Chapter 8 [Kim Jonghyun]

64 13 5
                                    

Bab 8

Y

Kim Jonghyun

"Kak ...."

Kak Youngmin menoleh padaku. "Ya, Jong? Ada yang kau inginkan? Atau kau merasakan sesuatu yang buruk?" tanya Kak Youngmin dengan wajah khawatir.

Aku menggeleng. "Kapan lukaku sembuh?"

Kuperhatikan kak Youngmin yang menatapku sendu. Dia menyibakkan poniku dengan jemarinya yang terlalu halus. Dia menatapku sayang dan mengusap pipiku lembut. "Secepatnya, Jong. Kami semua menyayangimu."

"Apa dengan cara menyayangiku, lukaku akan sembuh?" tanyaku lagi.

"Tentu saja. Tapi, kau juga harus bisa merelakan dan membuka hatimu kembali. Kakak tahu pasti itu berat, tapi perlahan ... kau akan sembuh. Sembuh dari luka ini." Dia menunjuk dadaku yang tertutup kaus berwarna putih yang kupakai.

Aku menggeleng. "Aku tidak akan bisa menemukan perempuan lain. Aku hanya mencintai Kyulkyung, kak."

Kak Youngmin mengusap air mataku yang terjatuh dari tempat asalnya. "Aku yakin kau bisa. Kau percaya kakak kan? Walaupun lama, aku yakin kau bisa."

"Entahlah ...."

xxXxx

Lagi-lagi, aku memasuki café ini untuk yang mungkin keseratus kali. Hari ini aku tidak mau menunggu Kyulkyung lagi di tempat kami berjanji waktu itu. Dia bilang akan menemuiku hari itu. Tapi dia tidak datang-datang. Teleponku juga tidak diangkat. Suara deru hujan yang membasahi jendela café menemaniku sampai café akhirnya tutup.

Dan tidak lama, aku mendapat kabar dari ayah, ayah Kyulkyung. Dengan segera aku membayar pesananku dan menjalankan motorku di tengah hujan. Tidak peduli pada orang-orang yang meneriakiku karena mengebut. Aku memang sudah tahu, Kyulkyung memang sakit selama ini. Tapi yang aku tidak pernah tahu, kenapa Kyulkyung meninggalkanku secepat ini?

"Kau mau memesan?"

Aku menengadah dan tersenyum pada Minki. Dia menatapku datar, tanpa ekspresi apapun di wajahnya. Aku menggeleng dan menepuk kursi yang ada di sampingku. Tapi dia tidak beranjak dari posisi berdirinya saat ini.

"Aku sibuk, Jonghyun," ujarnya benar-benar datar.

Aku mengatupkan tanganku dan memasang wajah memohon padanya. "Kumohon."

Minki memutar bola matanya dan duduk di sebrangku. "Apa yang mau kau bicarakan?"

"Aku ingin berhenti datang ke sini karena aku sudah tidak mau menunggu Kyulkyung lagi. Aku takut kau salah paham. Aku tidak mau mau mengira kalau aku tidak ke sini lagi karena kau," Aku memperhatikannya yang masih diam. "Aku mau berusaha membuka hatiku lagi dan melupakan Kyulkyung."

Hening.

"Kau pasti menemukan perempuan yang tulus mencintaimu setelah aku pergi nanti," ujar Kyulkyung lemah.

Aku menggeleng cepat. "Jangan bodoh. Kau tidak akan pergi ke mana-mana, sayang."

Gadis cantik yang tengah berbaring di depanku ini menatapku sendu. Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Kukecup singkat bibirnya. "Jangan mengatakan hal aneh lagi."

"Jangan menyangkal, sayang. Aku yakin perempuan itu bisa menggantikan kekosongan tempatku untukmu."

"Kau tidak akan datang kemari lagi? Sekalipun?" tanya Minki dengan berbisik.

Aku mengangguk. "Aku akan kembali ke kehidupanku yang normal. Kau juga baik-baik saja kan sebelum kau mengenalku?"

Perempuan manis ini mengangguk. "Tentu saja aku baik-baik saja. Tapi ...." Dia menatapku dengan senyumannya yang sedikit agak aneh. "Aku mengerti kalau kau akan kembali ke kehidupanmu sebelumnya."

[1/3] Sapphire Blue Series REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang