Venice, Italy

2K 184 15
                                    

Venice, italy.

Kota dengan keindahan yang memanjakan mata. Kota dengan polusi udara yang rendah. Kota dengan penduduk yang ramah. Dan masih banyak lagi kelebihan kota ini yang membuatku dari dulu memilihnya sebagai negara impianku. 

Dan disinilah aku berjalan menyusuri jembatan penghubung dengan disuguhi pemandangan yang indah dari kota ini.

Aku benar-benar menyukai tempat ini. Tidak ada satupun orang yang mengenalku, bahkan tanpa harus menggunakan penutup wajah seperti yang selalu kulakukan jika berita dikorea.

Drrrt..drrt

"Yeoboseyeo?"

"Yak! Apa kau sangat menikmati liburanmu? Sampai lupa menghubungiku?"

"Hehehe.. mian, tapi disini benar-benar menyenangkan."

"Huft.. kau bahkan tidak terdengar menyesal. Apa yang sedang kau lakukan?"

"Hmm.. Entahlah hanya berkeliling. Harusnya kau menemaniku disini eon"

"Hey kau menyesal tidak mengajakku sekarang?"

Aku mengangguk walaupun tahu dia tidak melihatnya.

"Nikmatilah waktumu selagi aku tak ada, kau sudah bekerja keras selama ini. Ah dan mungkin saja kau bisa mendapatkan kekasih baru disana"

"Yak! Eonni~"

Aku bisa mendengarnya terkekeh mengejekku.

Bruukk

Semuanya terjadi begitu cepat hingga membuatku tidak siap dan berakhir terjatuh diaspal keras.

"Shit! I'm so sorry"

"Are you okay, miss?"

Baik-baik saja?

Heh.. Apa dia tidak melihat telapak tanganku yang tergores dan pantatku yang mendarat dengan indahnya diaspal ini.

Saat aku masih asik menggurutu dan meringis menahan perih ditangan dan pantatku, sebuah tangan kekar tiba-tiba memegang pundakku dan menarikku berdiri. Aroma mint yang menyegarkan berlomba-lomba memenuhi penciumanku.

"I'm so sorry miss"
Suara bariton yang dalam menyentakku kembali kedunia nyata.

Dan

Oh my god

Apa dia yang menabrakku?

Dia manusia kan?

Aku terus menelusuri sosok didepanku ini. Ohh sadarlah soojung. Mengapa kau seperti ini.

"Miss?"

"N-nne?"

Ya ampun soojung apa yang kau lakukan. Kenapa kau malah menggunakan bahasa korea.

Bodoh.

"Ooh i mean. No prob. Hehhe"

Sebelum semua menjadi rumit lebih baik menghindar.

Setelah mengucapkan salam aku bergegas meninggalkan pria itu. Entah bagaimana penilaiannya pada sikapku, tapi lebih baik aku segera pergi dibandingkan tetap berada disekitarnya dan terlihat bodoh.

.
.
.
.
.

Sehun pov

Double shit!

Bagaimana bisa seseorang membuat janji secara mendadak seperti ini?

Bruukk

HEALING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang