-14-

2.7K 95 3
                                    

Happy Reading

POV Vany

Keesokan harinya

Pulang sekolah~

Tettt... Tett... Tett...

Saat Vany sedang menuju perkiran tiba tiba...

"Lau Laura...." panggil Bayu setengah teriak.

"..." Vany tetap aja jalan kagak mengubris panggilan dari Bayu.

"Van gue mohon dengerin gue dulu, lo salah paham" kata Bayu sambil mencekal tangan Vany.

"Lepasin gue!!! Gue kagak mau berurusan sama lo lagi!!!" kata Vany tenang.

"Gue mohon Van dengerin gue" kata Bayu.

"Yaudah ikut gue ke taman belakang, kita omongin disana kagak enak ngomong disini" kata Vany lalu pergi menuju taman belakang sekolah tanpa memperdulikan Bayu.

Taman Belakang
"Van gue mau minta maaf soal kemarin" kata Bayu to the point.

"..."

"Van beneran kemarin itu lo salah paham" Kata Bayu.

"SALAH PAHAM!!? SALAH PAHAM DIMANA COBA!!? GUE UDAH JELAS JELAS MELIHAT ITU SEMUA DI DEPAN MATA GUE!!! BAGIAN MANA!!? BAGIAN MANA YANG GUE SALAH PAHAM!!?" bentak Vany ke Bayu.

"Jadi lo yang udah bikin adek gue pulang pulang dengan air mata" kata bang Iqbal yang kita udah buat rencana.

"Bang... Lo... Kok ada... Disini?" tanya Bayu terbata bata karna takut.

"Inikan tempat umum bebas dong" jawab bang Danes dengan dingin+tajam.

"LO!!!!"

Bukkk

Bukk

Brukkk

Plakkk

Bukkk

Brukkk

Gelatum

Plakkk

"Stop bang... Stop gue mohon udah" bela Vany

"Itu yang lo dapetin gegara udah bikin adek gue nangis!!!" kata bang Iqbal.

"Dan mulai sekarang jangan pernah ngusik adek gue!!! Lo pergi jauh jauh dari adek gue!!! Awas aja lo saat gue lihat masih deketin adek gue!!!" kata bang Danes penuh penekanan.

"Kuyy Van pulang" ajak bang Iqbal lalu narik tangan gue untuk pulang.

"Lo gak perlu nangis lagi cuma untuk cowok brengsek kek dia!" kata bang Danes.

"Iya bang" kata gue.



Mansion~

"Assalamualaikum" kata gue dan bang twins barengan.

"Waalaikumsalam" balas yang ada didalam.

"Van, Twins cepat kemari" panggil GrenMa dengan khawatir. Karna khawatir kita pun langsung ke atas.

"Ada apa GrendMa?" Tanya bang Danes.

"GrenPa mu" kata GrendMa dan kami langsung masuk ke kamar GrendPa.

"GrendPa?" Kata gue.

"Vany... Van ayo kita ke Indonesia... Please Van GrendPa mau ke Indonesia" permintaan GrendPa.

"Iya Pa iya bsok kita akan ke Indonesia" kata gue.

"Terima kasih"

"Yaudah sekarang GrendPa istirahat, kita bsok akan berangkat ke Indonesia" kata gue lalu menyelimuti GrendPa dan keluar dari kamar GrendPa.

Saat gue keluar...
"Van apa benar itu keputusan Lo?" Tanya bang Iqbal.

"Kenapa tidak? Semua ini demi GrendPa, kalau GrendPa bahagia kenapa gue nggak bang" kata gue.

"Yaudah seterah lo aja yang pasti gue akan selalu disamping lo Van" kata bang Danes.

"Dan oh iya bang tolong urus semua surat pindah sekolah dllnya ke Indonesia" kata gue lalu menuju ke kamar.

'Welcome Indonesia, setelah sekian lama aku mengubur kenangan pahit itu... Apa aku akan bertemu kenangan pahit itu lagi? Aku harap semua yang lalu biarlah berlalu dan aku mohon jangan jadikan kedatanganku sebagai petaka bagi mereka' Batin gue.

Hai hai gaysssss
Sorry baru update kemarin lagi simulasi...
Tetap ikuti cerita gue yakkkk....
Byeee jumpa lagi di part selanjutnya😋

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang