Waiting

718 101 4
                                    

Gelisah..

Entah sejak kapan perasaan itu sering menggangguku akhir-akhir ini.

Sudah sebulan sejak pertemuan terakhir, juga perpisahanku dengan sehun. Tak ada yang berubah, hanya perasaan aneh yang terus menggangguku sejak hari itu.

Sejak hari itu kami berdua benar-benar tak saling berhubungan. Bahkan kami saling tak memberi kabar. Semuanya benar-benar kembali seperti semula. Dua orang asing yang tak saling kenal. Seakan semua yang terlewati hanya mimpi semalam, yang hilang ketika terbangun.

"Apa yang kau harapkan krystal?" Batinku.

Kata-kata itu terus muncul dibenakku saat kejadian malam itu kembali muncul.

Benar.

Apa yang kuharapkan dari kata-kata itu. Bahkan aku tidak yakin apakah sehun serius mengatakannya atau hanya menganggap itu lelucon perpisahan.

Bagaimana aku bisa dengan mudah mempercayai kata-kata orang asing?

Apa yang terjadi padaku.

Tapi semakin aku memikirkan bahwa saat itu dia hanya bercanda, maka perasaan gelisah itu semakin memenuhiku.

Aku gelisah memikirkan semua itu hanya lelucon. Aku gelisah memikirkan itu hanya sebuah kebohongan, dan yang paling membuatku gelisah bagaimana jika sehun melupakanku.

Ahhh..

"Ada apa denganmu krystal" seruku frustasi.

"Kenapa dia bersikap seperti itu?"

"Dia benar-benar melupakanku?"

"Apa kemarin hanya hiburan semata?"

"Ahh apa yang kupikirkan!!"

Aku terus berguling dikasur memikirkan semua kemungkinan buruk.

Saat tengah berperang dengan perasaanku tiba-tiba ponselku berbunyi.

Vic Eonni Calling...

"Ne eonni"

"Soojung-a"

Seketika itu perasaan tak enak melingkupiku. Seakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Soojung-a, jessica...jessi." perasaanku tambah kalut mendengar nama kakakku.

"Dia.. dia-dia kecelakaan."

"MWO?"

Brak..

"Ya Tuhan! Tidak mungkin ini semua bohong. Tidak mungkin!"

Hiksss..

"Eonnii.. andwae.. hikss. Hikss." Aku terus meraung-raung, memukul dadaku agar sesak yang kurasakan dapat keluar.

Berusaha menyadarkan diriku dari mimpi buruk yang menyakitkan ini.

"Aahhh. Hikss. Eonni... AHHH! Andwae!!!"

Aku tahu mungkin ini jawaban dari kegelisahanku. Bukan sehun, tapi kutukan yang kulupakan.

Bagaimana bisa aku melupakan kutukan yang selama ini mengikutiku. Harusnya aku tahu bahwa ada konsekuensi yang kutanggung dari kebahagiaan yang kudapatkan bersama sehun.

Aku tak siap, ini benar-benar konsekuensi yang paling tidak kuinginkan.

Kenapa harus Jessica?

Kenapa dia yang merasakannya?

Harusnya hanya aku saja?

Kenapa bukan aku?

Aku terus menangis meratapi semuanya, menyalahkan diriku yang menjadi penyebab semuanya. Hingga semuanya gelap dan berharap semuanya hanya mimpi.

HEALING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang