Getting Weird

1.6K 224 6
                                    

Nafasku tersengal-sengal. Rasanya kedua kakiku ini sudah tidak dapat melangkah lagi. Bahkan terasa akan patah sewaktu-waktu. "Ini aneh." gumamku saat melemparkan pandangan ke sekelilingku. "Dimana dia?"

Kupikir setelah bulan lalu dia pergi selama 2 hari, dia tidak akan menghilang lagi. Namun, batang hidungnya saja bahkan tidak terlihat sejak seminggu yang lalu. Aku mencegat seorang siswa yang lewat di hadapanku. "Uh, maaf." kataku.

Dia menatapku dan tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Kenapa?" tanyanya. "Kau murid dari kelas 11-5, kan?" aku bertanya dan dia mengangguk. "Ah," aku langsung mengulas senyuman yang tertahan. "Kalau begitu, kau kenal Haechan?" tanyaku.

Dia mengernyit bingung. Aku membalas menatapnya bingung juga. Mungkin dalam hati lelaki itu, aku pasti sudah di cap sebagai gadis sok kenal dan sok dekat. Kalau tidak salah, Haechan pernah bercerita kalau dia ada di kelas 11-5. Tapi, tidak pernah sekalipun aku melihatnya keluar dari kelas itu.

Mungkin timingnya kurang tepat.

"Kenapa?" tanyaku mendesaknya yang tak kunjung merespon. Dia menggeleng sejenak. "Tidak..." balasnya. Aku masih menatap dia penasaran. Dia hendak membuka bibirnya. Namun, sepersekon kemudian, dia mengatupkannya kembali. "Ada sesuatu yang ingin kau katakan? Tolong jangan buat aku menunggu. Aku harus-" ucapanku terpotong saat dia bersuara. "Hanya saja... Apa kau yakin ada seorang murid bernama Haechan yang sekelas denganku? Sepertinya aku tidak pernah mendengar nama itu. Tapi kalau di tempat lain, aku pernah." Syok. Aku sukses dibuat terkejut dengan pernyataannya. []

FULL SUN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang