Gelas kaca itu terjatuh dan pecah menjadi berkeping-keping saat aku ingin masuk ke kamar. Haechan mungkin terkejut mendengarnya hingga dia keluar dari kamarku. Dia menatapku khawatir. Dia langsung meraih pergelangan tanganku dan mengeluarkan sapu tangan dari sakunya. "Astaga." gumamnya tanpa bertanya kenapa aku menjatuhkan gelas.
Air mata yang kupendam, kini tumpah semua ketika Haechan membersihkan noda darah di tanganku yang terkena pecahan beling. "Yura..." lirihnya memanggil namaku. "Haechan, aku mendengarnya." ucapku sambil bergetar ketakutan. Haechan menegakkan tubuhnya dan memegang pundakku. "Tidak. Lihat aku. Jangan dengarkan mereka, oke?" katanya.
Aku menunduk sambil menggeleng. "Mana bisa... aku anak yang buruk. Anak buangan sepertiku tidak akan pernah bisa membanggakan mereka. Mereka benar..." lirihku di akhir kata. Haechan mengangkat wajahku dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. "Tidak. Mereka salah. Mereka sudah menyia-nyiakan gadis cantik, pintar, dan berbakat sepertimu." Aku tidak tahu apakah itu hanya sekedar kalimat penenang atau dia memang tulus berkata begitu. Yang jelas, ucapannya membuat jantungku berdetak kencang.
Seolah tersihir dengan ucapannya, tangisku berhenti. Kini aku menatapnya dengan binaran mata tulus. "Benarkah?" tanyaku. Dia mengangguk dan tersenyum tipis. "Tentu saja! Yura, ada banyak hal yang harus kau ingat. Kau masih mempunyai segalanya. Kau bukanlah aku. Hidupmu harus lebih bahagia dariku. Jangan ikut menyedihkan sepertiku hanya karena kita berteman." katanya membuatku mengernyit bingung. "Maksudmu?"
Entah ini karena Haechan sedang dalam tahap sangat kasihan kepadaku atau apa, aku juga tidak tahu. Tapi tiba-tiba, Haechan merubah air mukanya. Kini dia murung. Ekspresi yang baru pertama kali kulihat selama ini. "Hidupmu hampir sempurna. Sedangkan aku? Keluarga saja tidak punya. Intinya, selain kau, masih ada orang lain yang hidupnya tidak seenak sepertimu." balasnya membuatku terdiam. []
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL SUN.
Short Storyhaechan, jadikan aku separuh bagianmu. 𝓳𝓲𝓶𝓭𝓸𝓸𝓷𝓰𝓲𝓮, 𝓮𝓼𝓽. '¹⁹