojung telah berkeliling tapi pria itu tetap tidak ada.
Soojung menatap nanar ponsel ditangannya tersebut, dia bahkan tidak bisa menggunakan ponsel ini karena terkunci dan tentu saja dia tidak tahu passwordnya.
"Ah!"
Setelah berpikir keras mencari cara untuk menemukan kembali ponselnya. Tiba-tiba saja sebuah ide muncul diotaknya, segera soojung kembali mengelilingi tempat tersebut.
Tak jauh berjalan dia menemukan sebuah telpon umum, tanpa membuang waktu soojung masuk dan menelpon managernya. Satu-satunya nomor yang dihapal soojung, jadi ini merupakan kesempatan satu-satunya.
Drrt.drrt.drrt.
"Ayolah eon kumohon angkat telponnya"
Soojung terus berdoa, semoga managernya segera mengangkat telponnya.
"Halo?"
"EOONII! Kenapa baru mengangkat telponku!"
"Soo-jung?" Soojung bisa merasakan kebingungan dinada suaranya.
"Ne eonni ini aku."
"Kenapa kau menelpon menggunakan nomor asing? Kau tahu aku hampir saja tidak mengangkatnya karena mengira orang iseng."
"Ponselku hilang eon." Cicit soojung
"MWO! Bagaimana bisa?"
"Ceritanya panjang eonni, yang jelas sekarang aku ingin meminta bantuanmu"
"Apa?"
"Bisakah kau menghubungi nomor telponku?"
"Maksudmu?"
Soojung menarik nafasnya dalam dan mulai menjelaskan ceritanya dari awal.
"Jadi kau ingin aku menghubungi nomormu dan memberitahu pria itu bahwa ponsel kalian tertukar?"
"Ne."
"Baiklah aku akan menghubunginya. Lalu bagaimana aku menghubungimu?"
"Aku yang akan menghubungimu eonni. Cobalah menghubunginya dulu dan aku akan menghubungimu lagi nantinya."
"Soojung itulah mengapa aku selalu menyuruhmu mengingat nomormu sendiri. Bagaimana bisa kau lebih mengingat nomorku daripada nomormu sendiri."
"Aku tidak tahu akan mengalami hal seperti ini eonni."
Setelah menceritakan semuanya soojung kembali ke flatnya dan menunggu hingga besok, tidak mungkin dia menunggu seharian ditelpon umum tersebut.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING LOVE
Fanfiction"Pegang tanganku dan semua akan baik-baik saja." - Oh Sehun "Semua tak pernah berpihak padaku" - Jung Soo Jung