DITHY 34

628 57 3
                                    

Dikamar irene.
"Aakkhh,," wendy baru sadar. Membuka mata menatap langit2 kamarnya.

"Kau sadar wendy ah? Ini minum dulu". Ucp ny, son memberikan minum kpda wendy dgn sedikit mengangkat tubuh wendy.

"Pelan pelan saja". Ucp ny, son.

Wendy menghabiskan satu gelas air.
"Apa masih pusing? Atau ada yang sakit wendy ah?". Tny ny, son.

"Anni, gwinchana eomma.. wae, eomma dan eommoni ada disini?". Tny wendy bingung.

"Kau tdi tidak sadarkan diri. Irene sangat khawatir, nmn sekarang, irene yg tdak sadarkan diri". Ucp ny, bae tersenyum.

"Mwo? Wae?". Wendy melihat irene yg masih terbaring disampingnya.

"Chukhae.. kalian akan memiliki anggota baru". Ucp ny. Bae

"Wae? Apa maksudnya?". Wendy mengernyitkan dahi

"Irene, sedang mengandung dgn usia kandungan satu minggu. Jangan sampai membuat irene stes, karena usia kandungannya masih sngat muda". Ucp ny, son.

"Jongmalyeo? Eomma, eommoni?" Wendy tersenyum bahagia. Menatap irene. Yg perlahan sadar.

"Irene,, ini minum dulu nak" ucp ny, bae.
Irene meminum dan ny. Bae dn ny. Son keluar.

"Irene, gwinchana? Yaa, apa kepalamu sskit?". Tny wendy mendekat kearah irene yg bersandar dikasur.

"Oppa? Na gwinchana.. oppa neun, aku mengkhawatirkan oppa!". Ucp irene mendekap wendy.

"Anniya,, gwinchana.." ucp wendy dgn suara serak. Suara wendy sangat habis.

"Jinjjaa gwinchana?". Irene menatap wendy. Dan hendak mencium bibir wendy.

"Hajimaa.." wendy menjauhkan wajahnya.

"Wae? Uwekkk.. uwwekk!!". Irene mual. Dan lgs menuju kamar mandi.

"Irene?". Wendy beranjak. Dgn perlahan. Berjalan mendekati irene. Walau kakinya sakit.

"Gwinchana... yaa.. yaaa!!". Wendy mengusap punggung irene yg berada dikamar mandi. Irene mual dan merasa pusing.

"Kkajjaa.. kembali kekasur.. kau tidak boleh kelelahan.." ucp wendy menuntun irene dgn sedikit menahan sakit dikakinya.

Irene berbaring. Wendy duduk dihadapan irene.
"Minum dlu". Ucp wendy memberikan airminum ke irene.

"Lidahku terasa pahit oppa,, perutku mual, selalu ingin muntah". Ucp irene

"Itu karena kita akn mempunyai seorg anak.."wendy tersenyum mengusap perut irene. Lalu mengusap wajah irene.

"Mwo? Jinjjaa?". Irene mengusap perut nya sendiri.

"Ne.. gumawoo". Ucp wendy memeluk sang istri

"Oppa, kajimaa.. jangan pergi kemana mana lagi. Aku takut oppa kenapa napa". Ucp irene.

"Ne.. mian, oppa berjanji." Wendy melepaskan pelukannya.

"Oppa, aku ingin makan teobbokki". Irene mnunduk.

"Mwo? Ah,, ini sudah malam. Sebentar, oppa akan membelikannya". Wendy hendak beranjak.

"Hajimaa, biar pelayan saja yg membelinya.. oppa tetap disini". Irene menahan lengan wendy

"Oppa tdk pergi, oppa harus memberitahu pelayannya dlu. Cangkeman.." wendy berjalan dgn tongkatnya menuju keluar kamar menemui pelayan.

"Akkh," wendy terhenti ditangga menuju lantai bawah. Karena kaki yg terasa sakit.

Dying inside to hold youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang