Chapter 1 [Takada Kenta]

313 21 12
                                    

Bab 1

Angel

"Neoneun naege isseo, Cheonsaboda deo areumdawo, Neo hanamaneul saranghalgeoya. (You've captured me, You're even more gorgeous than angel, I will only love you)"

Takada Kenta

Aku menyambar tasku yang berada di ujung meja. Dengan cepat aku melangkah keluar gedung yang kelewat mewah ini. Maklum saja, aku memang bekerja di sini. Produce Ent.? Kenal? Pernah dengar? Yah ... Kerjaanku memang bolak-balik ke sini sih.

"Kak Kenta! Cepat!"

Aku menatap van hitam legam yang berada tidak jauh dariku. Aku berlari menuju van itu dan langsung duduk di kursi tengah. Kulihat Hyunbin sedang mengutak-atik ponselnya, aku tidak tahu menahu dia membuka situs apa di ponselnya.

"Jam 12 sampai jam dua siang pemotretan di majalah W, sehabis itu kita bisa makan siang. Jam tiga kita akan pemotretan di Etude House sampai jam lima." Ucapku sambil membaca memo di buku kecil milikku yang mudah kubawa ke mana-mana.

"Setelah itu?" tanyanya tanpa menatapku.

Aku kembali membolak-balikan buku kecilku. "Kau bebas sampai jam delapan. Jam delapan kau kembali mengambil gambar untuk dramamu."

"Sampai jam?" Masih tanpa menatapku.

"Sampai bagianmu selesai, Hyunbin."

Aku memasukan buku itu ke dalam tasku. Setelah itu aku mengambil cola dingin yang tadi sudah kubeli untuknya sebelum aku masuk ke van. Dia menerimanya dengan senang hati dan langsung menyesap cola itu. Sudah menjadi kebiasaanku, sebagaimana aku menjadi manager pribadi Hyunbin dari setahun lalu.

"Kak, aku mau makan di café yang waktu itu ya? Boleh kan?"

Aku berpikir sejenak. Café Sapphire Blue yang berada di daerah Dongdaemun. Café kecil yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Tapi untuk hari ini ... masih ada waktu tidak ya?

"Kak~" rengeknya manja.

Aku melepas rangkulannya dan mengangguk. "Baiklah, kita ke sana. Tapi jika waktu kita cukup."

Hyunbin tersenyum senang, menunjukan senyum kekanakannya yang menggemaskan. "Baiklah!"

Aku kembali menatap luar jendela. Jalanan yang tidak terlalu ramai saat ini. Tapi terlalu banyak pejalan kaki yang terlihat di mataku. Seoul memang terlalu ramai saat ini, terlalu sesak. Apalagi dengan diadakannya promosi Korea Selatan besar-besaran. Benar-benar membuat Seoul makin banyak pengunjung. Tapi bagus juga sih, Seoul jadi lebih terkenal.

Ah ... aku jadi bicara tentang Seoul. Kenalkan, aku Takada Kenta. Baru sebulan yang lalu aku menginjak umur 30. Wanita yang tidak terlalu cantik tapi beruntung. Tentu, semua orang bilang aku beruntung karena bisa berdekatan terus dengan Kwon Hyunbin. Selebriti terkenal di Korea maupun luar negeri. Tapi kurasa, aku masih bisa mendapat kesialan di manapun dan kapanpun.

"Kak? Kita sudah sampai."

Aku mengedarkan pandanganku dan nyengir pada Hyunbin. "Maaf, aku melamun."

xxXxx

"Asik kita ke café itu lagi!"

Aku menatap Hyunbin aneh. Dia tidak biasanya sesenang ini. "Kenapa kau senang sekali ke sana, eh?"

Dia nyengir tidak jelas. "Aku memang suka makanan di sana kok."

Aku mengangguk kecil. Mungkin memang karena masakannya yang terlalu enak. Lagipula aku kenal dengan pemilik café itu. Kang Jisung, teman sekelasku ketika kami masih di bangku SMA. Dia juga sahabat baikku, jadi aku juga dekat dan cukup sering datang ke café miliknya.

[1/3] Sapphire Blue Series REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang