Chapter 2 [Kang-Yoon-Jisung]

123 16 15
                                    

Bab 2

Memories

"Naegero dorawajullae maeil ne ireum bureumyeo, Jichin gidarim soge neoreul chaja hemaeneun najanha. (Back to my side, My heart is tired because waiting you, I've lost because of you.)"

Kang Jisung

"Kak Jisung, ada yang mencarimu."

Aku menengadah untuk mengalihkan pandanganku dari tumpukan kertas di meja kerjaku. Kulihat Minhyun yang sedang membawa nampannya menatapku minta jawaban. "Kenta, ya?"

Gadis berparas cantik itu mengangguk. "Iya."

"Baiklah. Suruh dia duduk dulu, aku akan keluar sebentar lagi."

Minhyun lagi-lagi mengangguk dan keluar dari ruanganku tanpa banyak bicara. Aku membereskan berkas-berkas rahasia café dan menyimpannya di laci meja kerjaku. Aku merapikan rambut sebahu milikku dan buru-buru keluar ruanganku.

Aku Kang Jisung. Aku menginjak umur 30 tahun saat ini. Jangan tanyakan apa statusku saat ini. Aku anak pertama dari dua bersaudara, tentu aku punya adik. adik laki-lakiku bernama Kang Euigeon. Mungkin kalian lebih mengenalnya dengan nama Daniel. Dia seniornya Hyunbin di dunia entertainment. Sama-sama di Produce Ent.

Kadang dia membantuku di sini sebagai kasir. Tapi lebih sering dia hanya numpang makan dan numpang eksis di sini. Dasar anak bergigi kelinci itu. Dan jangan ditanyakan lagi, aku menyayanginya. Sangat, mungkin.

Di ujung ruangan kulihat Kenta yang sudah menungguku. Kupercepat langkahku dan duduk di sampingnya. Dia ke sini karena ada yang harus kuceritakan padanya. Terlalu penting, jadi aku tidak bisa menceritakan lewat pesan singkat atau telepon.

"Ada apa?" tanyanya langsung.

"Kau tahu mitos tentang pertemuan dengan jodohmu sendiri?" Aku memulai, Kenta hanya menggeleng. "Jika kau bertemu dengan pria yang sama tiga kali berturut-turut tanpa sengaja. Dia bisa jadi jodohmu. Kau tidak tahu?"

"Tunggu, jadi kau sudah bertemu dengan satu pria tiga kali berturut-turut tanpa sengaja? Siapa itu?"

Aku diam sebentar. "Tidak, aku baru bertemu dua kali. Yang pertama, aku bertemu di supermarket. Troli milikku dan miliknya tertukar. Lalu yang kedua ketika aku sedang mencari kacamata hitam di D'Sign. Ketika aku mau keluar, aku tidak sengaja menubruk bahunya."

Kenta terlihat sedang berpikir. "Jadi menurutmu, dia jodohmu kalau kau bertemu dengannya lagi tanpa sengaja? Bagaimana jika dia sebenarnya penyuka sesama jenis?"

"Ya! Aku ini serius!"

Kenta terkekeh. "Baik baik. Bagaimana dengan sifat atau sikapnya? Tampan tidak?"

Aku mengingat-ingat bagaimana rupa pria itu. "Begini. Dia tak terlalu tinggi, tapi posturnya hampir mirip dengan Daniel, namun dia sedikit lebih pendek dari adikku itu. Tentu dia juga tampan. Tapi kurasa dia bukan orang Korea asli."

"Tidak terlihat seperti orang Korea? Campuran kah?"

Aku mengangkat bahuku. "Entahlah."

Aku masih bisa menggambarkan bagaimana rupa pria itu. Yang jelas, dia bisa berbahasa Korea. Namun logatnya aneh, bukan logat orang Korea asli. Setiap aku bertemu dengannya, dia selalu memakai kemeja atau jaket kulit hitam.

"Ya, Jisung. Lebih tampan pria yang baru datang itu atau pria yang sering bertemu denganmu? Tapi bedanya pria ini membawa seorang perempuan sih."

Aku melirik Kenta sekilas dan memperhatikan arah yang ditatap Kenta. Aku mengalihkan pandanganku kearah pintu masuk café. Astaga! Pria yang memang bertemu denganku beberapa hari lalu! Ta-tapi ... kenapa dia menggandeng tangan gadis itu?

[1/3] Sapphire Blue Series REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang