Date

980 119 2
                                    

Bahagia..

Sejak hari itu, kata bahagia seakan menjauh dariku, seakan kata-kata itu telah pergi jauh dari hidupku. Aku selalu bertanya-tanya kesalahan apa yang telah kulakukan hingga aku tidak pantas bersanding dengan kata itu.

Tapi saat ini sepertinya Tuhan sedang berbaik hati padaku. Kata-kata itu menghampiriku saat ini, membuatku ingin menghentikan waktu untuk saat ini saja.

"Ayo cepat oh sehun"

Gadis itu. Entah apa yang dimilikinya hingga membuatku merasa sebahagia ini.

"Sabarlah nona jung"

"Kita bisa ketinggalan perahunya" ucapnya merajuk.

Apa dia sadar saatnya melakukannya? Atau dia sengaja?

"Kita tidak akan ketinggalan, tenang saja". Gemasku mengacak rambutnya.

Seperti yang telah kami sepakati kemarin, hari ini adalah kencan kami.

Kencan?

Ah itu hanya buatku saja, bagi gadis ini kami hanya sekedar orang asing yang kebetulan berlibur bersama.

Oke lanjut. Saat ini kami sedang menunggu gondola yang akan membawa kami berkeliling disekitar kanal venice.

Tentu saja semua ini keinginan krystal yang sangat antusias mencoba segala hal di venice. Bukankah dia sudah tinggal selama enam bulan di venice, bagaimana bisa ia seperti orang yang baru kemarin tiba di venice.

"Ohh gondolanya datang" pekiknya girang

"Una nave (satu kapal)" ucapku pada pengemudi gondola tersebut.

"Si signore"

Aku langsung mengikuti krystal yang sudah duduk tenang digondola.

"Kau tahu bahasa italia?" Tanyanya dengan muka menggemaskannya itu.

Aku ingin menggodanya dengan mencoba menghiraukan pertanyaannya.

"Yak oh sehun! Kenapa kau hanya tersenyum. Apa kau tahu bahasa italia?"

"Ohh lihat itu!" Tunjukku pada sebuah bangunan yang dindingnya terdapat lukisan seorang pria yang terlihat seperti muncul dari dalam air.

"Wahhh"

Lihat? Sekarang seluruh perhatian gadis itu teralihkan dengan mudah.

Kami terus menjelajah kota venice dengan gondola, menyusuri kanal-kanal yang memenuhi kota terapung ini. Dan sejak tadi krystal tidak berhenti menunjukkan kekagumannya.

"Mau melihat sesuatu yang menarik?" Bisikku padanya.

.
.
.
.
.

Krystal Pov

"Mau melihat sesuatu yang menarik?"

Seketika tubuhku terpaku mendengar bisikan itu. Bahkan untuk berbalik saja seperti sangat sulit, aku bisa merasakan bahwa saat ini pria itu sangat dekat denganku.

Aku bisa merasakan semuanya dalam jarak sedekat ini. Aku bahkan bisa mencium aromanya yang maskulin dan menenangkan. Ditambah lagi fakta bahwa hanya kami berdua, ah tidak bertiga dengan pengemudinya. Tapi itu tidak masuk hitungan, tetap saja faktanya kami hanya berdua.

Apa sehun menyewa gondola ini?

Tidak, mana mungkin. Lagipula untuk apa? Untuk menyewa satu gondola ini juga tidak murah.

HEALING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang